Pemahaman Aqidah Islam: Dasar, Ruang Lingkup, dan Dalilnya
TATSQIF ONLINE – Akidah Islam merupakan dasar utama dalam kehidupan seorang Muslim. Kata “akidah” berasal dari bahasa Arab (العقيدة), yang berarti ikatan atau sesuatu yang diyakini dengan kuat dalam hati. Dalam Islam, akidah mengacu pada keyakinan yang teguh terhadap ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW, yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis.
Akidah menjadi pondasi yang menopang seluruh bangunan Islam, baik dalam dimensi ritual, sosial, maupun etika. Keyakinan yang kokoh terhadap Allah, Rasul-Nya, serta prinsip-prinsip keimanan lainnya, merupakan pilar penting yang mengarahkan setiap aspek kehidupan seorang Muslim.
Tanpa akidah yang benar, amal perbuatan seorang Muslim tidak memiliki landasan yang kokoh. Akidah adalah sumber inspirasi dan motivasi utama dalam menjalani kehidupan. Keyakinan terhadap Allah sebagai Zat Yang Maha Esa, Maha Kuasa, dan Maha Bijaksana, memberikan ketenangan serta kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Oleh karena itu, memahami akidah Islam secara mendalam sangat diperlukan agar seseorang dapat menjalankan ajaran Islam dengan keyakinan yang benar sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW serta para sahabatnya.
Sejarah umat Islam juga menunjukkan bahwa penyimpangan dalam akidah sering kali menjadi akar dari perpecahan di antara kaum Muslimin. Berbagai aliran dan sekte yang muncul dalam sejarah Islam kerap kali bermula dari perbedaan dalam memahami akidah. Oleh karena itu, kajian tentang akidah tidak hanya bertujuan untuk memperkuat keyakinan tetapi juga untuk membentengi diri dari pemahaman yang keliru dan menyimpang.
Pengertian Aqidah Islam
Secara etimologis, kata “aqidah” berasal dari kata “ʔaqada” (عقد) yang berarti simpul, ikatan, atau perjanjian. Kata ini memberikan gambaran bahwa aqidah adalah sesuatu yang mengikat hati dan pikiran seseorang dengan keyakinan yang kuat. Dalam istilah syariat, aqidah berarti keyakinan yang kokoh terhadap Allah, malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari akhir, serta qadha dan qadar.
Dasar Aqidah dalam Al-Qur’an
Aqidah Islam memiliki dasar yang kuat dalam Al-Qur’an. Salah satu ayat yang menunjukkan pentingnya aqidah adalah Alquran Surah Al-Maidah ayat 1:
يَا أَيُهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah janji-janji (perjanjian itu)!”
Dalam ayat ini, kata “العقود” atau “‘uqud” memiliki kaitan dengan akidah sebagai janji atau ikatan kepada Allah yang harus ditepati oleh seorang Muslim. Selain itu, Al-Qur’an juga menjelaskan rukun iman secara eksplisit dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 285:
آمَنَ الْرَسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِهِ وَالْمُؤْمِنُونَ
Artinya: “Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin.”
Rasulullah SAW juga menegaskan pentingnya aqidah melalui hadis yang sangat dikenal:
الْإِيمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الَآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
Artinya: “Iman itu adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan qadha serta qadar baik dan buruknya,” (HR Muslim).
Dari dalil-dalil di atas, jelas bahwa aqidah merupakan inti dari keimanan yang harus diyakini secara mendalam oleh setiap Muslim.
Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah Islam
Pembahasan aqidah Islam meliputi empat aspek utama yang dikenal dengan istilah Ilahiyat, Nubuwwat, Ruhaniyyat, dan Sam’iyat. Penjelasan mengenai setiap aspek tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ilahiyat (Ketuhanan)
Ilahiyat adalah pembahasan tentang segala hal yang berkaitan dengan Allah SWT. Aspek ini merupakan inti dari aqidah Islam karena Allah adalah pusat dari segala keyakinan dan ibadah. Pembahasan Ilahiyat meliputi:
a. Keberadaan Allah (Wujud Allah)
Keberadaan Allah dapat dibuktikan melalui dalil aqli (logika) dan dalil naqli (wahyu). Dalam Alquran Surah Al-Ikhlas ayat 1-4, Allah menegaskan keesaan-Nya:
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ اللهُ الصَّمَدُ
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu.’”
b. Asma’ul Husna dan Sifat-sifat Allah
Allah memiliki nama-nama yang indah (Asma’ul Husna), yang menunjukkan kesempurnaan-Nya. Dalam Alquran Surah Al-A’raf ayat 180 disebutkan:
وَلِلهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا
Artinya: “Hanya milik Allah nama-nama yang terbaik, maka berdoalah kepada-Nya dengan menyebutnya.”
c. Af’al Allah (Perbuatan Allah)
Segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak dan kekuasaan Allah. Allah adalah Pencipta, Pemelihara, dan Pengatur alam semesta. Konsep qadha dan qadar juga masuk dalam pembahasan ini.
2. Nubuwwat (Kenabian)
Pembahasan Nubuwwat meliputi hal-hal yang berkaitan dengan Nabi dan Rasul. Beberapa poin utama dalam Nubuwwat adalah:
a. Definisi Nabi dan Rasul
Nabi adalah manusia pilihan Allah yang menerima wahyu untuk dirinya sendiri, sedangkan Rasul menerima wahyu untuk disampaikan kepada umatnya.
b. Sifat-sifat Nabi dan Rasul
Setiap Nabi memiliki sifat wajib, yaitu shiddiq (benar), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan), dan fathanah (cerdas). Mereka juga dijauhkan dari sifat mustahil seperti khianat, dusta, menyembunyikan wahyu, dan bodoh.
c. Mukjizat Nabi
Mukjizat diberikan sebagai bukti kenabian, seperti Al-Qur’an yang menjadi mukjizat terbesar Rasulullah ﴿﵏.
3. Ruhaniyyat (Kerohanian)
Ruhaniyyat membahas hal-hal gaib yang tidak dapat dijangkau oleh pancaindera, seperti:
a. Malaikat
Malaikat adalah makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya, tidak memiliki hawa nafsu, dan selalu taat kepada Allah.
b. Jin dan Iblis
Jin adalah makhluk yang diciptakan dari api, sementara Iblis adalah jin yang membangkang kepada Allah.
c. Roh
Roh adalah unsur kehidupan manusia yang berasal dari Allah SWT dan merupakan misteri ilahi.
4. Sam’iyat (Hal-Hal Gaib)
Sam’iyat membahas hal-hal yang hanya dapat diketahui melalui wahyu, seperti:
a. Hari Akhir
Hari Akhir adalah keyakinan tentang kehidupan setelah mati, yang meliputi kiamat, kebangkitan, hisab, dan pembalasan.
b. Surga dan Neraka
Surga adalah tempat kenikmatan bagi orang yang beriman, sedangkan neraka adalah tempat azab bagi orang yang ingkar.
Kesimpulan
Aqidah Islam adalah dasar keimanan yang harus diyakini dan diamalkan oleh setiap Muslim. Dengan pemahaman aqidah yang benar, seseorang akan memiliki panduan yang jelas dalam menjalani kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat. Pemahaman aqidah juga menjadi benteng dari berbagai penyimpangan dan aliran sesat. Oleh karena itu, mempelajari dan mendalami aqidah Islam merupakan kewajiban yang tidak boleh diabaikan oleh setiap Muslim. Wallahua’lam.
Syakila Azzahra (Mahasiswa Prodi Teknologi Informasi UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)
Bagaimana agar bisa mempertahankan aqidah Islam dengan benar pada zaman modern ini?
bagaimana kita dapat memahami konsep ma’ad (hari akhir) dalam konteks kehidupan dunia yang kita jalani sekarang?
Apa yang menjadi peran aqidah dalam membentuk pandangan hidup seseorang dalam menghadapi tantangan modernitas dan bagaimana cara mengintegrasikannya dengan ilmu pengetahuan modern?
berikan satu contoh yang mencerminkan bahwa orang tersebut memiliki akidah yang benar
Jika akidah adalah dasar iman seorang Muslim, bagaimana dengan individu yang lahir dalam kondisi lingkungan yang berbeda dan tidak mengenal Islam dengan baik?
apakah dia masih disalahkan dengan ketidaktahuannya
Bagaimana pembagian ruang lingkup akidah dalam islam
Apa saja unsur-unsur penting dalam akidah islam
Bagaimana hubungan antara sifata sifat allah swt dengan kekuasaan nya ?