Aqidah & Akhlak

Pengejawantahan Iman kepada Malaikat dalam Kehidupan, Simak

TATSQIF ONLINE   Beriman kepada malaikat merupakan salah satu pokok ajaran dalam agama-agama monoteistik, seperti Islam, Kristen, dan Yahudi. Dalam Islam, iman kepada malaikat adalah bagian dari enam rukun iman yang harus diyakini oleh setiap Muslim. Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 177:

لَّيْسَ ٱلْبِرَّ أَن تُوَلُّوا۟ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ ٱلْمَشْرِقِ وَٱلْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ ٱلْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ وَٱلْكِتَٰبِ وَٱلنَّبِيِّۦنَ

Artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, tetapi sesungguhnya kebajikan itu adalah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi…”

Malaikat adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah dengan tugas dan peran tertentu, termasuk menyampaikan wahyu, mencatat amal perbuatan manusia, serta melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan perintah-Nya. Pengejawantahan iman kepada malaikat mencakup pemahaman tentang sifat, tugas, dan peran malaikat dalam kehidupan manusia serta hubungan spiritual yang terbentuk antara manusia dan malaikat.

1. Pengejawantahan Iman kepada Malaikat

Beriman kepada malaikat berarti meyakini keberadaan mereka, meskipun tidak dapat dilihat oleh indra manusia. Keyakinan ini didasarkan pada dalil dari Al-Qur’an dan Hadis. Allah ﷻ berfirman dalam Alquran Surah Asy-Syura ayat 5:

وَالْمَلٰٓئِكَةُ يُسَبِّحُوْنَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيَسْتَغْفِرُوْنَ لِمَنْ فِى الْاَرْضِ

Artinya: “Dan para malaikat bertasbih dengan memuji Tuhannya serta memohonkan ampunan bagi orang-orang yang ada di bumi.”

Pengejawantahan iman kepada malaikat dapat dijabarkan dalam beberapa aspek berikut:

a) Mengakui Keberadaan Malaikat

🔹Mengimani bahwa malaikat adalah makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya dan tidak memiliki sifat seperti manusia (HR. Muslim, No. 2996).

🔹Meyakini sifat-sifat malaikat, seperti tidak pernah bermaksiat, selalu tunduk kepada Allah, serta tidak memiliki kebutuhan biologis seperti makan dan tidur.

    b) Menghormati dan Menghargai Malaikat

    🔹Menghormati malaikat dengan tidak melakukan perbuatan yang mengganggu mereka, seperti membuang kotoran sembarangan, karena malaikat tidak menyukai tempat yang kotor.

    🔹Menghindari perbuatan maksiat, sebab malaikat selalu mencatat setiap amal perbuatan manusia, baik yang baik maupun yang buruk. Allah ﷻ berfirman dalam Alquran Surah Qaf ayat 18:

      مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ

      Artinya: “Tidaklah seseorang mengucapkan satu perkataan, melainkan ada di sisinya malaikat Raqib dan Atid yang selalu mengawasi.”

      c) Berdoa dan Memohon Bantuan Malaikat

      🔹Berdoa kepada Allah agar mendapat perlindungan malaikat, seperti doa sebelum tidur agar dijaga dari gangguan setan.

      🔹Memohon pertolongan kepada Allah melalui doa yang disertai kehadiran malaikat, misalnya doa orang yang bersedekah, karena malaikat mendoakan kebaikan bagi mereka (HR. Bukhari, No. 1442).

        d) Menghindari Kesalahpahaman tentang Malaikat

        🔹Menghindari keyakinan yang salah, seperti menganggap malaikat sebagai makhluk yang dapat disembah atau dimintai pertolongan secara langsung.

        🔹Tidak terjebak dalam penipuan yang mengatasnamakan komunikasi dengan malaikat, seperti praktik perdukunan yang mengklaim mendapatkan informasi dari malaikat.

          2. Hubungan Spiritual Normatif dan Negatif dengan Malaikat

          Interaksi manusia dengan malaikat dapat dikategorikan menjadi hubungan normatif dan hubungan negatif.

          a) Hubungan Spiritual Normatif dengan Malaikat

          Hubungan ini adalah hubungan yang selaras dengan ajaran agama dan menumbuhkan keimanan yang lebih kuat. Beberapa ciri hubungan normatif dengan malaikat:

          🔹Meningkatkan kebaikan – Mengetahui bahwa malaikat mencatat amal mendorong seseorang untuk lebih berbuat baik.

          🔹Bersikap rendah hati – Kesadaran bahwa malaikat senantiasa hadir membuat seseorang lebih berhati-hati dalam perkataan dan perbuatan.

          🔹Merasakan ketenangan spiritual – Malaikat mendoakan orang yang melakukan kebaikan, seperti menuntut ilmu atau berzikir di majelis. Rasulullah ﷺ bersabda:

            وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ فِيمَا بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ

            Artinya: “Tidaklah suatu kaum berkumpul di rumah Allah, membaca dan mempelajari kitab-Nya, kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, diliputi rahmat, dan dikelilingi oleh malaikat.” (HR. Muslim, No. 2699).

            b) Hubungan Spiritual Negatif dengan Malaikat

            Sebaliknya, ada hubungan yang bersifat negatif dengan malaikat, yang dapat merugikan seseorang baik secara spiritual maupun psikologis. Ciri-cirinya antara lain:

            🔹Mengabaikan keberadaan malaikat – Tidak peduli terhadap catatan amal yang dibuat malaikat, sehingga mudah melakukan dosa.

            🔹Berpaling dari kebaikan – Menghindari nasihat yang diberikan oleh malaikat ilham dan lebih mengikuti godaan setan.

            🔹Mencoba berkomunikasi dengan malaikat secara tidak benar – Terlibat dalam praktik perdukunan, ramalan, atau sihir dengan klaim menerima pesan dari malaikat.

              Allah ﷻ berfirman dalam Alquran Surah Al-Jatsiyah ayat 27-28:

              وَيَوْمَ تَقُوْمُ ٱلسَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ يَّخْسَرُ ٱلْمُبْطِلُونَ وَتَرَىٰ كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَىٰ إِلَىٰ كِتَٰبِهَا ٱلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

              Artinya: “Dan pada hari Kiamat, akan rugilah orang-orang yang berdusta. Engkau akan melihat setiap umat berlutut. Setiap umat akan dipanggil untuk melihat catatan amalnya. Pada hari itu, kalian akan diberi balasan sesuai dengan apa yang kalian kerjakan.”

              Kesimpulan

              1. Iman kepada malaikat adalah bagian dari rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap Muslim.

              2. Pengejawantahan iman kepada malaikat mencakup mengakui keberadaan mereka, menghormati, dan menjaga hubungan spiritual yang benar.

              3. Hubungan spiritual yang normatif dengan malaikat mendorong manusia untuk berbuat baik, sementara hubungan negatif dapat menjerumuskan seseorang ke dalam keburukan.

                Dengan memahami peran dan tugas malaikat, kita dapat meningkatkan kualitas iman dan spiritualitas kita dalam kehidupan sehari-hari. Wallahua’lam.

                Gusnur Alimah (Mahasiswa Prodi Teknologi Informasi UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)

                Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

                Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

                10 komentar pada “Pengejawantahan Iman kepada Malaikat dalam Kehidupan, Simak

                • Abdul Tanzil

                  Bagaimana cara menjaga keyakinan akan keberadaan malaikat meskipun tidak terlihat?

                  Balas
                  • Dina Asmita

                    Saya pernah mendengar bahwa malaikat tidak masuk ke dalam rumah yang terdapat gambar makhluk bernyawa, Mengapa malaikat tidak masuk ke dalam rumah yang terdapat gambar makhluk bernyawa, dan berikan alasan yang tepat! Dan apakah itu mitos atau hoax

                    Balas
                • Bagaimana kita dapat menghindari perilaku yang dapat menyebabkan Malaikat Allah SWT menjauh dari kita?

                  Balas
                • Nazla Pitri Ramadhani Pane

                  Bagaimana cara pengejawantahan iman kepada malaikat dalam kehidupan?

                  Balas
                • Ribi yani

                  Bagaimana cara mengejawantahkan iman kepada malaikat dalam kehidupan sehari-hari?

                  Balas
                • apa saja contoh contoh perilaku yang menunjukkan iman kepada malaikat, seperti berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah SWT?

                  Balas
                • Syakila Azzahra

                  Bagaimana cara Islam menangani orang yang terjerumus dalam praktik yang mengaku berkomunikasi dengan malaikat tetapi sebenarnya menyimpang, seperti perdukunan dan ramalan?

                  Balas
                • Dina Asmita

                  Apakah malaikat tidak masuk ke dalam rumah orang yang terdapat anjing atau gambar makhluk bernyawa, dan jelaskan alasannya jika iya atau tidak ? Dan bagaimana hal ini bisa di terapkan dalam menjaga kebersihan rumah

                  Balas
                • Dina Asmita

                  Apakah malaikat tidak masuk ke dalam rumah orang yang terdapat anjing atau gambar makhluk bernyawa, dan jelaskan alasannya??

                  Balas

                Tinggalkan Balasan

                Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

                × Chat Kami Yuk