Simak 3 Tips Jitu Hempas Bau Badan Menurut Dokter Zaidul Akbar
TATSQIF ONLINE – Warganet di media sosial X (Twitter) masih ramai membahas topik bau badan. Isu ini muncul setelah mantan rekan seorang figur publik Indonesia mengungkapkan dugaan bau badan figur tersebut di akun media sosialnya.
Banyak pengguna X berpendapat bahwa bau badan bisa menurunkan kepercayaan diri, terutama bagi wanita. Masalah ini sering menimpa wanita muslimah, yang mengenakan pakaian longgar dan tertutup.
Penyebab Bau Badan
Dokter Rizal Fadli menjelaskan di laman halodoc.com tentang lima penyebab bau badan pada wanita. Pertama, diabetes, yang menyebabkan tubuh tidak dapat mengolah keton; senyawa asam hasil pembakaran lemak untuk energi.
Kedua, stres dan hiperhidrosis memicu bau badan menyengat akibat produksi keringat berlebih. Ketiga, konsumsi makanan tertentu seperti brokoli, bunga kol, kubis, pakcoy, asparagus, dan bawang-bawangan dapat menyebabkan penumpukan gas yang berkontribusi pada munculnya bau badan.
Hal ini juga senada dengan sabda Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam berikut ini:
مَنْ أَكَلَ ثُومًا أَوْ بَصَلًا فَلْيَعْتَزِلْنَا أَوْ قَالَ: فَلْيَعْتَزِلْ مَسْجِدَنَا أَوْ لِيَقْعُدْ فِي بَيْتِ
Artinya: “Barangsiapa makan bawang putih atau bawang merah, hendaklah ia menjauhi kami, atau beliau mengatakan: ‘hendaklah ia menjauhi Masjid kami, dan hendaklah ia duduk di rumahnya’,” (HR Bukhari dan Muslim).
Keempat, fluktuasi hormon selama menopause, menstruasi, dan kehamilan dapat menyebabkan bau badan pada perempuan. Namun, bau ini biasanya hilang sendiri ketika hormon kembali normal.
Kelima, infeksi vagina seperti vaginosis bakterial dapat menyebabkan bau badan berlebih pada wanita. Infeksi ini terjadi ketika keseimbangan bakteri di dalam vagina terganggu, sehingga memunculkan bau tidak sedap yang lebih menyengat dan berbeda dari bau badan biasa.
Franka Soeria, pakar fashion modest, menjelaskan melalui laman republika.co.id (06/04/2024) bahwa bahan gamis dari kain poliester dan nilon sering menyebabkan bau badan. Hal ini terjadi karena kedua jenis kain tersebut kurang mampu menyerap keringat dengan baik.
BACA JUGA: 3 Keutamaan Menjaga Kesehatan dalam Islam, Simak Ulasannya
Tips Menghilangkan Bau Badan dari dr. Zaidul Akbar
Sebaiknya seorang muslimah menghindari penggunaan parfum untuk menutupi bau badan. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW berikut ini:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أَيُّمَا امْرَأَةٍ اسْتَعْطَرَتْ، فَمَرَّتْ عَلَى قَوْمٍ لِيَجِدُوا مِنْ رِيحِهَا ، فَهِيَ زَانِيَة
Artinya: “Rasulullah saw bersabda, ‘Perempuan manapun yang memakai wewangian kemudian lewat pada suatu kaum (laki-laki) supaya mereka mencium wanginya maka ia seorang pezina’,” (HR An-Nasa’i).
Dr. Zaidul Akbar membagikan cara menghilangkan bau badan sesuai dengan sunah Rasulullah SAW. Berikut tiga tips dari beliau yang dirangkum dari laman RRI.co.id:
1. Membersihkan Gigi dengan Siwak
Bahan kimia dari pasta gigi dapat mengubah ekosistem dalam mulut, yang bisa mempengaruhi bau mulut dan bau badan. Dr. Zaidul Akbar memberikan tips agar mengganti pasta gigi dengan siwak, sebagaimana hadis Rasulullah SAW:
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا : أَنَّ النَّبِيَّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ : (( السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ )) رَوَاه ُالنَّسَائِيُّ وَابْنُ خُزَيْمَةَ فِي صَحِيْحِهِ بِأَسَانِيْدَ صَحِيْحَةٍ
Artinya: “Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Siwak itu pembersih mulut dan (penyebab) keridaan Rabb’,” (HR An-Nasai).
Manfaat siwak meliputi memperbaiki keseimbangan flora atau mikrobiom dalam mulut. Siwak tersedia di toko herbal maupun di e-commerce dengan harga yang terjangkau.
2. Tidak Terlalu Sering Menggunakan Sabun Antiseptik
Dr. Zaidul Akbar menyarankan agar tidak terlalu sering menggunakan sabun antiseptik karena dapat menghilangkan semua bakteri, termasuk yang bermanfaat. Beliau juga merekomendasikan memilih sabun yang tidak menyebabkan kulit kering atau iritasi, untuk menjaga kesehatan kulit.
Meskipun sabun belum ada pada masa Rasulullah SAW, terdapat satu hadis yang mendukung penggunaannya. Berikut hadisnya:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَتْ مَيْمُونَةُ وَضَعْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مَاءً يَغْتَسِلُ بِهِ ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ ، فَغَسَلَهُمَا مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ ، فَغَسَلَ مَذَاكِيرَهُ ، ثُمَّ دَلَكَ يَدَهُ بِالأَرْضِ ، ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ ثُمَّ غَسَلَ رَأْسَهُ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ عَلَى جَسَدِهِ ، ثُمَّ تَنَحَّى مِنْ مَقَامِهِ فَغَسَلَ قَدَمَيْهِ
Artinya: “Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Maimunah mengatakan, ‘Aku menyediakan air untuk Rasulullah SAW agar beliau bisa berwudhu. Beliau menuangkan air ke tangan beliau, mencucinya dua atau tiga kali. Kemudian beliau menuangkan dengan tangan kanannya ke tangan kirinya, lalu mencuci kemaluannya. Setelah itu, beliau menggosok tangannya di tanah, lalu berkumur dan menghirup air ke hidung. Selanjutnya, beliau mencuci wajah dan tangan beliau, lalu mencuci kepala tiga kali. Terakhir, beliau menuangkan air ke seluruh tubuhnya, dan kemudian beranjak dari tempatnya untuk mencuci kedua kakinya,'” (HR Bukhari dan Muslim).
Penggunaan sabun mirip dengan tindakan Rasulullah SAW yang menggosokkan tangan ke tanah untuk membersihkan. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk membersihkan dan menjaga kebersihan tubuh.
3. Memilih Pakaian yang Menyerap Keringat
Franka Soeria memberikan tips memilih bahan pakaian. Ia menyarankan agar muslimah memilih gamis dari kain katun, yang dapat menyerap keringat dengan baik dan ramah untuk kulit.
Kain rayon yang terbuat dari serat selulosa dari kayu, bambu, atau kapas, juga merupakan pilihan yang baik. Rayon mampu menyerap keringat dengan baik dan tidak membuat panas, sehingga cocok untuk mencegah masalah bau badan.
Kesimpulan
Hal ini bisa disebabkan penyakit atau makanan yang dikonsumsi. Namun, menjaga kebersihan dengan menggunakan bahan yang tepat adalah solusi efektif agar muslimah dapat menjalani aktivitas sehari-hari tanpa khawatir mengalami bau badan. Wallahu A’lam.
Author: Triana Amalia (Aktivis Dakwah Muslimah)
Editor: Sylvia Kurnia Ritonga (Founder tatsqif.com)