Hakikat Ilmu Tauhid: Pengertian, Sejarah, dan Manfaatnya, Simak
TATSQIF ONLINE – Ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas tentang keesaan Allah, sifat-sifat-Nya, serta bagaimana seorang Muslim mengimani-Nya dengan benar. Ilmu ini menjadi dasar utama dalam Islam karena keimanan yang benar merupakan landasan bagi seluruh amal ibadah. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
Artinya: “Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niatnya,” (HR Bukhari dan Muslim).
Tauhid bukan sekadar konsep teologis, tetapi juga menjadi dasar bagi perilaku dan keyakinan seorang Muslim. Ilmu ini berkembang melalui kajian para ulama dari generasi ke generasi, hingga melahirkan berbagai disiplin ilmu yang menjelaskan aspek-aspek keimanan.
Pengertian Ilmu Tauhid
Secara bahasa, kata tauhid berasal dari kata wahhada-yuwahhidu-tauhīdan yang berarti mengesakan. Secara istilah, tauhid adalah keyakinan tentang keesaan Allah dalam zat, sifat, dan perbuatan-Nya. Al-Qur’an menegaskan konsep ini dalam firman-Nya Alquran Surah Al-Ikhlas ayat 1-4:
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌ
Artinya: “Katakanlah, Dialah Allah yang Maha Esa. Allah tempat bergantung segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.”
Tauhid terbagi menjadi tiga aspek utama:
1. Tauhid Rububiyyah: Keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Pencipta, Penguasa, dan Pengatur alam semesta.
2. Tauhid Uluhiyyah: Keyakinan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan segala bentuk ibadah harus ditujukan kepada-Nya.
3. Tauhid Asma’ wa Shifat: Keyakinan bahwa Allah memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang sesuai dengan keagungan-Nya tanpa menyerupai makhluk.
Ulama seperti Imam Abu Hanifah dalam Al-Fiqh al-Akbar menegaskan bahwa mengenal Allah dengan sifat-sifat-Nya merupakan bagian dari keimanan yang benar (Abu Hanifah, Al-Fiqh al-Akbar, hal. 8).
Pertumbuhan dan Perkembangan Ilmu Tauhid
Pada masa Rasulullah ﷺ, ilmu tauhid disampaikan langsung melalui wahyu Al-Qur’an dan hadis. Rasulullah mengajarkan tauhid kepada para sahabat, menanamkan keyakinan yang murni, dan meluruskan pemahaman mereka tentang keesaan Allah. Dakwah beliau dimulai dengan seruan kepada tauhid, sebagaimana firman Allah dalam Alquran Surah Al-Muddatsir ayat 1-3:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلْمُدَّثِّرُ قُمْ فَأَنذِرْ وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ
Artinya: “Wahai orang yang berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan agungkanlah Tuhanmu.”
Setelah Rasulullah wafat, ilmu tauhid berkembang melalui pemikiran para sahabat dan tabi’in. Mereka membahas konsep keimanan, takdir, serta sifat-sifat Allah berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Seiring dengan penyebaran Islam, muncul berbagai aliran pemikiran yang menafsirkan tauhid dengan pendekatan yang berbeda, seperti aliran Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Mu’tazilah, dan Asy’ariyah (Al-Juwaini, Al-Irsyad, hal. 23).
Pada abad ke-2 dan ke-3 Hijriyah, ilmu tauhid mulai disusun secara sistematis oleh para ulama. Imam Abu Hasan Al-Asy’ari dan Imam Al-Maturidi menjadi tokoh utama dalam merumuskan akidah yang menjadi pegangan mayoritas umat Islam hingga saat ini. Buku-buku seperti Al-Ibanah karya Al-Asy’ari dan Kitab at-Tauhid karya Al-Maturidi menjadi rujukan utama dalam ilmu tauhid (Al-Asy’ari, Al-Ibanah ‘an Usul ad-Diyanah, hal. 15).
Pentingnya Mempelajari Ilmu Tauhid
Ilmu tauhid memiliki banyak manfaat bagi seorang Muslim, di antaranya:
1. Mengokohkan keimanan
Dengan memahami tauhid, seseorang memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah dan terhindar dari kesyirikan.
2. Menjaga kemurnian ibadah
Tauhid memastikan bahwa semua ibadah ditujukan hanya kepada Allah, tanpa tercampur dengan perbuatan syirik atau bid’ah.
3. Membentuk akhlak yang baik
Keimanan yang kuat melahirkan sikap ikhlas, tawakal, dan ketakwaan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menjauhkan diri dari pemikiran sesat
Ilmu tauhid membentengi seorang Muslim dari paham-paham yang menyimpang dari ajaran Islam.
5. Menjadi dasar dalam memahami ajaran Islam secara keseluruhan
Tauhid adalah fondasi agama, sehingga memahami tauhid dengan benar akan membantu dalam memahami hukum-hukum Islam lainnya.
Allah berfirman dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 257:
ٱللَّهُ وَلِيُّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ يُخْرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ
Artinya: “Allah adalah pelindung bagi orang-orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya.”
Kesimpulan
Ilmu tauhid merupakan ilmu yang paling utama dalam Islam karena berkaitan langsung dengan keimanan kepada Allah. Tauhid terbagi menjadi tiga aspek utama, yaitu Rububiyyah, Uluhiyyah, dan Asma’ wa Shifat. Ilmu ini berkembang sejak zaman Rasulullah ﷺ hingga saat ini melalui kajian para ulama dan ahli teologi Islam.
Mempelajari ilmu tauhid tidak hanya memperkokoh keimanan, tetapi juga menjaga kemurnian ibadah dan membentengi umat Islam dari pemahaman yang menyimpang. Dengan memahami tauhid, seorang Muslim akan semakin yakin bahwa hanya Allah satu-satunya yang berhak disembah dan ditaati dalam setiap aspek kehidupan. Wallahua’lam.
Nur Hayana Putri (Mahasiswa Prodi Teknologi Informasi UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)
Bagaimana ilmu Tauhid membantu manusia menghindari kesyirikan dan kekufuran?
apa tantangan yang dihadapi ketika menerapkan ilmu tauhid dalam kehidupan modern ini?
apakah sudah pasti jika kita mengamalkan ilmu tauhid dapat memurnikan ibadah-ibadah kita?
Mengapa ada perbedaan dalam cara penafsiran tauhid antara berbagai aliran dalam islam? apa yang seharusnya menjadi standar untuk memahami tauhid dengan benar?
Mengapa ada perbedaan dalam cara penafsiran tauhid antara berbagai aliran dalam islam?
Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan ilmu tauhid di era modern, apakah berkembang dengan baik atau sebaliknya? tolong jelaskan secara rinci!
Jelaskan bagaimana agama Islam berinteraksi dengan agama agama lain dalam Konteks masyarakat religius
apakah bisa ilmu tauhid dapat membuat iman kita kokoh? tapi banyak zaman sekarang orang orang yang ilmu agamanya tapi dia tidak dapat menerapkan ilmu tersebut.
Apa saja tantangan yang dihadapi dalam mempelajari ilmu tauhid di zaman modern seperti sekarang ini , terutama dengan banyaknya pemikiran yang melenceng dari ajaran agama islam
Didalam ilmu tauhid membahas keimanan kepada Allah yang dimana dalam rukun iman terdapat iman kepada qadha atau qadar. Bagaimana memahami takdir secara benar tanpa menyalahkan takdir, dan bagaimanakah jika seseorang menolak takdir
Bagaimana konsekuensi tauhid dalam kehidupan?
Apa saja perbedaan antara ilmu tauhid dan ilmu filsafat, dan bagaimana kedua ilmu tersebut dapat diintegrasikan dalam pemahaman tentang hakikat Tuhan dan alam semesta
Bagaimana peran ilmu tauhid dalam menjaga ibadah seseorang
Jelaskan peran tentang pentingnya ilmu Tauhid dalam kehidupan seseorang