Al-Qur'an & HadisMancanegara

Menghafal Al-Quran dengan Metode Papan di Pedesaan Tunisia

TATSQIF ONLINE Abbas Hamonangon Harahap dan kedua sahabatnya, Fajar Fayaro dan Hadi Wijaya berkesempatan mengunjungi sebuah daerah di tenggara Tunis, provinsi Mednin. Tunis adalah ibu kota negara Tunisia, yang terletak di benua Afrika.

Mereka bertiga tercatat sebagai mahasiswa aktif di Universitas Zaitunah di kota Tunis, Tunisia. Sebagai perguruan tinggi negeri, universitas ini merupakan lembaga pendidikan tertua di dunia Arab, berdiri sejak tahun 737 Masehi/tahun 120 Hijriyah.

Awalnya, universitas ini bermula dari kelompok belajar di Masjid Jami’ Zaitunah, dan tradisi tersebut masih terus berlanjut hingga saat ini.

Penjelajahan ketiga sahabat itu menuju Madrasah Tahfidz al-Qur’an. Mereka bertekad untuk menghafal al-Qur’an di tempat yang jauh dari ibu kota Tunis.

Madrasah tersebut terletak di desa Bani Kheddache, sebelah barat kota Mednin dengan jarak 36 km. Meskipun perjalanan sejauh 506 km dari ibu kota Tunis ke desa Bani Kheddache bukanlah hal yang mudah, semangat belajar dan rasa ingin tahu mereka tentang lingkungan baru berhasil mengatasi segala rintangan, dan mengusir lelah yang menyergap hingga mereka sampai di tujuan.

Desa Bani Kheddache, sebagai salah satu desa tertua di Tunisia, tidak hanya menjadi akses ke kawasan padang pasir selatan Tunisia, tetapi juga sebuah panggung kedamaian.

Jumlah penduduknya sekitar 25.885 jiwa. Desa ini tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama, spiritualitas, dan akhlak yang luhur. Meskipun minim fasilitas internet dan perlengkapan kebutuhan yang seadanya, mereka merasa seperti di rumah sendiri dalam suasana yang akrab dengan warga sekitar.

BACA JUGA: Nikah Online: Antara Teknologi dan Syariah, Baca Selengkapnya

Setelah melihat realitas pedesaan, keyakinan mereka atas pernyataan Ibnu Khaldun, pemikir besar bidang Sosiologi dalam kitab Muqaddimah, semakin kuat.

Ibnu Khaldun menyatakan bahwa orang-orang yang hidup dalam keterbatasan, baik di pedalaman maupun perkotaan, cenderung memiliki keagungan spiritualitas dan lebih rajin dalam beribadah. Di desa Bani Kheddache, konsep tersebut hidup dengan nyata.

Desa ini terkenal sebagai penjaga al-Qur’an yang mengagumkan, tempat lahirnya para penghafal al-Qur’an yang menambah gemerlapnya sinar spiritualitas.

Metode klasik dalam menghafal al-Quran yang mereka temui adalah metode lauh atau papan. Metode tersebut langsung memikat hati mereka untuk mencobanya secara langsung.

Metode ini mengharuskan untuk menuliskan ayat-ayat al-Qur’an di atas papan atau kayu terlebih dahulu, sebelum memasuki tahap penghafalan.

Begini ilustrasi penggunaan metode lauh:

Tradisi menuliskan ayat-ayat al-Qur’an di atas batu, kayu, atau papan, sebagaimana warisan kuno di benua Afrika, tetap berdiri hingga kini, dan menjadi metode populer di Tunisia.

Anak-anak aktif dalam pembelajaran menulis al-Qur’an di atas papan dan kayu. Setelah berhasil menghafal tulisan tersebut, mereka akan menghapusnya dan menggantinya dengan tulisan baru. Begitu seterusnya sampai 30 juz terhafalkan dengan lancar.

Papan sebagai perantara dalam menuliskan ayat al-Qur’an bukan hanya sekadar metode, tapi juga warisan turun temurun dengan dimensi spiritual tersendiri.

Sejak usia dini, guru-guru membimbing anak-anak untuk menghafal surat-surat pendek melalui papan. Bagi mereka yang belum mampu menulis, guru membantu dalam penulisan ayat-ayat yang harus dihafal, kemudian membacakannya berulang-ulang hingga anak-anak tersebut menguasainya dengan lancar.

Meskipun metode lauh terlihat merepotkan, namun cara ini sangat efektif untuk menguatkan hafalan hingga mutqin.

Terlepas dari kelebihan dan kekurangan setiap metode menghafal al-Qur’an, yang terpenting adalah tujuannya yang sama; menjaga dan merawat Kalamullah, al-Qur’an al-Karim.

Dituturkan oleh Abbas Hamonangon Harahap (Mahasiswa Universitas Zaitunah, Tunisia)

  • Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

    Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

    Lihat semua pos Lecturer

Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Chat Kami Yuk