Review Buku: Mengenal Kota Tarim dan Para Ulamanya, Simak
TATSQIF ONLINE – Kota Tarim adalah kota yang sangat istimewa. Di antara sekian banyak kelebihan kota ini, satu hal yang paling membuatnya istimewa adalah banyaknya keturunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang bermukim di sana.
Masyarakat Tarim dirahmati dengan kebaikan dan perilaku yang mulia karena memiliki ketersambungan nasab dengan Rasulullah SAW. Saking istimewanya Kota Tarim, sampai sekarang masih banyak orang yang berdatangan kesana untuk meraup keberkahan, menuntut ilmu, hingga berziarah ke makam wali-wali Allah subhanahu wa ta’ala.
Di kota ini juga masih terdapat banyak bangunan tua peninggalan peradaban Islam masa lalu. Mulai dari masjid-masjid tua, madrasah, makam para wali, dan orang shaleh, serta jejak-jejak peninggalan sahabat Nabi. Karena menyimpan ribuan sejarah, sejak tahun 2010 Kota Tarim dinobatkan sebagai Ibukota Kebudayaan Islam.
Al-Imam Alwi Bin Syihab berkata, “Siapa yang tetap dengan adab dan akhlak di Tarim, maka Tarim akan menjadikannya bintang, bulan, atau bahkan matahari yang menerangi manusia dengan Ilmu dan cahayanya.”
Identitas Buku
Judul Buku : Mengenal Kota Tarim dan Para Ulamanya: The History of Al-Ghanna
Nama Pengarang : Muhammad Ropi’i
Editor : Hersita Triandini
Penerbit : CV Jejak
Tahun Terbit : 2022
Pencetak : Jejak Publisher
Tempat Terbit : Jawa Barat
Nomor ISBN : 978-623-338-596-1
Ketebalan Buku : 181 Halaman
Intisari Buku
Muhammad Ropi’i dalam bukunya, Mengenal Kota Tarim dan Para Ulama’nya: The History of Al-Ghanna, mengatakan bahwa Tarim merupakan kota termulia, seperti yang dikatakan oleh Al-Imam Al-Qutb Abdullah bin Alwi Al-Haddad, “Tidak ada tempat di dunia ini yang lebih baik dari Tarim setelah Al-Masajid Ats-Tsalatsah (Makkah, Madinah, Aqsha).”
Kota Tarim terletak di wadi’‘ (lembah) Hadramaut, Yaman. Sejarawan mengatakan bahwa Tarim berdiri pada abad keempat sebelum masehi. Nama Tarim berasal dari nama rajanya, yang bernama Tarim bin Hadramaut bin Saba’ Al-Asghir.
Kelebihan Buku
Buku ini menggambarkan keistimewaan Kota Tarim, termasuk statusnya sebagai Kota Seribu Wali dan perannya yang penting dalam pengembangan agama Islam. Selain itu, buku ini menjelaskan sejarah Kota Tarim, termasuk asal-usul namanya dan peran Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘Anhu dalam pembentukan dan pertumbuhan kota ini.
Buku ini juga membahas tokoh-tokoh ulama besar yang tinggal di Kota Tarim, seperti Al-Imam Al-Qutb Abdullah bin Alwi Al-Haddad. Beliau merupakan salah satu ulama paling berpengaruh dalam sejarah Islam. Bukunya mengilustrasikan contoh keilmuan dan keagamaan yang berkembang di Kota Tarim, termasuk tradisi keilmuan Mazhab Syafi’i dan kecenderungan tasawuf yang sangat kuat di wilayah ini.
Kelemahan Buku
Buku ini, meskipun mengungkap berbagai keistimewaan Kota Tarim, memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan. Informasi yang disajikan didasarkan pada sumber-sumber yang terbatas, sehingga dapat mengakibatkan ketidaklengkapan atau ketidakakuratan dalam penyampaian informasi.
Buku ini juga kurang memberikan konteks yang jelas tentang sejarah dan keistimewaan Kota Tarim, sehingga pembaca mungkin tidak dapat sepenuhnya memahami pentingnya kota ini dalam perkembangan agama Islam.
Selain itu, buku ini tidak memberikan analisis yang mendalam tentang peran ulama dan wali Allah SWT di Kota Tarim, sehingga pembaca tidak dapat memahami sepenuhnya kontribusi mereka dalam penyebaran agama Islam. Selain itu, kurangnya referensi yang jelas terhadap sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan buku juga dapat membuat pembaca sulit untuk memverifikasi informasi yang disajikan.
Teknik Penulisan Buku
Buku berjudul Mengenal Kota Tarim dan Para Ulamanya: The History of Al-Ghanna, memiliki potensi yang bagus dalam hal konten, namun teknik penulisannya masih perlu diperbaiki agar sesuai dengan etika penulisan buku. Salah satu kekurangan utamanya adalah kurangnya referensi yang akurat, yang dapat mengurangi kredibilitas dan keandalan informasi yang disampaikan.
Jenis tulisan yang digunakan juga tidak begitu menarik, baik dalam penyampaian dalil Alquran maupun dalam penggunaan tulisan latin. Jarak antar paragraf juga tidak teratur, yang dapat mengganggu kelancaran pembacaan.
Selain itu, tata letak buku secara keseluruhan terlihat kurang rapi, dengan kerangka isi yang kurang terstruktur, sehingga membuat kesan visual yang kurang menarik bagi pembaca. Perbaikan dalam hal referensi yang lebih akurat, penyusunan tulisan yang lebih menarik, serta tata letak buku yang lebih rapi dan terstruktur, akan sangat membantu meningkatkan daya tarik dan keandalan buku ini bagi pembaca.
Hal yang Disukai dalam Buku
Buku Mengenal Kota Tarim dan Para Ulamanya: The History of Al-Ghanna, menawarkan daya tarik yang kuat, terutama bagi pembaca yang tertarik untuk memahami kehidupan dan keislaman Kota Tarim, yang dikenal sebagai Kota Seribu Wali.
Buku ini menarik perhatian dengan menyajikan kisah-kisah inspiratif dan contoh kehidupan ulama serta wali Allah SWT yang tinggal di kota ini. Selain itu, buku ini juga membahas hadis-hadis dhaif (lemah) dan maudhu’ (palsu), yang terkait dengan kota dan tokoh-tokoh di dalamnya.
Buku ini cocok untuk pembaca yang ingin lebih memahami sejarah dan keislaman, serta mencari inspirasi dari kehidupan para ulama dan wali Allah yang dianggap sebagai contoh kesempurnaan dalam kehidupan beragama.
Analisis Tentang Isi Buku
Buku Mengenal Kota Tarim dan Para Ulamanya: The History of Al-Ghanna, merupakan sebuah karya yang memperkenalkan dan menjelaskan kehidupan serta keislaman Kota Tarim, yang memiliki julukan Kota Seribu Wali.
Buku ini mengulas tentang para ulama dan wali Allah SWT yang tinggal di kota ini, termasuk sebagai tempat kediaman bagi para alawiyyin, yang merupakan keturunan Rasulullah SAW. Melalui buku ini, pembaca dapat memahami lebih dalam tentang warisan keislaman Kota Tarim, dengan fokus pada para ulama dan wali yang memberikan kontribusi besar dalam sejarah dan budaya Islam di wilayah tersebut.
Kesimpulan
Menurut pendapat saya, buku Mengenal Kota Tarim dan Para Ulamanya: The History of Al-Ghanna, sangat direkomendasikan untuk dibaca. Buku ini memiliki nilai yang cukup bagus karena membantu kita memahami sejarah Kota Tarim melalui kisah inspiratif, dan contoh kehidupan para ulama dan wali Allah SWT yang tinggal di sana.
Dalam buku ini, kita dapat belajar tentang kehidupan dan warisan keislaman Kota Tarim, yang dikenal sebagai Kota Seribu Wali, termasuk menyoroti para alawiyyin yang merupakan keturunan Rasulullah SAW dan menjadikan kota ini sebagai tempat tinggal mereka.
Buku ini tidak hanya memberikan pandangan historis tentang Kota Tarim, tetapi juga memberikan wawasan tentang kehidupan keagamaan dan intelektual yang unik di wilayah tersebut. Dengan membaca buku ini, pembaca dapat mendalami makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi keislaman Kota Tarim, serta menghargai kontribusi para ulama dan wali Allah yang telah membentuk sejarah dan budaya Islam di tempat ini.
Jadi, bagi siapa pun yang tertarik untuk memahami lebih dalam tentang Kota Tarim dan warisan keislaman yang dimilikinya, buku ini merupakan bacaan yang tepat dan layak untuk dieksplorasi.
Wallahu A’lam
Oleh Suningsih (Mahasiswa UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)