Cemburu: Penjaga Keharmonisan dan Tanggung Jawab Keluarga
TATSQIF ONLINE – Rasa cemburu kerap menimbulkan kecurigaan terhadap pasangan, bahkan dapat memicu pertikaian. Namun, cemburu memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan rumah tangga dan melindungi pasangan dari perselingkuhan.
Kecemburuan terhadap istri, ibu, adik, dan anak perempuan menunjukkan bahwa seorang lelaki masih bertanggung jawab. Lelaki yang memiliki kecemburuan menyadari bahwa ia memegang amanah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menjaga keluarganya dari keburukan.
Lelaki Tanpa Rasa Cemburu
Dayyuts adalah julukan bagi lelaki yang tidak memiliki rasa cemburu atau kekhawatiran terhadap istri, ibu, adik, atau anak perempuannya. Lelaki dayyuts cenderung mengabaikan perbuatan buruk anggota keluarganya, termasuk tidak peduli apakah istri atau anaknya meninggalkan sholat atau melakukan maksiat.
Lelaki yang dayyuts membiarkan istrinya membuka aurat dan mengumbar foto-foto di media sosial tanpa merasa khawatir dan cemburu. Bahayanya semakin besar ketika lelaki tersebut tidak peduli dengan interaksi intens istrinya dengan lawan jenis.
Dayyuts termasuk dalam tiga dosa besar yang membuat pelakunya haram masuk surga. Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam bersabda dalam hadis berikut:
عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ثَلَاثَةٌ لَا يَنْظُرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: الْعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ، وَالْمَرْأَةُ الْمُتَرَجِّلَةُ، وَالدَّيُّوثُ، وَثَلَاثَةٌ لَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ: الْعَاقُّ لِوَالِدَيْهِ، وَالْمُدْمِنُ عَلَى الْخَمْرِ، وَالْمَنَّانُ بِمَا أَعْطَى
Artinya: “Dari Salim bin Abdullah (bin Umar), dari bapaknya, dia (Abdullah) berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda, ‘Tiga orang yang Allâh SWT tidak akan melihat mereka pada hari kiamat: anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai laki-laki, dan dayuts’,” (HR. An-Nasa’i).
BACA JUGA: Dampak Membuka Aib Pasangan di Media Sosial: Simak Solusinya
Tanggung Jawab Seorang Lelaki Atas Keluarganya Menurut Syariat
Sebagai pemimpin keluarga, lelaki memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga anggota keluarganya dari kebatilan. Allah SWT memerintahkan orang-orang mukmin untuk menjaga keluarganya dari api neraka. Allah SWT berfirman dalam Alqur’an surah At-Tahrim ayat 6:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya.”
Lelaki yang baik harus menyadari bahwa tindak-tanduk keluarganya menuntut pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT. Seorang suami harus menjadi orang pertama yang mengingatkan istrinya agar tetap mengikuti aturan Allah SWT.
Lelaki sejati tidak akan rela melihat istrinya terjerumus dalam dosa, terutama dalam hal membuka aurat di depan pria yang bukan mahram. Istri juga harus memiliki kecemburuan jika ada wanita lain yang tertarik pada suaminya, sehingga tidak perlu mengumbar foto-foto suami di media sosial secara berlebihan.
Semoga pasangan kita dapat menjaga martabat keluarga dan melindungi kita dengan rasa cemburu, yang hanya bertujuan untuk menjaga dari murka Allah SWT. Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat terlaksana dalam kehidupan rumah tangga.
Author: Nur Asyiah Muzakir (Aktivis Dakwah Muslimah)
Editor: Sylvia Kurnia Ritonga (Founder tatsqif.com)