Aqidah & Akhlak

Dosa Syirik: Perhatikan Jenis, Contoh, dan Cara Menghindarinya

TATSQIF ONLINE  Tauhid adalah inti dari ajaran Islam, yaitu keyakinan bahwa hanya Allah yang berhak disembah, berkuasa, dan memiliki sifat-sifat ketuhanan. Dalam ajaran Islam, keimanan seorang muslim harus murni tanpa ada unsur penyekutuan kepada Allah. Sebaliknya, lawan dari tauhid adalah syirik, yaitu perbuatan menyekutukan Allah dengan sesuatu dalam hal ibadah, kekuasaan, atau sifat ketuhanan.

Syirik merupakan dosa terbesar dalam Islam dan dianggap sebagai bentuk pengingkaran terhadap keesaan Allah (tauhid). Allah dengan tegas menyatakan dalam Al-Qur’an bahwa dosa syirik tidak akan diampuni jika pelakunya meninggal dalam keadaan belum bertaubat.

Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah An-Nisa ayat 48:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah melakukan dosa yang besar.”

Karena besarnya dampak syirik terhadap akidah seseorang, memahami hakikat syirik dan cara menghindarinya menjadi hal yang sangat penting bagi seorang muslim.

Pengertian Syirik

Secara bahasa, kata “syirik” berasal dari bahasa Arab syarika (شَرِكَ) yang berarti “sekutu” atau “menyekutukan”. Dalam konteks Islam, syirik diartikan sebagai menyekutukan Allah dengan sesuatu dalam hal-hal yang menjadi hak khusus-Nya, seperti ibadah, kekuasaan, atau sifat ketuhanan.

Syirik dalam Al-Qur’an dan Hadis

Banyak ayat dalam Al-Qur’an yang mengingatkan manusia agar menjauhi syirik. Salah satunya adalah firman Allah dalam surat Al-Luqman ayat 13:

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya ketika ia memberi pelajaran kepadanya, ‘Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.'”

Rasulullah ﷺ juga bersabda mengenai bahaya syirik:

مَنْ مات وهو يدعُو مِنْ دون الله نِدًّا دخَل النَّار

Artinya: “Barang siapa yang mati dalam keadaan berbuat syirik kepada Allah, maka dia pasti masuk neraka,” (HR Muslim).

Dari ayat dan hadis di atas, jelas bahwa syirik adalah kezaliman yang paling besar karena menyamakan Allah dengan makhluk-Nya dan menodai kemurnian tauhid.

Tingkatan Syirik

Syirik dalam Islam dikategorikan ke dalam beberapa tingkatan berdasarkan kadar keseriusannya dalam menodai akidah tauhid seorang muslim. Secara umum, syirik terbagi menjadi tiga tingkatan utama:

1. Syirik Akbar (Syirik Besar)

Syirik akbar adalah bentuk syirik yang paling berbahaya karena bisa mengeluarkan seseorang dari Islam (murtad). Perbuatan ini secara langsung menyekutukan Allah dalam hal ibadah, kekuasaan, atau ketuhanan.

Contoh Syirik Akbar:

1. Menyembah selain Allah – seperti berdoa kepada patung, roh, atau makhluk lain.

2. Meyakini adanya Tuhan selain Allah – misalnya percaya bahwa ada dewa atau entitas lain yang memiliki kekuasaan setara dengan Allah.

3. Meminta bantuan kepada dukun atau paranormal – dengan keyakinan bahwa mereka memiliki kekuatan gaib yang mandiri.

4. Meyakini bahwa ada makhluk yang berhak menetapkan hukum selain Allah.

    Allah SWT berfirman dalam Alquran surah Al-Ma’idah ayat 72:

    إِنَّهُۥ مَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ ٱلْجَنَّةَ وَمَأْوَىٰهُ ٱلنَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّـٰلِمِينَ مِن نَّصِيرٍ

    Artinya: “Sesungguhnya barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.”

    2. Syirik Asghar (Syirik Kecil)

    Syirik asghar tidak sampai mengeluarkan seseorang dari Islam, tetapi dapat mengurangi nilai tauhid dan mendekatkan seseorang kepada syirik besar.

    Contoh Syirik Kecil:

    1. Riya’ – Beribadah karena ingin dipuji manusia, bukan karena Allah.

    2. Bersumpah dengan selain nama Allah – Misalnya mengatakan, “Demi hidupku,” atau “Demi kehormatan.”

    3. Menggunakan jimat atau azimat dengan keyakinan bahwa benda tersebut bisa memberi manfaat tanpa kehendak Allah.

    4. Suma’ah – Beribadah dengan tujuan ingin didengar dan dipuji oleh orang lain.

      Rasulullah ﷺ bersabda:

       إنَّ أخْوَفَ ما أخافُ عليكم الشِّركُ الأصْغَرُ، قالوا: وما الشِّركُ الأصْغَرُ يا رسولَ اللهِ؟ قال: الرِّياءُ؛ يقولُ اللهُ عزَّ وجلَّ لهم يومَ القِيامةِ إذا جُزِيَ الناسُ بأعمالِهم: اذْهَبوا إلى الذين كنتُم تُراؤون في الدُّنيا، فانظُروا هل تَجِدون عِندَهُم جزاءً؟!

      Artinya: “Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, “Apa itu syirik kecil, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Riya’.” Allah ‘Azza wa Jalla akan berkata kepada mereka pada hari kiamat ketika manusia diberi balasan atas amal perbuatan mereka, “Pergilah kepada orang-orang yang dahulu kalian ingin pamerkan amal kalian kepada mereka di dunia, lalu lihatlah apakah kalian mendapatkan balasan dari mereka?” (HR Ahmad).

      3. Syirik Khafi (Syirik Tersembunyi)

      Syirik khafi adalah bentuk syirik yang lebih halus dan sering kali tidak disadari oleh pelakunya.

      Contoh Syirik Khafi:

      a. Merasa takut kepada makhluk lebih dari takut kepada Allah.

      b. Bergantung sepenuhnya pada usaha tanpa tawakal kepada Allah.

      c. Merasa amal ibadahnya pasti menyelamatkannya tanpa rahmat Allah.

      d. Meyakini bahwa seseorang atau benda bisa membawa keberuntungan atau kesialan.

      Cara Menghindari Syirik

      Agar terhindar dari segala bentuk syirik, seorang muslim harus melakukan beberapa langkah berikut:

      1. Memperdalam Ilmu Tauhid

      Mempelajari akidah Islam agar memahami tauhid yang benar.

      2. Menjaga Keikhlasan dalam Ibadah

      Hindari riya’ dan niatkan semua ibadah hanya untuk Allah.

      3. Tidak Bergantung pada Jimat atau Azimat

      Percaya hanya kepada Allah sebagai pelindung.

      4. Menjauhi Perdukunan dan Ramalan

      Jangan mendatangi dukun, membaca ramalan zodiak, atau percaya pada feng shui.

      5. Bertawakal Sepenuhnya kepada Allah

      Yakin bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah, bukan karena faktor lain.

      Kesimpulan

      Syirik adalah dosa terbesar yang bisa menghapus keimanan seseorang. Oleh karena itu, penting bagi setiap muslim untuk memahami pengertian syirik, tingkatan-tingkatannya, dan cara menghindarinya agar tetap berada di jalan tauhid yang benar. Semoga Allah selalu membimbing kita di atas jalan yang lurus. Aamiin. Wallahua’lam.

      Muhammad Ryan Singal (Mahasiswa Prodi Teknologi Informasi UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)

      Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

      Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

      13 komentar pada “Dosa Syirik: Perhatikan Jenis, Contoh, dan Cara Menghindarinya

      • Syakila Azzahra

        Apakah meyakini bahwa doktervatau obat sebagai penyembuh , tanpa menyadari bahwa kesembuhan sejati datang dari Allah SWT termasuk dalam bentuk kesyirikan? Jelaskan

        Balas
      • ketika kita menonton film yang di dalam film tersebut terdapat agama lain, contohnya film bollywod tentunya mengandung agama hindu yang dimana mereka menyembah dewa, ketika menonton tersebut kita terbawa suasana dan ikut menceritakan film tersebut sambil membawa nama dewa mereka, apakah itu termasuk perbuatan syirik? jelaskan!

        Balas
      • Nur Hayana Putri

        Bagaimana cara kita membedakan antara syirik dengan budaya dan tradisi yang masih sesuai dengan ajaran Islam

        Balas
      • Nur Hayana Putri

        Bagaimana cara kita sebagai generasi yg penasaran akan budaya, hingga kurang membedakan antara syirik dengan budaya dan tradisi yang masih sesuai dengan ajaran Islam

        Balas
      • Dina Asmita

        Apakah fanatisme terhadap tokoh publik, selebriti, atau influencer bisa dikategorikan sebagai syirik? Mengapa?

        Balas
      • Wafiq Zaitunnah

        Lebih takut kepada makhluk daripada Allah termasuk perbuatan syirik. Bagaimana dengan orang-orang yang melakukan amal kebaikan tetapi karena takut dihukum atau dimarahi oleh orang lain? Sebagai contoh di asrama mahasantri/ah melaksanakan sholat hanya karena takut terkena iqobah dari musyrif/ah, apakah ini termasuk syirik?

        Balas
      • Bagaimana pendapat anda jika ada seseorang yang kehilangan uang lalu ia berkata”Dgn Saya pergi meminta bantuan kepada dukun, sehingga uang saya bisa ditemukan”!

        Balas

      Tinggalkan Balasan

      Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

      × Chat Kami Yuk