Aqidah & Akhlak

Hakikat Iman kepada Rasul: Simak Makna, Sifat, dan Manfaatnya

TATSQIF ONLINE  Iman kepada rasul merupakan bagian dari rukun iman yang harus diyakini oleh setiap Muslim. Seorang Muslim wajib meyakini bahwa para rasul adalah utusan Allah SWT yang diutus untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada umat manusia. Rasul berperan sebagai pembawa petunjuk dan penuntun ke jalan yang benar agar manusia memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Keyakinan terhadap rasul tidak hanya sekadar mempercayai keberadaan mereka, tetapi juga meyakini bahwa mereka adalah utusan yang menerima wahyu dari Allah dan menyampaikan ajaran-Nya kepada umat manusia. Oleh karena itu, memahami hakikat iman kepada rasul, sifat-sifat rasul, serta manfaat dan hikmah beriman kepada rasul merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim.

Pengertian Iman kepada Rasul

Secara bahasa, kata rasul berasal dari kata arsala (أرسل), yang berarti “mengutus“. Sedangkan dalam istilah, rasul adalah seorang manusia pilihan yang diutus oleh Allah SWT untuk menerima wahyu dan menyampaikannya kepada umat manusia. Setiap rasul diberikan tugas untuk menyampaikan risalah-Nya serta membimbing umat kepada ajaran tauhid yang benar (At-Tuwaijri, Mausu’ah Fiqh Al-Qulub).

Iman kepada rasul berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa rasul-rasul Allah SWT adalah utusan-Nya yang membawa wahyu sebagai petunjuk bagi umat manusia. Keyakinan ini merupakan bagian dari rukun iman yang enam, sebagaimana tercantum dalam firman Allah dalam Alquran Surah An-Nisa ayat 136:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُۗ وَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا ۝١٣٦

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah, Rasul-Nya (Nabi Muhammad), Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, dan kitab yang Dia turunkan sebelumnya. Siapa yang kufur kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari Akhir, sungguh dia telah tersesat sangat jauh.

Beriman kepada rasul berarti mempercayai semua ajaran yang mereka bawa, mengikuti sunnah mereka, serta menjadikan mereka sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari. Rasul terakhir yang diutus oleh Allah adalah Nabi Muhammad SAW, yang membawa wahyu terakhir berupa Al-Qur’an sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat manusia hingga akhir zaman (Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur’an al-Azhim).

Sifat-Sifat Rasul

Sebagai utusan Allah SWT, para rasul memiliki sifat-sifat khusus yang membedakan mereka dari manusia biasa. Sifat-sifat tersebut terdiri atas tiga kategori:

1. Sifat Wajib Rasul

Sifat wajib adalah sifat yang pasti dimiliki oleh setiap rasul. Sifat-sifat ini menjadikan mereka layak sebagai pembawa wahyu Allah SWT. Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin, menyebutkan bahwa sifat wajib rasul terdiri dari empat, yaitu:

🔹As-Siddiq (الصِّدْقُ) – Selalu benar dalam setiap perkataan dan perbuatan.

🔹Al-Amanah (الأَمَانَةُ) – Dapat dipercaya dan tidak pernah berkhianat.

🔹At-Tabligh (التَّبْلِيْغُ) – Menyampaikan seluruh wahyu tanpa ada yang disembunyikan.

🔹Al-Fatanah (الفَطَانَةُ) – Memiliki kecerdasan luar biasa dalam menjalankan tugasnya.

2. Sifat Mustahil Rasul

Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-Azhim, menyatakan bahwa sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh rasul, yaitu:

🔹Al-Kizzib (الكذب) – Mustahil rasul berbohong.

🔹Al-Khianah (الخيانة) – Mustahil rasul berkhianat.

🔹Al-Kitman (الكتمان) – Mustahil rasul menyembunyikan wahyu.

🔹Al-Baladah (البلادة) – Mustahil rasul bodoh,

3. Sifat Jaiz Rasul

At-Tuwaijri dalam Mausu’ah Fiqh Al-Qulub, menyebutkan bahwa sifat jaiz bagi rasul adalah al-ardul basyariyah (العَرْضُ البَشَرِيَّةُ), yaitu bahwa mereka tetap memiliki sifat kemanusiaan seperti lapar, haus, sakit, tidur, dan merasakan perasaan sedih maupun senang.

Hikmah Beriman kepada Rasul

Al-Ghazali, dalam Ihya Ulumuddin, menjelaskan bahwa beriman kepada rasul memberikan berbagai manfaat dan hikmah dalam kehidupan, antara lain:

1. Meningkatkan kesempurnaan iman kepada Allah.

2. Menjadikan rasul sebagai teladan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mendorong untuk berakhlak mulia seperti para rasul.

4. Menyadari pentingnya dakwah dan menyebarkan ajaran Islam.

5. Meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan mengikuti ajaran rasul.

    Cara Mengamalkan Iman kepada Rasul

    Iman kepada rasul tidak hanya sebatas keyakinan, tetapi harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa cara mengamalkannya:

    1. Mengikuti Sunnah Rasul – Sunnah Rasul adalah segala perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad SAW yang menjadi pedoman hidup bagi umat Islam.

    2. Menghormati dan mencintai Rasul – Rasulullah SAW harus dicintai lebih dari diri sendiri dan keluarga, sebagaimana sabda beliau:

    لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

    Artinya: Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian sampai aku lebih dicintainya daripada anaknya, orang tuanya, dan seluruh manusia (HR. Bukhari dan Muslim, dikutip dalam At-Tuwaijri, Mausu’ah Fiqh Al-Qulub).

    2. Memahami dan mengamalkan Al-Qur’an dan Hadis – Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, sedangkan hadis adalah penjelasan dari ajaran Al-Qur’an.

    3. Menyebarkan ajaran Rasul – Menyampaikan kebenaran Islam kepada sesama adalah bagian dari mengikuti jejak para rasul dalam berdakwah.

      Kesimpulan

      Iman kepada rasul merupakan salah satu pilar utama dalam keimanan seorang Muslim. Beriman kepada rasul berarti meyakini bahwa Allah SWT telah mengutus mereka sebagai pembawa wahyu untuk membimbing manusia ke jalan yang benar. Rasulullah SAW adalah nabi terakhir yang membawa Al-Qur’an sebagai pedoman bagi umat manusia hingga akhir zaman. Wallahua’lam.

      Ainun Sarkiyah Harahap (Mahasiwa Prodi HKI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan) 

      Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

      Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

      4 komentar pada “Hakikat Iman kepada Rasul: Simak Makna, Sifat, dan Manfaatnya

      • Kaniya amirah barkah daulay

        Bagaimana pendapat anda jika ada orang yg mengaku beriman kepada rasul akan tetapi tidak pernah mengerjakan dan membenarkan sunnah ” rasul ?

        Balas
      • Bagaimana iman kepada Rasul mempengaruhi akhlak dan kepribadian seorang muslim

        Balas
      • Saipul Bakhri

        Bagaimana cara kita menghormati dan mencintai para rasul di dalam kehidupan ini?

        Balas
      • Siti Khadijah Matondang

        Sebelumnya saya dengan kawan² semua tentu mengapresiasi dari pemaparan materi anda yang lugas dan cukup komprehensif, sehingga tentunya menimbulkan rasa ingin tahu dari kami. Jadi gini, bisa dibilang secara lughowi kita bisa dibilang seorang rasul, karena kita selalu berusaha untuk saling mengingatkan satu sama lain, diantaranya dengan memberi kabar gembira dan kabar menakutkan bagi sesama muslim, jadi masalahnya termasuk dari salah satu problematika mendakwahkan Islam, mereka sering acuh tak acuh dan bahkan ironinya menganggap agama dengan Segala cakupannya adalah hal yang kuno, dan sangat tidak modern jika dilaksanakan ajaran agama itu. Sehingga banyak dari mereka dalam melaksanakan ibadah hanya semaunya aja, sesempatnya aja, jadi bagaimana tanggapan pemateri dalam kasus ini, dan bagaimana lah jalan alternatif kita untuk menghadapi tragedi ini, sekian terimakasih 🙏🏻

        Balas

      Tinggalkan Balasan

      Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

      × Chat Kami Yuk