Al-Qur'an & Hadis

Rasm Al-Qur’an: Sejarah, Jenis, dan Kaidah Penulisannya, Simak

TATSQIF ONLINE – Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ sebagai petunjuk bagi seluruh manusia. Selain dalam bentuk lisan yang diajarkan langsung oleh Rasulullah ﷺ kepada para sahabat, Al-Qur’an juga didokumentasikan dalam bentuk tulisan sejak masa Nabi ﷺ, yang kemudian berkembang menjadi standar tertentu dalam penulisannya. Salah satu aspek penting dalam kajian Ulumul Qur’an adalah Rasm Al-Qur’an, yaitu aturan dan kaidah yang digunakan dalam penulisan mushaf Al-Qur’an.

Penulisan Al-Qur’an memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak masa Nabi Muhammad ﷺ, lalu dilanjutkan pada masa Khulafaur Rasyidin, terutama pada zaman Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Khalifah Utsman bin Affan. Penulisan mushaf di masa Utsman kemudian dikenal sebagai Rasm Utsmani, yang menjadi standar penulisan mushaf hingga saat ini.

Pengertian Rasm Al-Qur’an

Secara bahasa, kata “rasm” (الرَّسْمُ) berarti bekas, jejak, atau tata cara penulisan (Ibn Manzhur, Lisan al-‘Arab, 12/218). Kata ini memiliki sinonim dengan “khat” (الخطّ), “kitabah” (الكتابة), “zubur” (الزُّبُرُ), “satr” (السطر), dan “raqm” (الرَّقْمُ). Dalam konteks ilmu Al-Qur’an, Rasm Al-Qur’an mengacu pada sistem ejaan dan tata cara penulisan mushaf yang telah distandarisasi oleh para sahabat, terutama pada masa Khalifah Utsman bin Affan.

Menurut Al-Zarqani dalam Manahil al-‘Irfan fi ‘Ulum al-Qur’an, Rasm Al-Qur’an didefinisikan sebagai berikut:

“Rasm mushaf yang dimaksud di sini adalah kaidah yang disepakati oleh Utsman radhiyallahu ‘anhu dalam penulisan kalimat-kalimat Al-Qur’an dan huruf-hurufnya.”

Para ulama membagi Rasm Al-Qur’an menjadi dua jenis utama, yaitu:

1. Rasm Qiyasi (الإملائي) → Penulisan Al-Qur’an sesuai dengan kaidah umum tata bahasa Arab (imla’i).

2. Rasm Istilahi (العثماني) → Penulisan Al-Qur’an sesuai dengan kaidah khusus yang diterapkan dalam Mushaf Utsmani.

Sejarah Perkembangan Rasm Al-Qur’an

1. Masa Nabi Muhammad ﷺ

Pada zaman Rasulullah ﷺ, Al-Qur’an belum terkodifikasi dalam bentuk mushaf seperti sekarang. Wahyu yang turun dicatat oleh para sahabat di berbagai media sederhana seperti:

a. Pelepah kurma

b. Kulit hewan

c. Tulang bahu unta

d. Kepingan batu tipis

Beberapa sahabat yang bertugas sebagai juru tulis wahyu antara lain: Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Mas‘ud, Mu‘awiyah bin Abi Sufyan, Ubay bin Ka‘ab, dan lainnya.

Namun, tulisan tersebut masih bersifat pribadi dan tidak tersusun dalam satu mushaf utuh. Al-Qur’an lebih banyak dihafal oleh para sahabat dan disebarkan secara lisan.

2. Masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq (11-13 H / 632-634 M)

Pada masa Abu Bakar, terjadi Perang Yamamah yang menyebabkan gugurnya 70 penghafal Al-Qur’an. Umar bin Khattab mengusulkan agar Al-Qur’an dikodifikasi agar tidak hilang. Khalifah Abu Bakar kemudian menunjuk Zaid bin Tsabit sebagai ketua tim penghimpun Al-Qur’an.

Proyek ini menghasilkan Shuhuf (lembaran-lembaran mushaf) yang kemudian disimpan oleh Abu Bakar, lalu diwariskan kepada Umar bin Khattab, dan akhirnya disimpan oleh Hafshah binti Umar.

3. Masa Khalifah Utsman bin Affan (23-35 H / 644-656 M)

Pada masa Khalifah Utsman, umat Islam mulai tersebar ke berbagai wilayah, sehingga terjadi perbedaan qira’at yang berpotensi menimbulkan perpecahan. Atas saran Hudzaifah bin al-Yaman, Utsman membentuk tim untuk menyalin Al-Qur’an dengan standar Rasm Utsmani yang baku.

Tim ini dipimpin oleh Zaid bin Tsabit dan beranggotakan Abdullah bin Zubair, Sa‘id bin al-‘Ash, dan Abdurrahman bin al-Harith bin Hisham. Mereka menyalin mushaf dengan aturan:

a. Berdasarkan riwayat mutawatir

b. Mengabaikan ayat yang telah mansukh

c. Mengakomodasi perbedaan qira’at yang sah

d. Menghilangkan tambahan tulisan sahabat yang bukan bagian dari Al-Qur’an

Hasilnya, beberapa mushaf standar dikirim ke berbagai daerah seperti Makkah, Madinah, Kufah, Basrah, dan Syam. Mushaf lain yang tidak sesuai dengan standar ini kemudian dimusnahkan.

Macam-Macam Rasm Al-Qur’an

Secara umum, para ulama membagi Rasm Al-Qur’an menjadi tiga jenis utama:

1. Rasm Imla’i (Qiyasi) (الرسم الإملائي / القياسي)

Merupakan metode penulisan Al-Qur’an yang disesuaikan dengan kaidah imla’ (ejaan) bahasa Arab standar.

Ciri-ciri:

  • Menggunakan kaidah tata bahasa Arab modern
  • Tidak mempertahankan keunikan ejaan mushaf Utsmani
  • Contoh: Kata “الرحمن” ditulis dengan alif setelah “الرحمٰن”
2. Rasm ‘Arudi (الرسم العروضي)

Merupakan metode penulisan yang mengikuti aturan fonetik (bunyi) dalam bahasa Arab dan lebih dekat dengan aspek qira’at.

Ciri-ciri:

  • Mengakomodasi variasi bunyi dalam qira’at
  • Kadang berbeda dengan rasm standar dalam mushaf
3. Rasm Utsmani (الرسم العثماني)

Merupakan metode penulisan yang digunakan dalam Mushaf Utsmani dan menjadi standar penulisan mushaf di seluruh dunia.

Ciri-ciri:

  • Mengikuti kaidah khusus Mushaf Utsmani
  • Beberapa huruf ditulis dengan bentuk unik
  • Contoh:
    • Kata “الصلاة” ditulis “الصلوة”
    • Kata “الكتاب” ditulis “الكتب”

    Kesimpulan

    Rasm Al-Qur’an adalah sistem penulisan Al-Qur’an yang berkembang sejak zaman Nabi ﷺ hingga menjadi standar Rasm Utsmani pada masa Khalifah Utsman bin Affan. Terdapat tiga jenis utama Rasm Al-Qur’an, yaitu Rasm Imla’i, Rasm ‘Arudi, dan Rasm Utsmani, dengan Rasm Utsmani yang menjadi standar dalam mushaf yang digunakan oleh umat Islam saat ini.

    Standarisasi ini bertujuan untuk menjaga keaslian dan keutuhan Al-Qur’an dari perubahan dan kesalahan penulisan, sehingga wahyu tetap terjaga sebagaimana diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Wallahua’lam.

    Suaidah Pulungan (Mahasiswa Prodi PAI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)

    Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

    Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

    7 komentar pada “Rasm Al-Qur’an: Sejarah, Jenis, dan Kaidah Penulisannya, Simak

    • Pikachu

      Bagaimana rasm berkembang sepanjang sejarah

      Baik terimakasih

      Balas
      • Dian abdillah Sihombing

        sebutkan apa perbedaan rasm ‘arudi dengan rasm utsmani

        Balas
    • Pangeran Diko Anut Armansyah

      Mengapa Rasm Utsmani lebih diutamakan dibandingkan Rasm lainnya dalam mushaf Alquran

      Balas
    • Dian abdillah Sihombing

      sebutkan apa perbedaan rasm ‘arudi dengan rasm utsmani

      Balas
    • Isma Miftahul Zannah

      Mengapa Rasm Al-Qur’an tidak selalu mengikuti kaidah ejaan bahasa Arab standar?

      Balas
    • Isma Miftahul Zannah

      Apa perbedaan antara Rasm Al-Qur’an dan tulisan Arab standar?

      Balas
    • Sulaiman Akbar lubis

      Bagaimana contoh penerapan kaidah rasm utsmani dalam penulisan beberapa ayat Al Qur’an?

      Balas

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    × Chat Kami Yuk