Berikut Panduan Shalat Sunnah Idul Adha, Perhatikan Urutannya
TATSQIF ONLINE – Idul Adha merupakan salah satu momen yang sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Pada hari tersebut, umat Muslim merayakan ketaatan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam kepada Allah SWT dengan menyembelih hewan kurban sebagai bentuk pengorbanan dan kepatuhan kepada-Nya. Selain itu, mereka juga melaksanakan sholat sunnah Idul Adha di pagi harinya.
Sholat Idul Adha adalah shalat sunnah yang pelaksanaannya setiap tanggal 10 Dzulhijah setelah matahari terbit. Hukum melaksanakannya adalah sunnah muakkad; yaitu suatu ibadah yang jarang ditinggalkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam semasa hayatnya.
Persiapan Sebelum Melaksanakan Shalat Idul Adha
Sebelum melaksanakan Sholat Idul Adha, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan agar ibadah ini dapat terlaksana dengan khidmat dan khusyuk. Pertama-tama, persiapkan diri secara fisik dan mental. Pastikan tubuh dalam keadaan bersih dan segar, serta pikiran tenang dan fokus untuk menjalankan ibadah sholat dengan baik.
Selain itu, persiapkan pakaian yang layak dan sopan untuk sholat Idul Adha. Pilihlah pakaian yang menutup aurat dengan baik dan tidak terlalu mencolok, agar tidak mengganggu konsentrasi selama ibadah. Jangan lupa juga untuk membersihkan dan merapikan pakaian sebelum berangkat ke masjid atau tempat sholat lainnya.
Sebelum berangkat ke tempat sholat, pastikan juga untuk melakukan wudhu dan mandi sunnah hari raya. Membersihkan diri (thaharah) sebelum ibadah adalah suatu tuntutan agama yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim.
Bersegera ke masjid atau lapangan karena pelaksanaan sholat Idul Adha lebih pagi dari shalat Idul Fitri, dengan syarat dan rukun yang mirip dengan sholat lainnya. Ada perbedaan teknis seperti takbir dilakukan tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua.
Sholat Idul Adha dimulai dengan menyeru “Ash-sholaatul jaami’ah” tanpa azan dan Iqamah. Hal ini sebagaimana keterangan hadis dari Jabir bin Samurah Radhiallahu ‘Anhu:
عَنْ جَابِرٍ قَالَ شَهِدْتُ الصَّلاَةَ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي يَوْمِ عِيدٍ فَبَدَأَ بِالصَّلاَةِ قَبْلَ الْخُطْبَةِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلاَ إِقَامَةٍ
Artinya: “Diriwayatkan dari Jabir ia berkata: Aku menyaksikan shalat bersama Rasulullah saw pada suatu hari raya, beliau mulai dengan sholat sebelum khutbah tanpa azan dan iqamat,” (HR An-Nasa’i).
Sholat ini dilakukan dua rakaat secara berjamaah di masjid atau lapangan, namun bisa juga dilakukan sendirian (munfarid) jika terlambat atau ada halangan lain. Setelah sholat, dilanjutkan dengan mendengarkan khutbah.
Berikut Panduan Tata Cara Pelaksanaannya:
Tata cara pelaksanaan sholat Idul Adha sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tata cara sholat pada umumnya. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar pelaksanaan sholat Idul Adha menjadi sah dan bernilai pahala.
Melansir dari laman Nahdlatul Ulama (NU), berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan sholat Idul Adha:
1. Niat
Sholat Idul Adha diawali dengan niat. Berikut adalah lafal niat sholat Idul Adha.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) للهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku niat melaksanakan shalat sunnah Idul Adha dua rakaat, menghadap kiblat (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘ala.”
2. Takbiratul Ihram
Melafalkan takbiratul Ihram seperti melaksanakan sholat biasa. Setelah membaca doa iftitah, disunnahkan takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama. Di sela-sela tiap takbir itu dianjurkan membaca:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Boleh juga membaca lafal berikut.
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
3. Membaca Surat al-Fatihah
Membaca surat al-Fatihah termasuk rukun sholat. Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca surat al-A’lâ. Berlanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.
4. Takbir 5 Kali di Rakaat Kedua
Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya. Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua.
Kemudian membaca surat al-Fatihah, lalu surat al-Ghâsyiyah. Berlanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
Sekali lagi, hukum takbir tambahan (lima kali pada pada rakaat kedua atau tujuh kali pada rakaat pertama) ini sunnah sehingga apabila terjadi kelupaan mengerjakannya, tidak sampai menggugurkan keabsahan shalat id.
5. Mendengarkan Khutbah
Setelah salam, jamaah dianjurkan untuk mendengarkan khutbah Idul Adha hingga selesai sebelum pulang, kecuali jika shalat Id dilaksanakan tidak secara berjamaah. Khutbah ini biasanya berisi pesan-pesan yang bermanfaat untuk direnungkan bersama, sehingga kaum muslimin dapat mengambil hikmah dari rangkaian perayaan idul adha.
Wallahu A’lam
Oleh Suningsih (Mahasiswa UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)