Aqidah & Akhlak

Bahaya Syirik dalam Ibadah dan Ekonomi: Ancaman bagi Tauhid

TATSQIF ONLINE  Syirik merupakan bentuk penyimpangan dalam akidah Islam yang terjadi ketika seseorang menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal Rububiyyah dan Uluhiyyah. Secara umum, syirik lebih sering terjadi dalam aspek Uluhiyyah, yaitu ketika seseorang memalingkan ibadah yang seharusnya hanya ditujukan kepada Allah kepada selain-Nya. Perbuatan ini dapat berupa berdoa kepada selain Allah, menyembelih kurban untuk selain-Nya, bernazar, atau bentuk ibadah lain yang tidak sesuai dengan tauhid.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menegaskan dalam firman-Nya pada Surah An-Nisa’ ayat 116:

وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

Artinya: “Barangsiapa yang mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.”

Syaikh Shalih bin Sa’ad as-Suhaimi menjelaskan bahwa syirik adalah perkara yang paling dikhawatirkan menimpa seorang hamba. Sebagian bentuk syirik berasal dari amalan hati yang tidak diketahui oleh orang lain, seperti takut, berharap, atau bergantung kepada selain Allah. Bahkan, syirik bisa muncul dalam bentuk tawakal kepada selain Allah atau mengembalikan urusan kepada selain-Nya.

Allah juga berfirman dalam Alquran Surah Luqman ayat 13 mengenai bahaya syirik:

إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

Artinya: “Sesungguhnya menyekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

Syirik dalam Bidang Ekonomi

Syirik juga dapat terjadi dalam aspek kehidupan ekonomi. Contoh nyata dari syirik dalam ekonomi meliputi:

a. Bergantung pada praktik perdukunan dalam mencari rezeki, seperti menggunakan pesugihan atau jimat keberuntungan.

b. Mencurangi timbangan dan transaksi yang tidak jujur, yang bertentangan dengan prinsip keadilan dalam Islam.

c. Berjudi dan mengundi nasib, yang merupakan bentuk tawakal kepada selain Allah. Allah berfirman dalam Alquran Surah Al-Ma’idah ayat 90-91:

إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ

Artinya: “Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi serta menghalangi kamu dari mengingat Allah.”

Allah memperingatkan tentang akibat syirik dalam ekonomi dalam Alquran Surah Hud ayat 15-16:

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لَا يُبْخَسُونَ أُوْلَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ

Artinya: “Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepadanya balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna. Itulah orang-orang yang tidak akan memperoleh di akhirat kecuali neraka.”

Cara Menghindari Syirik dalam Ekonomi

Agar terhindar dari syirik dalam ekonomi, seorang Muslim harus:

1. Berserah diri hanya kepada Allah dan meyakini bahwa rezeki berasal dari-Nya.

2. Berdoa dan bertawakal kepada Allah tanpa mencari perantara yang tidak disyariatkan.

3. Menjaga kejujuran dalam perdagangan dan tidak melakukan praktik kecurangan.

4. Menjauhi praktik riba, judi, dan bentuk ekonomi yang haram lainnya.

5. Meningkatkan pemahaman tentang tauhid melalui kajian Islam yang benar.

    Bertaubat dari Perbuatan Syirik

    Taubat dari syirik harus dilakukan dengan cara:

    a. Jika telah melakukan syirik besar, wajib kembali kepada Islam dengan mengikrarkan syahadat dan menyesali perbuatan tersebut.

    b. Jika melakukan syirik kecil, hendaknya segera bertaubat dan memperbaiki niat dalam ibadah.

    c. Meningkatkan pemahaman tentang tauhid agar tidak terjerumus dalam kesyirikan.

    Syirik adalah dosa yang sangat berbahaya. Allah telah memperingatkan bahwa Dia tidak akan mengampuni dosa syirik kecuali dengan taubat. Hal ini tertuang dalam Alquran Surah An-Nisa’ ayat 48:

    إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

    Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.”

    Kesimpulan

    Syirik, baik dalam aspek ibadah maupun ekonomi, adalah penyimpangan akidah yang berbahaya dan dapat menghapus seluruh amal kebaikan. Memahami tauhid secara benar adalah kewajiban setiap Muslim agar terhindar dari praktik kesyirikan. Dengan menjaga keimanan dan menjauhi segala bentuk syirik, seseorang dapat memperoleh keselamatan di dunia dan akhirat. Wallahua’lam.

    Nanda Handayani Hasibuan (Mahasiswa Prodi Teknologi Informasi UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)

    Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

    Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

    15 komentar pada “Bahaya Syirik dalam Ibadah dan Ekonomi: Ancaman bagi Tauhid

    • apakah setiap permainan (game) yang ada taruhan nya baik itu taruhan uang, benda atau sejenisnya, dikatakan berjudi dana apakah itu termasuk keperbuatan syirik dalam ekonomi? jelaskan!

      Balas
    • Jelaskan mengapa Mencurangi timbangan dan transaksi yang tidak jujur, dikatakan syirik dalam ekonomi?

      Balas
    • SALMA DAMAYANTI

      Bagaimana cara menghindari syirik dalam keluarga?

      Balas
    • Nur Hayana Putri

      Bagaimana prinsip-prinsip tauhid dapat diaplikasikan dalam praktik ekonomi untuk menghindari syirik

      Balas
    • Dina Asmita

      Bagaimana prinsip ekonomi Islam, seperti zakat, perdagangan yang adil, dan perbankan syariah, dapat mencegah syirik dalam ekonomi?

      Balas
    • Jika seseorang mengetahui suatu bisnis mengandung riba atau unsur haram tetap berinvestasi . Apakah itu termasuk
      dalam bentuk syirik dalam ekonomi?

      Balas
    • Syakila Azzahra

      Dalam proses taubat dari syirik, bagaimana seseorang bisa memperbaiki dampak sosial dan ekonomi yang mungkin telah terjadi akibat perbuatan tersebut?

      Balas
    • Nurjannah Hasibuan

      bagaimana sistem ekonomi islam dapat menjadi alternatif untuk mencegah syirik dalam ekonomi

      Balas
    • Ribi yani

      Apa saja dampak syirik dalam ibadah dan ekonomi terhadap kehidupan spiritual seseorang?

      Balas
    • Nazla Pitri Ramadhani Pane

      Bagaimana cara memastikan bahwa ibadah lainnya tidak terkontaminasi dengan syirik?

      Balas

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    × Chat Kami Yuk