Aqidah & Akhlak

Syirik dalam Ilmu Pengetahuan: Bahaya yang Mengancam Iman

TATSQIF ONLINE  Ilmu pengetahuan adalah sarana bagi manusia untuk memahami alam semesta dan meningkatkan kualitas hidup. Islam mendorong umatnya untuk menuntut ilmu sebagai bagian dari ibadah, sebagaimana disampaikan dalam hadis berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Artinya: “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”

Namun, dalam perjalanan menuntut ilmu, ada bahaya yang dapat mengancam keimanan seseorang, yaitu syirik. Syirik dalam ilmu pengetahuan terjadi ketika seseorang memberikan atribut ketuhanan kepada ilmu, manusia, atau benda lain selain Allah. Fenomena ini dapat mengarah pada pemahaman yang menyimpang dan menjauhkan manusia dari tauhid.

Bentuk-Bentuk Syirik dalam Ilmu Pengetahuan

1. Syirik dalam Rububiyyah (Pengaturan Alam)

a. Meyakini bahwa hukum alam berjalan secara mandiri tanpa campur tangan Allah.

b. Menganggap sains dan teknologi sebagai satu-satunya kekuatan yang dapat menciptakan atau mengendalikan kehidupan.

2. Syirik dalam Uluhiyyah (Penyembahan)

a. Mengagungkan ilmuwan atau teori ilmiah secara berlebihan, seolah-olah mereka tidak mungkin salah.

b. Mempercayai ramalan ilmiah sebagai sesuatu yang pasti tanpa mempertimbangkan kehendak Allah.

3. Syirik dalam Asma’ wa Sifat (Nama dan Sifat Allah)

a. Memberikan sifat ketuhanan kepada ilmu atau manusia, seperti menganggap bahwa sains memiliki kekuasaan mutlak atas kehidupan dan kematian.

b. Menganggap manusia dapat mengetahui hal-hal gaib hanya dengan ilmu pengetahuan.

4. Syirik dalam Keyakinan terhadap Sebab-Akibat

a. Menganggap bahwa suatu peristiwa terjadi semata-mata karena sebab ilmiah, tanpa mengaitkannya dengan kehendak Allah.

b. Bergantung sepenuhnya pada obat, teknologi, atau sains tanpa menyandarkan kesembuhan kepada Allah.

Contoh Syirik dalam Ilmu Pengetahuan

1. Mempertuhankan Teori Evolusi: Menganggap teori evolusi sebagai kebenaran mutlak yang tidak bisa disangkal, meskipun bertentangan dengan penciptaan manusia menurut Islam.

2. Menganggap Sains sebagai Sumber Kebenaran Mutlak: Berkeyakinan bahwa sains memiliki jawaban untuk segala sesuatu, sehingga menolak wahyu sebagai sumber ilmu yang lebih tinggi.

3. Percaya pada Ramalan Berdasarkan Ilmu Astronomi: Astrologi yang mengklaim bahwa pergerakan bintang dapat menentukan nasib seseorang, padahal dalam Islam hanya Allah yang mengetahui takdir manusia.

4. Memuja Ilmu atau Teknologi secara Berlebihan: Menganggap bahwa teknologi dapat menyelesaikan semua permasalahan tanpa keterlibatan Tuhan.

Dalil-Dalil tentang Syirik dalam Ilmu Pengetahuan

1. QS. Al-A’raf: 173-174

اَوْ تَقُوْلُوْٓا اِنَّمَآ اَشْرَكَ اٰبَاۤؤُنَا مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا ذُرِّيَّةً مِّنْۢ بَعْدِهِمْۚ اَفَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ الْمُبْطِلُوْنَ (١٧٣) وَكَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ وَلَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ (١٧٤)

Artinya: “Atau agar kamu tidak mengatakan, ‘Sesungguhnya nenek moyang kami dahulu telah mempersekutukan (Allah), sedangkan kami hanyalah keturunan yang datang setelah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat itu?’ Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat (Kami), agar mereka kembali (kepada kebenaran).”

Ayat ini menegaskan bahwa manusia bertanggung jawab atas keimanannya sendiri dan tidak boleh mengikuti tradisi yang menyimpang tanpa berpikir.

2. QS. Al-Hajj: 3

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّجَادِلُ فِى اللّٰهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَّيَتَّبِعُ كُلَّ شَيْطٰنٍ مَّرِيْدٍۙ (٣)

Artinya: “Dan di antara manusia ada yang berbantah-bantahan tentang Allah tanpa ilmu dan mengikuti setiap setan yang sangat durhaka.”

Ayat ini memperingatkan tentang bahaya menolak kebenaran wahyu hanya karena kepercayaan terhadap teori manusia yang tidak memiliki dasar dalam agama.

Cara Menghindari Syirik dalam Ilmu Pengetahuan

1. Mengakui Keesaan Allah SWT: Meyakini bahwa hanya Allah satu-satunya sumber kebenaran mutlak.

2. Menjadikan Sains sebagai Alat, Bukan Tujuan: Memahami bahwa ilmu pengetahuan adalah sarana yang diberikan Allah untuk memahami ciptaan-Nya, bukan sebagai sesuatu yang berdiri sendiri.

3. Menyadari Keterbatasan Akal Manusia: Menyadari bahwa akal manusia memiliki batas, dan tidak semua rahasia alam bisa diungkap tanpa petunjuk wahyu.

4. Menggunakan Ilmu Pengetahuan dengan Iman: Selalu mengaitkan sains dengan keimanan kepada Allah, serta memahami bahwa semua yang terjadi di alam semesta berada dalam kehendak-Nya.

Kesimpulan

Syirik dalam ilmu pengetahuan adalah ancaman yang dapat merusak keimanan seseorang. Islam tidak menolak sains, tetapi mengajarkan bahwa ilmu pengetahuan harus dipahami sebagai bagian dari kebesaran Allah, bukan sebagai sesuatu yang berdiri sendiri dan terlepas dari-Nya.

Sebagai seorang Muslim, kita harus selalu menyandarkan diri kepada Allah dalam setiap pencarian ilmu, serta memastikan bahwa ilmu yang kita pelajari tidak membawa kita pada pemikiran yang menyimpang dari tauhid. Dengan memahami tauhid yang benar, kita dapat menghindari kesalahan dalam menempatkan ilmu dan tetap berpegang teguh pada keimanan kepada Allah SWT.  Wallahua’lam.

Hoerul Anwar (Mahasiswa Prodi Teknologi Informasi UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)

      Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

      Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

      15 komentar pada “Syirik dalam Ilmu Pengetahuan: Bahaya yang Mengancam Iman

      • Jelaskan mengapa syirik dalam ilmu pengetahuan dapat mempengaruhi pandangan seseorang ?

        Balas
      • Abdul Tanzil

        Bagaimana cara membedakan antara penggunaan ilmu pengetahuan untuk memahami ciptaan Allah dan penyalahgunaan ilmu pengetahuan yang dapat mengarah pada pengagungan ciptaan di atas Sang Pencipta?

        Balas
        • Syakila Azzahra

          Dalam era modern sekarang ini, pada dasarnya kita sangat bergantung pada sains dan teknologi, bagaimana kita bisa memastikan bahwa iman kita tetap terjaga tanpa terjebak dalam ketergantungan berlebihan terhadap sains dan teknologi?

          Balas
      • ketika sedang belajar kemudian kita diharuskan mencari apa zodiak dari tanggal lahir kita, dan kita diminta untuk menganalisis dan mecocokkan dengan kepribadian kita, apakah itu termasuk keperbuatan syirik? jelaskan!

        Balas
      • SALMA DAMAYANTI

        Bagaimana syirik dalam ilmu pengetahuan dalam mempengaruhi pemahaman kita tentang alam semesta dan kehidupan?

        Balas
      • Nur Hayana Putri

        Bagaimana pendapat pemateri mengenai adanya seorang pelajar yang terlalu bergantung pada teknologi tanpa memperhitungkan kehendak Allah

        Balas
      • Dina Asmita

        Dalam dunia medis, ada teknologi seperti rekayasa genetik dan kloning yang menantang batas-batas etika. Bagaimana perspektif Islam melihat hal ini, dan apakah ini termasuk dengan syirik?

        Balas
      • Jelaskan bagaimana syirik dalam ilmu pengetahuan dapat terjadi di era modern dan berikan contoh dari kehidupan sehari-hari

        Balas
      • Apakah menganggap ilmu pengetahuan sebagai satu-satunya sumber kebenaran tanpa keterkaitan dengan wahyu bisa dianggap sebagai bentuk syirik

        Balas
      • bagaimana cara agar terhindar dari mempercayai ramalan ramalan seperti zodiak, sedangkan ramalan zodiak masih banyak tersebar di sosial media

        Balas
      • Ribi yani

        Bagaimana cara mengembangkan ilmu pengetahuan yang murni dan bagaimana cara mengatasi syirik dalam ilmu pengetahuan dalam konteks ilmu pengetahuan yang modern?

        Balas
      • Roma Rizky Dalimunthe

        Bagaimana konsep syirik dapat ditemukan dalam perkembangan teknologi modern

        Balas
      • Nazla Pitri Ramadhani Pane

        Bagaimana cara membedakan antara pemahaman ilmiah dan syirik dalam psikologi dan sosial?

        Balas

      Tinggalkan Balasan

      Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

      × Chat Kami Yuk