Hakikat dan Dampak ‘La Ilaha Illallah’ dalam Kehidupan Muslim
TATSQIF ONLINE – Kalimat La ilaha illallah (لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ) merupakan inti dari ajaran Islam dan menjadi fondasi utama dalam keimanan seorang Muslim. Kalimat ini bukan sekadar pernyataan lisan, tetapi juga sebuah deklarasi tauhid yang memiliki konsekuensi mendalam dalam aspek kehidupan individu, sosial, dan spiritual. Allah ﷻ berfirman dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 163:
وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌۭ وَٰحِدٌۭ ۖ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ٱلرَّحِيمُ
Artinya: “Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”
Ayat ini menegaskan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan bahwa setiap Muslim harus membangun kehidupan berdasarkan tauhid. Rasulullah ﷺ juga bersabda:
مَنْ قَالَ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ مُخْلِصًا مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
Artinya: “Barang siapa yang mengucapkan ‘La ilaha illallah’ dengan tulus dari hatinya, maka ia akan masuk surga,” (HR Bukhari dan Muslim).
Dari ayat dan hadis di atas, jelas bahwa La ilaha illallah bukan hanya sekadar syahadat, tetapi juga suatu prinsip hidup yang menuntut konsekuensi spiritual dan moral yang dalam.
Hakikat La Ilaha Illallah
Definisi dan Makna Kalimat Tauhid
Secara bahasa, La ilaha illallah berarti “Tidak ada Tuhan selain Allah.” Para ulama menjelaskan bahwa kalimat ini mengandung dua bagian:
a. Nafyi (peniadaan): “La ilaha” (لَا إِلٰهَ) berarti meniadakan segala bentuk ilah (sesembahan) selain Allah.
b. Itsbat (penegasan): “Illallah” (إِلَّا اللَّهُ) menegaskan bahwa hanya Allah yang berhak disembah.
Dalam konsep tauhid, La ilaha illallah mencakup tiga aspek utama:
1). Tauhid Rububiyyah: Keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta, pemilik, dan pengatur alam semesta.
2). Tauhid Uluhiyyah: Keyakinan bahwa hanya Allah yang berhak disembah.
3). Tauhid Asma’ wa Sifat: Keyakinan bahwa Allah memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang sempurna.
Pemahaman yang benar terhadap kalimat La ilaha illallah akan membentuk keyakinan yang lurus dan menghindarkan seseorang dari segala bentuk kesyirikan.
Dampak La Ilaha Illallah
1. Dampak Spiritual
Kalimat tauhid memiliki dampak yang sangat besar dalam kehidupan spiritual seorang Muslim. Beberapa dampak tersebut antara lain:
a. Ketenangan Hati: Keyakinan kepada Allah sebagai satu-satunya tempat bergantung akan memberikan ketenangan jiwa. Allah berfirman dalam Alquran Surah Ar-Ra’d ayat 28:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Artinya: “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
b. Keikhlasan dalam Beribadah: Kalimat ini mengajarkan bahwa ibadah harus dilakukan semata-mata karena Allah, bukan karena riya’ atau mencari pujian manusia.
c. Kebebasan dari Penyembahan Selain Allah: Dengan memahami La ilaha illallah, seorang Muslim tidak akan tunduk kepada berhala, hawa nafsu, atau kekuasaan duniawi yang bertentangan dengan syariat.
2. Dampak Moral dan Etika
Kalimat La ilaha illallah juga berperan dalam membentuk akhlak seorang Muslim. Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia,” (HR Ahmad).
Beberapa dampak moral dari La ilaha illallah adalah:
a. Kejujuran: Keyakinan terhadap keesaan Allah mengajarkan seseorang untuk berlaku jujur dalam setiap aspek kehidupan.
b. Keadilan: Tauhid mengajarkan bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan mutlak, sehingga manusia harus berlaku adil dalam setiap perbuatan.
c. Kasih Sayang: Dengan memahami bahwa semua manusia adalah ciptaan Allah, seorang Muslim akan lebih mudah mengembangkan sikap kasih sayang kepada sesama.
3. Dampak Sosial
La ilaha illallah tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat. Di antara dampak sosialnya adalah:
a. Persatuan Umat: Kalimat ini menjadi landasan persaudaraan dalam Islam, sebagaimana firman Allah dalam Alquran Surah Al-Hujurat ayat 10:
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara.”
b. Menghindari Fanatisme dan Perpecahan: Tauhid mengajarkan bahwa hanya Allah yang patut dijadikan pusat loyalitas, sehingga umat Islam harus menghindari fanatisme terhadap golongan atau pemimpin tertentu yang dapat memecah belah persatuan.
c. Menegakkan Keadilan Sosial: Tauhid menanamkan kesadaran bahwa semua manusia sama di hadapan Allah, yang membedakan hanyalah ketakwaannya. Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Al-Hujurat ayat 13:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ
Artinya: “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.”
4. Dampak Ekonomi dan Politik
Tauhid juga memiliki implikasi dalam bidang ekonomi dan politik, di antaranya:
a. Ekonomi yang Berkeadilan: Islam mengajarkan prinsip kejujuran dan keadilan dalam bisnis. Rasulullah ﷺ bersabda:
التَّاجِرُ الصَّدُوقُ الْأَمِينُ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ
Artinya: “Pedagang yang jujur dan terpercaya akan bersama para nabi, orang-orang yang benar, dan para syuhada,” (HR Tirmidzi).
b. Kepemimpinan yang Adil: Pemimpin yang memahami tauhid akan menjalankan pemerintahan dengan keadilan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Kesimpulan
Kalimat La ilaha illallah bukan sekadar ucapan, tetapi sebuah prinsip hidup yang harus diinternalisasi dalam setiap aspek kehidupan. Hakikat kalimat ini adalah menegaskan bahwa hanya Allah yang berhak disembah, sementara dampaknya sangat luas, mencakup aspek spiritual, moral, sosial, ekonomi, dan politik.
Seorang Muslim yang benar-benar memahami dan mengamalkan La ilaha illallah akan memiliki hati yang tenang, karakter yang baik, serta mampu membangun kehidupan yang lebih adil dan harmonis. Oleh karena itu, kita semua harus berusaha memperdalam pemahaman kita tentang kalimat tauhid ini agar dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Wallahua’lam.
Nur Hajjeni Mulyanah (Mahasiswa Prodi Teknologi Informasi UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)
Bagaimana laa illahaillalahu menjadi dasar aqidah islam?
Bagaimana kalimat Lailahaillallah mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang dalam kehidupan sehari-hari?
Apa makna yg sebenarnya dari kalimat la Ilaha Illalah dan bagaimana hal itu berdampak pada akidah dan kehidupan seorang muslim?
Dampak spiritual seperti ketenangan hati disebut sebagai salah satu hasil pengamalan kalimat tauhid. Bagaimana proses ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari?
Bagaimana kalimat ‘LaIlaha illalloh’ bisa menjadi inspirasi bagi umat muslim?
Apa konsekuensi politik dari penerapan dari la ilaha illallah dalam kepemimpinan dan sistem pemerintahan islam
Bagaimana la ilaha illallah dapat menjadi pedoman bagi seorang muslim dalam membuat keputusan dan mengambil tindakan
Mengucapkan kalimat “la ilaha illallah” dengan tulus dari hati dapat memasukkan seseorang ke dalam surga. Bagaimanakah yang dikatakan dengan mengucapkan kalimat “la ilaha illallah” dengan tulus dari hati?