Bahasa Arab

Peran Huruf Syarat dalam Kalimat Bahasa Arab, Simak Ulasannya

TATSQIF ONLINEHuruf syarat adalah kata-kata yang berfungsi membangun kalimat syarat dalam bahasa Arab. Kalimat syarat terdiri dari dua bagian utama: jumlah syarat (kalimat syarat) yang menunjukkan kondisi, dan jumlah jawab (jawab syarat) yang menyatakan akibat terpenuhinya kondisi tersebut. Dalam ilmu nahwu, huruf syarat terbagi menjadi dua kategori: jazimah dan ghairu jazimah.

Huruf Syarat Jazimah

Huruf syarat jazimah menjazmkan fi’il syarat dan jawab syarat, artinya kedua fi’il tersebut akan berbentuk majzum (berakhiran sukun atau tanda jazm lain).

A. إِنْ (In)

  • Arti: Jika
  • Contoh dalam Al-Qur’an:“إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ”
    (Jika kalian menolong Allah, maka Dia akan menolong kalian).
    [Surah Muhammad: 7]
    Fi’il syarat: تَنْصُرُوا
    Jawab syarat: يَنْصُرْكُمْ
    Dalam konteks ini, إِنْ menunjukkan hubungan sebab-akibat antara usaha menolong agama Allah dan pertolongan dari-Nya.

B. مَنْ (Man)

  • Arti: Siapa saja
  • Contoh dalam Al-Qur’an:
    “مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ”
    (Siapa saja yang melakukan keburukan, maka dia akan dibalas dengan itu).
    [Surah An-Nisa: 123]
    Fi’il syarat: يَعْمَلْ
    Jawab syarat: يُجْزَ
    Kata مَنْ berlaku untuk manusia, menjelaskan syarat perilaku buruk yang akan membawa konsekuensi tertentu.

C. مَا (Mā)

  • Arti: Apa saja
  • Contoh dalam Al-Qur’an:
    “مَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ”
    (Apa saja kebaikan yang kalian lakukan, Allah mengetahuinya).
    [Surah Al-Baqarah: 197]
    Fi’il syarat: تَفْعَلُوا
    Jawab syarat: يَعْلَمْهُ
    Ayat ini menegaskan bahwa setiap amal, sekecil apa pun, tidak luput dari pengetahuan Allah.

D. مَهْمَا (Mahmā)

  • Arti: Apa saja
  • Contoh:
    “مَهْمَا تَفْعَلْ يَعْلَمْهُ اللَّهُ”
    (Apa saja yang kamu lakukan, Allah mengetahuinya).
    Kata مَهْمَا mempertegas cakupan kondisi yang luas, baik untuk amal perbuatan kecil maupun besar.

E. مَتَى (Matā)

  • Arti: Kapan saja
  • Contoh dalam Al-Qur’an:
    “مَتَى نَصْرُ اللَّهِ”
    (Kapan pertolongan Allah?).
    [Surah Al-Baqarah: 214]
    Meskipun tidak dalam bentuk lengkap kalimat syarat, مَتَى menunjukkan urgensi waktu dalam konteks pertolongan ilahi.

F. أَيْنَمَا (Aynamā)

  • Arti: Di mana saja
  • Contoh dalam Al-Qur’an:
    “أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ”
    (Di mana saja kalian berada, kematian akan mendatangi kalian).
    [Surah An-Nisa: 78]
    Fi’il syarat: تَكُونُوا
    Jawab syarat: يُدْرِكْكُمُ
    Ayat ini menunjukkan sifat mutlak dari takdir kematian yang tidak dapat dihindari.

G. كَيْفَمَا (Kayfamā)

  • Arti: Bagaimana saja
  • Contoh:
    “كَيْفَمَا تَكُونُوا يُوَلَّ عَلَيْكُمْ”
    (Bagaimana pun kalian, maka pemimpin akan dipilih dari kalangan kalian).
    Dalam konteks ini, كَيْفَمَا mengindikasikan kondisi atau sifat individu yang menentukan hasilnya.

Huruf Syarat Ghairu Jazimah

Berbeda dengan jazimah, huruf syarat ghairu jazimah tidak menyebabkan fi’il syarat dan jawab syarat berbentuk majzum.

A. إِذَا (Idzā)

  • Arti: Apabila
  • Contoh dalam Al-Qur’an:
    “إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ”
    (Apabila datang pertolongan Allah dan kemenangan).
    [Surah An-Nasr: 1]
    Fi’il syarat: جَاءَ
    Jawab syarat: Tersirat dalam kelanjutan ayat.

B. لَوْ (Law)

  • Arti: Jika (kondisi mustahil)
  • Contoh dalam Al-Qur’an:
    “لَوْ كَانَ فِيهِمَا آلِهَةٌ إِلَّا اللَّهُ لَفَسَدَتَا”
    (Jika di dalam keduanya ada tuhan selain Allah, maka pasti keduanya rusak).
    [Surah Al-Anbiya: 22]
    Kata لَوْ digunakan untuk menyatakan kondisi yang tidak mungkin terjadi.

C. لَوْلَا (Lawlā)

  • Arti: Jika bukan karena
  • Contoh dalam Al-Qur’an:
    “لَوْلَا كِتَابٌ مِّنَ اللَّهِ سَبَقَ”
    (Jika bukan karena ketetapan Allah yang telah ada sebelumnya…).
    [Surah An-Nisa: 85]

D. لَمَّا (Lammā)

  • Arti: Ketika
  • Contoh dalam Al-Qur’an:
    “فَلَمَّا ذَهَبُوا بِهِ وَأَجْمَعُوا أَن يَجْعَلُوهُ فِي غَيَابَتِ الْجُبِّ”
    (Ketika mereka membawanya dan sepakat untuk memasukkannya ke dalam sumur…).
    [Surah Yusuf: 15]

Kesimpulan

Huruf syarat memainkan peran penting dalam struktur kalimat bersyarat dalam bahasa Arab. Pembagian antara huruf jazimah dan ghairu jazimah memberikan fleksibilitas dalam menyatakan kondisi dan akibat. Contoh-contoh dari Al-Qur’an menunjukkan keindahan bahasa Arab dalam menyampaikan pesan mendalam. Wallahua’lam.

Hendra Wibowo (Mahasiwa Prodi HPI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)

Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

5 komentar pada “Peran Huruf Syarat dalam Kalimat Bahasa Arab, Simak Ulasannya

  • Efa Merianti Lubis

    Bagaimana cara membedakan huruf syarat Dengan kata penghubung lainnya?

    Balas
  • Chitra Adelina Simanungkalit

    Apakah huruf syarat sama dengan kata penghubung lainnya?

    Balas
  • Fitri Yani

    Bagaimana cara memahami konteks kalimat yang mengandung huruf syarat dalam teks quthb agar tidak salah menafsirkan makan

    Balas
    • Fitri Yani

      Maaf salah ketik maksud saya dalam pertanyaan itu, agar tidak salah menafsirkan makna

      Balas
  • Riska Cahyani

    Apa yang membedakan jawab syarat yang menggunakan fi’il mudhari’ dengan fi’il ma’dhi

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Chat Kami Yuk