Tantangan dan Solusi Puasa di Daerah Dengan Siang Panjang
TATSQIF ONLINE – Ibadah puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu rukun Islam yang pelaksanaannya wajib bagi setiap Muslim yang baligh, berakal, dan sehat. Setiap Muslim berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari, sesuai dengan aturan yang berlaku dalam syariat Islam.
Namun, bagi umat Muslim yang tinggal di daerah dengan waktu siang yang sangat panjang, seperti di negara-negara Skandinavia, Greenland, atau beberapa wilayah di dekat kutub, menjalankan ibadah puasa menjadi tantangan tersendiri. Di wilayah ini, waktu siang bisa mencapai lebih dari 20 jam, atau dalam beberapa kasus ekstrem, matahari tidak terbenam sama sekali selama beberapa hari atau bulan tertentu.
Dalam kondisi seperti ini, muncul pertanyaan: Bagaimana pelaksanaan puasa di daerah-daerah tersebut? Apakah umat Muslim tetap harus mengikuti waktu lokal atau ada panduan khusus? Artikel ini akan membahas aturan puasa di daerah dengan siang yang panjang berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadis, serta pandangan ulama yang relevan.
Kewajiban Puasa dalam Al-Qur’an
Puasa di bulan Ramadan adalah ibadah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan langsung dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 183:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Lebih lanjut, Allah menjelaskan durasi puasa, yakni dari terbit fajar hingga terbenam matahari dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 187:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ
Artinya: “Makan dan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.”
Dalil-dalil ini menunjukkan bahwa secara umum, puasa dilakukan sejak fajar hingga terbenam matahari. Namun, bagi umat Muslim yang tinggal di wilayah dengan durasi siang yang sangat panjang, penerapan aturan ini memerlukan penyesuaian. Dalam kondisi ekstrem seperti ini, para ulama memberikan panduan khusus.
Tantangan Berpuasa di Daerah dengan Siang yang Panjang
Berpuasa di wilayah dengan waktu siang yang panjang membawa tantangan fisik dan mental yang berbeda dari wilayah-wilayah lain. Beberapa tantangan yang sering dihadapi adalah:
1. Dehidrasi: Durasi puasa yang panjang menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih banyak, terutama di daerah dengan iklim yang panas. Ini meningkatkan risiko dehidrasi.
2. Kelelahan Fisik: Berpuasa selama lebih dari 20 jam tanpa asupan makanan dan minuman bisa menyebabkan kelelahan yang luar biasa, terutama bagi mereka yang tetap harus menjalani aktivitas harian seperti bekerja atau belajar.
3. Gangguan Konsentrasi: Kurangnya asupan energi dalam jangka waktu lama mempengaruhi konsentrasi, produktivitas, dan kesehatan mental.
4. Perubahan Mood: Kondisi lapar dan haus yang berkepanjangan sering kali mempengaruhi suasana hati seseorang, membuat mereka mudah marah atau merasa lesu.
Meskipun tantangan ini nyata, Allah SWT menegaskan bahwa kewajiban agama tidak bertujuan untuk memberatkan hamba-Nya. Hal ini tercantum dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 286:
لَا يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
Ayat ini menunjukkan bahwa Islam memberi keringanan (rukhshah) bagi umatnya dalam melaksanakan ibadah, termasuk puasa, terutama saat menghadapi kesulitan yang tak terhindarkan.
Pendapat Ulama tentang Puasa di Daerah dengan Siang yang Panjang
Para ulama telah membahas masalah pelaksanaan puasa di daerah yang memiliki waktu siang sangat panjang atau bahkan terus-menerus. Mereka umumnya memberikan dua panduan utama, tergantung pada kondisi yang terjadi di suatu wilayah:
1. Jika Siang dan Malam Masih Dapat Dikenali
Umat Muslim tetap harus berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam jika di suatu wilayah siang dan malam masih bisa dibedakan, meskipun siang berlangsung lebih dari 20 jam. Panduan ini berdasarkan pada ayat Al-Qur’an yang menetapkan puasa dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dalam bukunya Syarh Mumti’ alaa Zaad al-Mustaqni’ menyatakan bahwa dalam situasi ini, umat Muslim harus tetap mengikuti waktu lokal, meskipun waktu siang sangat panjang. Saat puasa berlangsung lama, mereka harus menjaga kesehatan dengan mempersiapkan sahur dan berbuka yang cukup serta mengatur aktivitas fisik agar tidak terlalu berat.
2. Jika Siang dan Malam Tidak Dapat Dikenali
Di wilayah kutub atau daerah dekat kutub, ada masa di mana siang atau malam berlangsung selama beberapa hari, bahkan bulan. Dalam situasi seperti ini, siang dan malam tidak bisa dibedakan. Para ulama memberikan panduan bahwa umat Muslim di wilayah ini harus memperkirakan waktu puasa mereka berdasarkan jadwal negara terdekat yang memiliki waktu siang dan malam yang seimbang.
Menurut Tafsir al-Manaar, umat Muslim di wilayah ini dapat mengikuti waktu di negara terdekat yang masih memiliki pergantian siang dan malam yang normal. Hadis Rasulullah SAW tentang Dajjal memperkuat pendapat ini, yang mewajibkan umat Muslim memperkirakan waktu ibadah saat satu hari setara dengan setahun.
اقْدُرُوا لَهُ قَدْرَهُ
Artinya: “Perkirakanlah (waktunya),” (HR Muslim).
Panduan ini memberikan kemudahan bagi umat Muslim yang tinggal di wilayah dengan kondisi siang dan malam yang tidak normal, agar tetap dapat menjalankan puasa sesuai syariat.
Keringanan dalam Berpuasa
Islam juga memberikan kemudahan bagi mereka yang benar-benar tidak mampu berpuasa karena alasan kesehatan atau kondisi fisik tertentu. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 185:
فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
Artinya: “Barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan, maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain.”
Ayat ini menunjukkan bahwa bagi mereka yang tidak mampu berpuasa karena alasan medis atau kesulitan fisik, Islam memberikan keringanan untuk mengqadha puasa di hari lain.
Tips Berpuasa di Daerah dengan Siang yang Panjang
Umat Muslim sering menghadapi tantangan fisik dan mental saat berpuasa di daerah yang memiliki siang panjang. Tips berikut bisa membantu untuk menjalankan puasa dengan lebih optimal.
1. Cukupi Asupan Cairan: Minumlah air yang cukup selama sahur dan berbuka untuk mencegah dehidrasi, terutama jika waktu berbuka sangat singkat.
2. Konsumsi Makanan Bergizi: Pilih makanan yang kaya serat, protein, dan nutrisi lainnya untuk memastikan tubuh memiliki energi yang cukup selama berpuasa.
3. Hindari Aktivitas Fisik Berat: Kurangi aktivitas fisik yang berat, terutama di siang hari, untuk menghemat energi dan menjaga kesehatan selama puasa.
4. Manfaatkan Waktu Istirahat: Usahakan untuk tidur cukup di malam hari agar tubuh bisa pulih dan tetap kuat menjalani puasa keesokan harinya.
5. Jangan Lewatkan Sahur: Sahur sangat penting untuk memastikan tubuh memiliki energi yang cukup sepanjang hari. Hindari melewatkan sahur, meskipun waktunya sangat pendek.
Kesimpulan
Berpuasa di daerah dengan durasi siang yang panjang memerlukan kesiapan fisik dan mental yang lebih. Umat Muslim di wilayah ini harus mengatur asupan nutrisi dan cairan dengan baik untuk menjalankan ibadah puasa dengan lancar. Wallahua’lam.
Umi Khumairoh Nasution (Mahasiswi Prodi BKI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)
Ijin bertanya
Apakah benar hukumnya makhruh kalau terlalu sering mandi saat puasa dan apa hukum berenang saat kita sedang puasa
Perkenalan saya REYHANNA jadi pertanyaan saya , bagaimana cara umat Islam yg tidak memiliki waktu malam ataupun siang untuk menentukan puasa dan berbuka puasa , sekian terimakasih
Seperti yang kita ketahui ada negara yang dimana siangnya sangat panjang sedangkan waktu malam hanya sebentar saja,tetapi ketika musim dingin justru terbalik negara tersebut mengalami kegelapan walaupun itu siang hari.
Pertanyaan bagaimana masyarakat muslim yang ada di Negera tersebut dapat mengetahui bahwasanya sudah waktunya sahur dan berbuka, sementara matahari tidak ada?
bagaimana pula cara berpuasa yg siang nya pendek?
Ijin bertanya bagaimana puasa di negara yg gk ada siangnya
Apakah jika saat puasa kita boleh gosok gigi pada siang hari?
Ijin bertanya apakah seorang yang sering marah bisa membuat puasanya batal
Izin bertanya
Bagaimana cara melaksanakan puasa bagi orang yang berada di daerah yang waktu siangnya jauh lebih lama daripada waktu?
Apakah teknologi dapat membantu umat muslim dalam menjalankan puasa dengan baik di daerah siang yang lebih panjang?
Bagaimana mengganti puasa yang sengaja dibatalkan?
Izin bertanya 🙏
Disaat kita pergi jalan jauh kita sedang berpuasa tetapi jam berbuka ditempat awal beda sama tempat tujuan kita dalam perjalanan.jadi pertanyaan saya jam berbuka puasa mana yang harus kita ikuti?
Bagaimana cara mendapatkan panduan yang tepat pada untuk berpuasa di siang yang panjang
Apa saja dampak negatif yang mungkin timbul akibat menjalankan ibadah puasa didaerah dengan siang panjang, seperti kelelahan, dehidrasi, dan gangguan kesehatan lainnya?
Ijin bertanya
Jika didaerah yang waktu siangnya lebih dari 20 jam,tetapi waktu siang dan malamnya masih bisa dibedakan, apakah boleh kita mengikuti waktu berbuka puasa dari negara yang terdekat yang memiliki waktu siang lebih singkat?
Bagaimana keringanan puasa bagi orang yang sudah lanjut usia?
Apa saja dampak negatif yang mungkin timbul akibat menjalankan ibadah puasa didaerah dengan siang panjang,seperti kelelahan dehidrasi dan gangguan kesehatan lainnya?
Izin bertanya 🙏
Apakah kemiringan sumbu rotasi bumi dapat mempengaruhi lama puasa?
apa hikmah yang bisa di ambil dari menjalankan puasa di daerah yang memiliki siang yang panjang?
Ijin bertanya
Apakah kemiringan sumbu rotasi bumi dapat mempengaruhi lama puasa?