Asbabun Nuzul: Sebab Turunnya Ayat dan Pemahaman Maknanya
TATSQIF ONLINE – Al-Quran adalah kitab suci yang menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan. Sebagai wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Rasulullah SAW, Al-Quran tidak hanya berisi petunjuk ibadah, tetapi juga mencakup berbagai hukum, kisah umat terdahulu, serta bimbingan moral dan sosial. Namun, untuk memahami isi Al-Quran secara lebih mendalam, diperlukan ilmu yang dapat menjelaskan latar belakang turunnya ayat-ayatnya, salah satunya adalah asbabun nuzul.
Asbabun nuzul merupakan salah satu cabang ilmu Ulumul Quran yang membahas sebab-sebab atau peristiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat-ayat Al-Quran. Pemahaman yang benar mengenai asbabun nuzul sangat penting karena dapat membantu dalam memahami konteks suatu ayat, serta menghindarkan umat Islam dari penafsiran yang keliru.
Para ulama telah banyak membahas mengenai konsep asbabun nuzul, baik dari segi definisi maupun macam-macamnya. Sebagian besar ayat dalam Al-Quran turun dalam dua kondisi, yaitu sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepada Rasulullah SAW atau sebagai respons terhadap suatu peristiwa yang terjadi di masyarakat Arab saat itu. Oleh karena itu, memahami asbabun nuzul dapat memberikan wawasan yang lebih luas mengenai hukum Islam dan kebijakan yang diambil dalam syariat.
A. Pengertian Asbabun Nuzul
Menurut Istilah Syariah
Asbabun nuzul adalah sebab-sebab yang mengiringi diturunkannya ayat-ayat Al-Quran kepada Rasulullah SAW karena adanya peristiwa atau pertanyaan yang memerlukan penjelasan atau jawaban dari Allah SWT.
Dengan kata lain, asbabun nuzul menjelaskan konteks diturunkannya ayat untuk menjawab pertanyaan atau menerangkan suatu peristiwa. Maka dari situlah tercipta suatu hukum yang jelas yang dapat dipahami dalam koridor syariat Islam.
B. Pendapat Ulama tentang Asbabun Nuzul
Beberapa ulama mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian asbabun nuzul, di antaranya sebagai berikut:
1. Muhammad Abdul Azim az-Zarqani menjelaskan bahwa asbabun nuzul adalah peristiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat Al-Quran yang kemudian menjadi penjelas hukum saat peristiwa itu terjadi. Pandangan ini dapat ditemukan dalam kitabnya Manahil al-Irfan fi Ulum al-Quran.
2. Ash-Shabuni menyatakan bahwa asbabun nuzul adalah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan turunnya ayat mulia kepada Nabi SAW atau kejadian yang berkaitan dengan urusan agama. Penjelasan ini dijabarkan dalam tafsirnya Rawa’i al-Bayan.
3. Shubhi Shalih berpendapat bahwa asbabun nuzul adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya satu atau beberapa ayat, yang kerap tersirat dalam Al-Quran sebagai respons atau penjelas terhadap hukum-hukum saat peristiwa itu terjadi. Pendapat ini dapat ditemukan dalam bukunya Mabahith fi Ulum al-Quran.
4. Nurcholis Madjid menyebutkan bahwa asbabun nuzul adalah konsep atau teori tentang adanya sebab-sebab turunnya wahyu tertentu dari Al-Quran kepada Nabi SAW, baik berupa satu ayat, satu rangkaian ayat, atau satu surat. Pemikiran ini dituangkan dalam karyanya Islam, Doktrin dan Peradaban.
C. Macam-Macam Asbabun Nuzul Berdasarkan Bentuknya
Menurut Latifatul Umamah dalam buku Misteri di Balik Penamaan Surat-Surat Al-Quran, asbabun nuzul terbagi menjadi dua berdasarkan bentuknya, yaitu peristiwa dan pertanyaan.
1. Peristiwa
Asbabun nuzul berupa peristiwa terbagi menjadi tiga jenis:
- Peristiwa berupa pertengkaran
- Peristiwa berupa kesalahan yang serius
- Peristiwa berupa hasrat
Salah satu contoh asbabun nuzul yang terjadi karena kesalahan yang serius adalah peristiwa ketika seorang sahabat mengimami shalat dalam keadaan mabuk dan salah membaca surat Al-Kafirun. Peristiwa ini menjadi sebab turunnya ayat berikut:
Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah An-Nisa ayat 43
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَقْرَبُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنتُمْ سُكَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَعْلَمُوا۟ مَا تَقُولُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan….”
Menurut Al-Wahidi dalam kitab Asbab al-Nuzul, ayat ini turun sebagai peringatan kepada umat Islam agar tidak mendekati shalat dalam keadaan mabuk, yang kemudian menjadi landasan hukum tentang pengharaman khamar secara bertahap.
2. Pertanyaan
Asbabun nuzul juga bisa terjadi karena adanya pertanyaan, yang terbagi menjadi tiga kategori:
- Pertanyaan yang berhubungan dengan sejarah masa lalu
- Pertanyaan tentang sesuatu yang sedang berlangsung pada masa itu
- Pertanyaan tentang masa yang akan datang
Salah satu contohnya adalah kisah tentang Ashabul Kahfi dan Zulkarnain. Kaum Quraisy bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai kisah mereka. Rasulullah menjawab, “Besok akan aku beri tahukan kepadamu,” tanpa mengucapkan insya Allah. Akibatnya, wahyu tertunda turun selama beberapa waktu. Akhirnya, Allah SWT menurunkan wahyu dalam QS. Al-Kahfi: 23-25:
Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Al-Kahfi ayat 23-25
وَلَا تَقُولَنَّ لِشَىْءٍ إِنِّى فَاعِلٌۭ ذَٰلِكَ غَدًۭا ٢٣ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ ۚ وَٱذْكُر رَّبَّكَ إِذَا نَسِيتَ وَقُلْ عَسَىٰٓ أَن يَهْدِيَنِ رَبِّى لِأَقْرَبَ مِنْ هَٰذَا رَشَدًۭا ٢٤ وَلَبِثُوا۟ فِى كَهْفِهِمْ ثَلَٰثَ مِا۟ئَةٍۢ سِنِينَ وَٱزْدَادُوا۟ تِسْعًۭا ٢٥
Artinya: “Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu: ‘Sesungguhnya aku akan mengerjakan ini besok pagi,’ kecuali (dengan menyebut): Insya Allah. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah: ‘Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini’. Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).”
Menurut Ibnu Katsir dalam tafsirnya Tafsir al-Quran al-‘Azim, ayat ini menjadi pelajaran bagi umat Islam untuk selalu mengucapkan insya Allah ketika berjanji atau merencanakan sesuatu di masa depan.
Kesimpulan
Konsep asbabun nuzul memiliki peran penting dalam memahami makna dan konteks ayat-ayat Al-Quran. Para ulama sepakat bahwa memahami asbabun nuzul akan membantu dalam menafsirkan ayat dengan lebih mendalam. Berdasarkan bentuknya, asbabun nuzul dapat dikategorikan menjadi peristiwa dan pertanyaan, yang masing-masing memiliki contoh dalam Al-Quran. Dengan memahami sebab-sebab turunnya ayat, kita dapat mengambil pelajaran yang lebih mendalam tentang pesan-pesan Allah SWT dalam kitab-Nya. Wallahua’lam.
Nur Inayah (Mahasiswa Prodi PAI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)
Apa saja contoh sabab annuzul yang bersifat khusus?
Apa yang di maksut dengan An Nuzul dalam memahami konteks Al Qur ‘ an
Bagaimana cara mengetahui bahwa ayat memiliki asbabun Nuzul
Apa yang menjadi tujuan utama asbab an nuzul?
Bagaimana cara memahami makna ayat-ayat Al-Qur’an dengan mempelajari aAsbabul Nuzul?
Bagaimana peran asbabun nuzul dalam penafsiran Al-Quran?