Syirik Kontemporer: Bentuk, Bahaya, dan Cara Menghindarinya
TATSQIF ONLINE – Syirik merupakan salah satu dosa besar dalam Islam yang berarti menyekutukan Allah dengan sesuatu dalam hal ibadah, kekuasaan, atau sifat ketuhanan-Nya. Pada masa dahulu, bentuk syirik yang umum adalah syirik jali (terang-terangan), seperti menyembah berhala atau menduakan Allah secara nyata. Namun, dalam era modern ini, bentuk syirik yang lebih banyak terjadi adalah syirik khafi (tersembunyi), yaitu perbuatan yang menyekutukan Allah tanpa disadari oleh pelakunya.
Syirik kontemporer telah mengalami metamorfosis yang sangat halus sehingga sulit dikenali, terutama oleh orang yang tidak memiliki pemahaman mendalam tentang tauhid. Banyak orang hanya menganggap syirik sebagai tindakan menyembah berhala, tetapi tidak menyadari bahwa meminta pertolongan kepada selain Allah, seperti orang-orang yang sudah meninggal, wali, atau benda tertentu, juga termasuk dalam syirik.
Syirik ini semakin marak di zaman modern, baik di kalangan masyarakat awam maupun intelektual. Syirik tidak hanya terjadi dalam aspek keagamaan, tetapi juga merambah dalam bidang seni, budaya, politik, dan ekonomi. Banyak orang tanpa sadar melakukan kesyirikan dalam kehidupan sehari-hari, seperti percaya bahwa kesembuhan datang dari dokter tanpa mengingat kekuasaan Allah, atau menganggap kesuksesan sepenuhnya berasal dari usaha manusia tanpa tawakal kepada Allah.
Contoh-Contoh Syirik Kontemporer
1. Percaya terhadap Zodiak dan Shio
Banyak orang yang masih mempercayai ramalan zodiak dan shio sebagai penentu nasib mereka. Mereka percaya bahwa tanggal lahir dapat menentukan sifat, keberuntungan, dan masa depan seseorang. Ini merupakan bentuk syirik karena hanya Allah yang mengetahui perkara gaib dan menentukan takdir manusia.
2. Percaya terhadap Khodam
Fenomena “cek khodam” yang viral di media sosial belakangan ini adalah salah satu bentuk syirik kontemporer. Banyak orang penasaran dengan khodam yang “menjaga” mereka, lalu mencari tahu melalui paranormal atau praktik perdukunan. Ini bertentangan dengan Islam, karena meminta bantuan kepada makhluk selain Allah adalah bentuk kesyirikan.
3. Mempercayai Jimat dan Azimat
Sebagian orang masih menggunakan jimat, seperti gelang, rajah, atau benda tertentu yang diyakini bisa membawa keberuntungan atau menolak bala. Keyakinan bahwa benda tersebut memiliki kekuatan mandiri adalah syirik, karena hanya Allah yang memiliki kekuasaan atas segala sesuatu.
4. Mendatangi Dukun dan Peramal
Percaya pada ramalan dukun, paranormal, atau praktik seperti membaca kartu tarot, primbon, dan feng shui adalah bentuk syirik. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ أَتَى كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
Artinya: “Barang siapa yang mendatangi dukun dan mempercayai ucapannya, maka ia telah kafir terhadap wahyu yang diturunkan kepada Muhammad,” (HR Abu Dawud).
Macam-Macam Syirik
A. Syirik Besar
Syirik besar adalah perbuatan yang mengeluarkan seseorang dari Islam dan menjadikannya kekal di neraka jika tidak bertaubat. Beberapa bentuknya:
1. Syirik Doa – Berdoa atau meminta pertolongan kepada selain Allah.
2. Syirik Niat dan Tujuan – Melakukan ibadah dengan niat selain karena Allah.
3. Syirik Ketaatan – Mengikuti aturan yang bertentangan dengan syariat Islam karena takut kepada selain Allah.
4. Syirik Mahabbah (Kecintaan Berlebihan) – Mencintai sesuatu atau seseorang lebih dari cintanya kepada Allah.
Allah berfirman dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 165:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ
Artinya: “Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mencintai Allah.”
B. Syirik Kecil
Syirik kecil tidak sampai mengeluarkan seseorang dari Islam, tetapi mengurangi nilai tauhidnya dan bisa menjadi jalan menuju syirik besar. Contohnya:
1. Riya’ (Pamer Ibadah) – Beribadah dengan niat ingin mendapat pujian manusia.
2. Sum’ah (Mencari Popularitas) – Melakukan ibadah agar dikenal atau didengar orang lain.
3. Bersumpah dengan Nama Selain Allah – Mengatakan, “Demi hidupku” atau “Demi kehormatan.”
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكَ الأَصْغَرُ، قَالُوا: وَمَا الشِّرْكَ الأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: الرِّيَاءُ
artinya: “Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, ‘Apa itu syirik kecil, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Riya’,” (HR Ahmad).
Bentuk-Bentuk Syirik Kontemporer dalam Kehidupan Modern
1. Pemberhalaan terhadap Harta dan Materi
Uang sering dianggap sebagai sumber kebahagiaan dan keselamatan. Banyak orang menghalalkan segala cara demi kekayaan, bahkan mengorbankan nilai-nilai agama dan kemanusiaan.
2. Pemberhalaan terhadap Jabatan dan Kekuasaan
Orang yang mempertuhankan kekuasaan tidak segan-segan menggunakan cara-cara haram, seperti suap, manipulasi, atau mengorbankan prinsip Islam demi jabatan.
3. Pemberhalaan terhadap Syahwat
Gaya hidup bebas, pornografi, dan penyimpangan seksual merupakan bentuk syirik modern. Banyak orang menjadikan hawa nafsu sebagai “tuhan” mereka dengan mengabaikan hukum Allah.
Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Al-Jasiyah ayat 23:
أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ
Artinya: “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya?”
Cara Menghindari Syirik Kontemporer
1. Memperdalam Pemahaman tentang Tauhid melalui Al-Qur’an dan hadis.
2. Menjaga Keikhlasan dalam Ibadah agar tidak terjerumus ke dalam riya’.
3. Menjauhi Praktik-Peraktik Kesyirikan, seperti perdukunan dan ramalan.
4. Menghindari Ketergantungan pada Harta, Jabatan, atau Syahwat yang berlebihan.
5. Memperbanyak Istighfar dan Taubat agar senantiasa dalam perlindungan Allah.
Semoga kita semua dijauhkan dari segala bentuk syirik, baik yang nyata maupun tersembunyi. Aamiin. Wallahua’lam.
Ribi Yani Pasaribu (Mahasiswa Prodi Teknologi Informasi UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)
Bagaimana kita bisa membedakan antara menikmati karunia Allah seperti harta dan jabatan dengan menjadikannya sebagai sumber ketergantungan yang bisa mengarah pada syirik?
berdoa kepada selain Allah adalah perbuatan syirik besar, nah bagaimana dengan orang yang bersedekah kepada anak yatim piatu, fakir miskin, kemudian ia meminta di doakan oleh anak yatim piatu dan fakir miskin itu agar urusannya di perlancar, apakah perbuatannya termasuk ke perbuatannya syirik, jika iya jelaskan alasannya jika tidak jelaskan alasannya
Bagaimana media sosial dan budaya populer dapat mempengaruhi seseorang untuk terjerumus dalam syirik?
Diakhir jaman sekarang banyak kita temukan masyarakat yang mempercayai orang pintar (mempercayai makhluk gaib), dimana banyak diantara mereka yang menginginkan kesehatan, kekayaan, dll dari keyakinan itu sendiri.
Nah bagaimana pendapat pemateri tentang hal tersebut, jelaskan
apa kerugian seseorang jika hidup dalam keadaan syirik hingga mati dalam keadaan syirik pula?
Apakah penggunaan teknologi dan sains yang mengabaikan peran Tuhan dapat dikategorikan sebagai bentuk syirik modern?
Apa bahaya syirik kontemporer bagi kehidupan seorang muslim?
Bagaimanakah bentuk kecintaan yang berlebihan sehingga dapat dikatakan sebagai syirik? Apakah kecintaan terhadap kedua orangtua yang begitu besarnya juga bisa termasuk ke dalam syirik?
Bagaimana pendapat Anda tentang seseorang yg awal”nya melakukan sholat tapi bukan karna Allah (karena terpaksa),lalu dengan keterpaksaan tersebut ia mulai melakukan suatu ibadah dengan karna Allah?
Jelaskan faktor terbesar yang menyebabkan seseorang syirik ?
Apa bahaya yang akan menimpa seseorang jika hidup dalam keadaan syirik dan mati dalam keadaan syirik?
bagaimana syirik kontemporer dapat dipahami dalam konteks ajaran agama Islam?
Ketika kita pergi ke orang pintar(dukun) dengan niat untuk berobat, contoh perobataannya adalah anak sering menangis atau sakit dan dukunnya menyuruh agar mengganti nama anak tersebut, dan setelah nama anak tersebut diganti, anak tersebut tidak sering menangis atau sakit lagi. Apakah itu termasuk syirik karena meminta bantuan kepada dukun?
bagaimana yang dinamakan syirik khafi?
Ketika seorang anak sering sakit dan dukun tersebut menyuruh untuk mengganti nama anak tadi, dan setelah nama anak itu di ganti, anak itu tidak pernah sakit lagi. Apakah itu termasuk syirik?
Bagaimana pemahaman tauhid dapat menjadi solusi dalam menghindari syirik