Ayat Al-Firrasyiy dan An-Naumiy: Wahyu di Balik Tidur Nabi SAW
TATSQIF ONLINE – Dalam kajian Ulumul Qur’an, konteks turunnya wahyu sering kali dikaji untuk memahami lebih dalam pesan yang terkandung dalam Al-Qur’an. Salah satu aspek menarik dalam studi ini adalah ayat-ayat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam keadaan tertentu, termasuk ketika beliau berada di atas tempat tidur atau dalam kondisi tidur.
Ayat-ayat ini dikenal sebagai Al-Firrasyiy (الفراشي) dan Al-Naumiy (النومي). Al-Firrasyiy merujuk pada ayat-ayat yang diturunkan ketika Nabi sedang berada di atas tempat tidur, sementara Al-Naumiy adalah ayat-ayat yang turun ketika Nabi sedang tidur.
Definisi Al-Firrasyiy dan An-Naumiy
Al-Naumiy (النومي) berasal dari kata naum yang berarti tidur. Istilah ini mengacu pada ayat-ayat yang turun saat Nabi Muhammad dalam keadaan tidur.
Al-Firrasyiy (الفراشي) berasal dari kata firash yang berarti alas atau tempat tidur. Dalam konteks wahyu, istilah ini digunakan untuk merujuk pada ayat-ayat yang diturunkan saat Nabi Muhammad berada di atas tempat tidur.
Ayat-Ayat Al-Firrasyiy
Beberapa ayat dalam Al-Qur’an diketahui turun saat Nabi Muhammad SAW berada di atas tempat tidurnya. Salah satunya adalah Surah Al-Ma’idah ayat 67:
يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَۗ وَاِنْ لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسٰلَتَهٗۗ وَاللّٰهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya: “Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika engkau tidak melakukan (apa yang diperintahkan itu), berarti engkau tidak menyampaikan risalah-Nya. Allah menjaga engkau dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang kafir.”
Menurut As-Suyuthi dalam Al-Itqan fi Ulumil Qur’an, ayat ini turun saat Nabi berada di tempat tidur, dalam keadaan merenungkan tugas kenabiannya yang berat.
Selain itu, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa beberapa ayat tentang tiga sahabat yang tidak ikut berperang dalam Surah Al-Ahzab juga turun pada waktu sepertiga malam terakhir, ketika Nabi berada di rumah Ummu Salamah.
Adab Tidur dalam Islam
Dalam Islam, tidur bukan sekadar istirahat fisik tetapi juga memiliki dimensi ibadah. Imam Nawawi dalam Al-Adzkar menyebutkan beberapa adab tidur dalam Islam, antara lain:
1. Menyusun tempat tidur dengan baik dan menjaga kebersihan.
2. Tidur dalam keadaan suci setelah berwudhu.
3. Berdoa sebelum tidur, seperti membaca Ayat Kursi dan doa sebelum tidur.
4. Tidur dengan posisi miring ke kanan, sebagaimana yang disunnahkan Nabi SAW.
Ayat-Ayat An-Naumiy
Al-Naumiy adalah ayat-ayat yang diturunkan saat Nabi Muhammad SAW sedang tidur. Salah satu contohnya adalah Surah Al-Kautsar:
إِنَّا أَعْطَيْنَكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
Artinya: “Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah. Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah).”
Dalam riwayat Imam Muslim dari Anas bin Malik, disebutkan bahwa ketika ayat ini turun, Nabi Muhammad SAW sedang tidur. Setelah bangun, beliau tersenyum dan menyampaikan bahwa Allah baru saja menurunkan wahyu kepadanya.
Menurut Latiatul Umamah dalam Balik Penamaan Ayat-ayat dan Surat dalam Al-Qur’an, nama Al-Kautsar diambil dari nama sungai di surga yang merupakan nikmat besar bagi Rasulullah SAW.
Keutamaan Surah Al-Kautsar
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, disebutkan bahwa Surah Al-Kautsar mengandung banyak keutamaan, antara lain:
1. Sebagai penghibur bagi Nabi Muhammad SAW, ketika beliau dihina oleh kaum musyrikin karena kehilangan anak laki-lakinya.
2. Menegaskan bahwa musuh-musuh Nabi akan terputus dari kebaikan, sementara beliau sendiri mendapatkan nikmat yang kekal.
3. Menganjurkan umat Islam untuk melaksanakan salat dan berkurban sebagai bentuk syukur kepada Allah.
Adab Tidur dalam Islam Menurut Ulama
Menurut Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin, tidur dapat menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah jika dilakukan dengan niat yang benar. Beliau menyarankan agar sebelum tidur, seorang Muslim:
1. Membaca doa tidur dan dzikir.
2. Berwudhu sebelum tidur agar berada dalam keadaan suci.
3. Memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan setan.
Kesimpulan
Kajian tentang Al-Firrasyiy dan An-Naumiy dalam Ulumul Qur’an menunjukkan bahwa wahyu turun dalam berbagai keadaan, termasuk ketika Nabi Muhammad SAW sedang berada di atas tempat tidur atau dalam keadaan tidur. Hal ini menunjukkan bahwa wahyu Allah datang dengan hikmah tertentu dan memberikan ketenangan serta bimbingan bagi Nabi dan umatnya.
Selain itu, kajian ini juga menegaskan pentingnya tidur dalam Islam yang tidak hanya sekadar istirahat fisik, tetapi juga memiliki nilai ibadah jika dilakukan sesuai sunnah. Dengan memahami konteks turunnya ayat-ayat ini, kita dapat lebih menghargai pesan ilahi yang terkandung dalam Al-Qur’an serta mengamalkan adab-adab Islam dalam kehidupan sehari-hari. Wallahua’lam.
Rahmi Simanjuntak (Mahasiswa Prodi PGMI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)
Bagaimana konsep tidur nabi muhammad SAW. Bisa di jadikan pedoman bagi ummat islam dalam meningkatkan kualitas tidur dan ibadah
apa tujuan dan hikmah dari Allah menciptakan tidur sebagai disebutkan dalam Al Quran?
Bagaimana tidur Nabi SAW dapat menjadi sarana untuk memperkuat pesan dan wahyu yang diberikan Allah?