Pentingnya Shalat Tepat Waktu Berdasarkan Alquran dan Hadis
TATSQIF ONLINE – Shalat adalah tiang agama dan salah satu dari lima rukun Islam yang diwajibkan atas setiap Muslim. Menjalankan shalat tidak hanya dilakukan dengan tata cara yang benar, tetapi juga pada waktu yang tepat dan telah ditentukan.
Tepat waktu dalam shalat berarti melaksanakannya dalam batas waktu yang ada, bukan hanya di awal. Selama mereka menunaikannya dalam rentang waktu yang ditetapkan, shalat dianggap tepat. Namun, jika mereka melewatkan batas waktu, shalat itu dihitung terlambat.
Pelaksanaan shalat tepat pada waktunya menjadi tanda ketaatan seorang Muslim kepada Allah SWT. Oleh karena itu, memahami waktu-waktu shalat sangat penting agar ibadah ini sah.
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِى قَتَادَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : أَمَا إِنَّهُ لَيْسَ فِى النَّوْمِ تَفْرِيطٌ ، إِنَّمَا التَّفْرِيطُ عَلَى مَنْ لَمْ يُصَلِّ الصَّلاَةَ حَتَّى يَجِىءَ وَقْتُ الصَّلاَةِ الأُخْرَى ، فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَلْيُصَلِّهَا حِينَ يَنْتَبِهُ لَهَا ، فَإِذَا كَانَ الْغَدُ فَلْيُصَلِّهَا عِنْدَ وَقْتِهَا
Artinya: “Dari Abu Qatadah, ia berkata: ‘Rasulullah saw. bersabda, ‘Sesungguhnya tertidur itu bukan termasuk menyia-nyiakan shalat. Disebut menyia-nyiakan shalat itu bagi orang yang menunda-nunda waktu shalat hingga datang waktu shalat berikutnya. Barangsiapa melakukannya, hendaknya dia bersegera shalat ketika sadar. Adapun besok harinya, hendaknya ia tetap shalat pada waktunya yang asal,’” (HR Muslim).
Dalil-Dalil dari Al-Qur’an tentang Waktu Shalat
Al-Qur’an memberikan beberapa penjelasan mengenai waktu-waktu shalat. Berikut adalah ayat-ayat yang menjelaskan waktu-waktu tersebut:
1. Shalat sebagai kewajiban pada waktu yang ditentukan:
Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah An-Nisa’ ayat 103:
إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
Artinya: “Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”
Ayat tersebut menegaskan bahwa setiap Muslim harus melaksanakan shalat pada waktu-waktu tertentu yang telah Allah SWT tentukan. Penetapan waktu tersebut mengharuskan umat Islam untuk disiplin dan patuh dalam beribadah.
Selain itu, shalat berfungsi sebagai sarana untuk menjaga hubungan yang berkelanjutan dengan Allah. Dengan melaksanakan shalat secara rutin umat Islam dapat membentuk karakter yang baik dan memperkuat solidaritas sesama Muslim.
2. Penjelasan waktu-waktu shalat dalam Al-Qur’an:
Dalam Alquran Surah Al-Isra’ ayat 78, Allah SWT berfirman:
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
Artinya: “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula) shalat Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”
Dalam ayat ini, Allah SWT memberikan pedoman waktu untuk melaksanakan shalat dengan tepat. Saat matahari mulai tergelincir dari puncaknya, saat itulah perintah shalat Zuhur tiba. Ketika siang berangsur menuju senja, tiba giliran shalat Ashar, dan kemudian ketika malam menyelimuti langit, Maghrib dan Isya hadir sebagai momen ibadah.
Namun, ayat ini memiliki keunikan. Di antara seluruh waktu shalat, shalat Subuh mendapatkan perhatian khusus. Pagi hari, saat fajar mulai menyingsing dan dunia perlahan terbangun, Allah mengingatkan bahwa shalat Subuh memiliki keistimewaan. Malaikat turun untuk menyaksikan ibadah tersebut. Dalam ketenangan pagi, di antara cahaya fajar yang lembut, shalat Subuh menjadi saksi hubungan hamba dengan Tuhannya, di hadapan para malaikat yang turut menyaksikan.
Ayat ini menekankan disiplin dalam waktu-waktu shalat, dari terbenamnya matahari hingga Subuh, di mana setiap shalat memiliki keutamaannya. Namun, shalat Subuh, dalam keheningan fajar, menjadi ibadah yang istimewa dengan kehadiran para malaikat sebagai saksi.
Waktu-Waktu Shalat Berdasarkan Hadis
Selain Al-Qur’an, hadis Rasulullah SAW juga menjelaskan secara rinci waktu-waktu shalat wajib. Berikut penjelasan waktu shalat beserta hadis yang relevan:
Hadis Pertama:
وَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عَمْرِوٍ – رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا – أَنَّ اَلنَّبِيَّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: ” وَقْتُ اَلظُّهْرِ : إِذَا زَالَتِ اَلشَّمْسُ, وَكَانَ ظِلُّ اَلرَّجُلِ كَطُولِهِ, مَا لَمْ تَحْضُرِ اَلْعَصْرُ, وَوَقْتُ اَلْعَصْرِ: مَا لَمْ تَصْفَرَّ اَلشَّمْسُ, وَوَقْتُ صَلَاةِ اَلْمَغْرِبِ: مَا لَمْ يَغِبِ اَلشَّفَقُ, وَوَقْتُ صَلَاةِ اَلْعِشَاءِ: إِلَى نِصْفِ اَللَّيْلِ, وَوَقْتُ صَلاَةِ الصُّبْحِ: مِنْ طُلُوْعِ الفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعِ الشَّمْسُ
Artinya: “Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Waktu shalat Zhuhur jika matahari sudah tergelincir ke barat ketika itu panjang bayangan sama dengan tinggi seseorang, selama belum masuk shalat ‘Ashar. Waktu shalat ‘Ashar adalah selama matahari belum menguning. Sementara waktu shalat Maghrib adalah selama belum hilang cahaya merah pada ufuk barat. Waktu shalat Isya adalah sampai pertengahan malam dan waktu shalat Shubuh adalah dari terbit fajar selama belum terbit matahari,” (HR Muslim).
Hadis Kedua:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو : أَنَّ نَبِىَّ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : إِذَا صَلَّيْتُمُ الْفَجْرَ فَإِنَّهُ وَقْتٌ إِلَى أَنْ يَطْلُعَ قَرْنُ الشَّمْسِ الأَوَّلُ ثُمَّ إِذَا صَلَّيْتُمُ الظُّهْرَ فَإِنَّهُ وَقْتٌ إِلَى أَنْ يَحْضُرَ الْعَصْرُ فَإِذَا صَلَّيْتُمُ الْعَصْرَ فَإِنَّهُ وَقْتٌ إِلَى أَنْ تَصْفَرَّ الشَّمْسُ فَإِذَا صَلَّيْتُمُ الْمَغْرِبَ فَإِنَّهُ وَقْتٌ إِلَى أَنْ يَسْقُطَ الشَّفَقُ فَإِذَا صَلَّيْتُمُ الْعِشَاءَ فَإِنَّهُ وَقْتٌ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ
Artinya: “Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash: Bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, “Bila kalian melaksanakan shalat Shubuh, maka waktunya hingga mulai terbitnya ujung matahari. Kemudian bila kalian melaksanakan shalat Dhuhur, maka waktunya hingga datang shalat Ashar. Lalu bila kalian melaksanakan shalat Ashar, maka waktunya hingga matahari menjadi nampak kuning. Lalu bila kalian melaksanakan shalat Maghrib, maka waktunya hingga mega merah hilang. Kemudian bila kalian melaksanakan shalat Isya’, maka waktunya hingga tengah malam,” (HR Muslim).
1. Shalat Subuh (فجر)
Waktu shalat Subuh mulai ketika fajar menyingsing dan berakhir sebelum matahari terbit. Hadis berikut menjelaskan waktu Subuh:
وَقْتُ صَلاَةِ الصُّبْحِ مِنْ طُلُوعِ الْفَجْرِ مَا لَمْ تَطْلُعِ الشَّمْسُ
Artinya: “Waktu shalat Subuh adalah dari terbitnya fajar sampai sebelum terbitnya matahari,” (HR Muslim).
Dalam Al-Qur’an Surah Al-Isra’ ayat 78, tercantum penyebutan waktu shalat Subuh lengkap dengan keistimewaannya sebagai berikut:
وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
Artinya: “Dan (dirikanlah pula) shalat Subuh. Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”
Shalat Subuh memiliki keutamaan karena para malaikat langsung menyaksikannya. Oleh sebab itu, sangat penting untuk menunaikannya tepat waktu.
2. Shalat Zuhur (ظهر)
Waktu shalat Zuhur mulai ketika matahari tergelincir dari puncaknya hingga bayangan benda sama panjang dengan bendanya. Rasulullah SAW bersabda:
وَقْتُ الظُّهْرِ إِذَا زَالَتِ الشَّمْسُ وَكَانَ ظِلُّ الرَّجُلِ كَطُولِهِ مَا لَمْ تَحْضُرِ الْعَصْرُ
Artinya: “Waktu Zuhur adalah ketika matahari tergelincir sampai bayangan seseorang sama panjang dengan tubuhnya, selama belum masuk waktu Asar,” (HR Muslim).
Hadis ini memberikan penjelasan tentang kapan mulai dan berakhirnya waktu Zuhur, yaitu ketika matahari mulai tergelincir hingga waktu Asar tiba.
3. Shalat Asar (عصر)
Waktu shalat Asar mulai ketika bayangan benda sama panjang dengan bendanya dan berakhir sebelum matahari terbenam. Hadis Rasulullah SAW menyebutkan:
وَقْتُ الْعَصْرِ مَا لَمْ تَصْفَرَّ الشَّمْسُ
Artinya: “Waktu shalat Asar adalah selama matahari belum menguning,” (HR Muslim).
Dalam hadis lain, Nabi SAW bersabda:
مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ الْعَصْرِ قَبْلَ أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ الْعَصْرَ
Artinya: “Barangsiapa yang mendapati satu rakaat shalat Asar sebelum matahari terbenam, maka sungguh dia telah mendapatkan shalat Asar,” (HR Bukhari dan Muslim).
Berdasarkan hadis ini, waktu Asar berlangsung hingga matahari hampir terbenam, namun lebih utama untuk melaksanakannya di awal waktu.
4. Shalat Maghrib (مغرب)
Waktu shalat Maghrib mulai setelah matahari terbenam dan berlangsung hingga hilangnya mega merah di langit. Rasulullah SAW bersabda:
وَقْتُ الْمَغْرِبِ مَا لَمْ يَغِبِ الشَّفَقُ
Artinya: “Waktu Maghrib adalah ketika matahari terbenam sampai hilangnya mega merah di langit,” (HR Muslim).
Waktu Maghrib sangat singkat, sehingga lebih baik menyegerakan pelaksanaannya setelah matahari benar-benar terbenam.
5. Shalat Isya (عشاء)
Waktu shalat Isya’ mulai setelah hilangnya mega merah di langit hingga pertengahan malam. Rasulullah SAW bersabda:
وَقْتُ صَلاَةِ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ الأَوْسَطِ
Artinya: “Waktu Isya adalah dari hilangnya mega merah hingga pertengahan malam,” (HR Muslim).
Rasulullah SAW juga bersabda:
لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لأَمَرْتُهُمْ أَنْ يُؤَخِّرُوا الْعِشَاءَ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ
Artinya: “Seandainya tidak memberatkan umatku, aku akan perintahkan mereka untuk mengerjakan shalat Isya pada sepertiga malam terakhir, (HR Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa meskipun waktu Isya berlangsung hingga pertengahan malam, Rasulullah SAW menganjurkan melaksanakannya di awal waktu.
Pentingnya Menjaga Waktu Shalat
Menjaga waktu shalat adalah bentuk ketaatan yang terdapat perintahnya dalam Al-Qur’an dan hadis. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 238:
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
Artinya: “Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat Wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk.”
Hadis Rasulullah SAW juga menjelaskan keutamaan menjaga waktu shalat. Dalam sebuah riwayat, beliau bersabda:
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى الصَّلَاةُ عَلَى وَقْتِهَا
Artinya: “Amalan yang paling Allah cintai adalah shalat tepat pada waktunya,” (HR Bukhari dan Muslim).
Menjalankan shalat tepat pada waktunya adalah tanda ketaatan dan komitmen seorang Muslim dalam menjalankan perintah Allah SWT.
Kesimpulan
Waktu-waktu shalat adalah ketetapan yang harus dipatuhi oleh setiap Muslim. Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW memberikan pedoman yang jelas tentang kapan pelaksanaan shalat wajib. Menjaga waktu shalat bukan hanya soal keabsahan ibadah, tetapi juga sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT.
Dengan melaksanakan shalat tepat waktu, seorang Muslim menunjukkan komitmen dalam ibadah dan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah SWT. Semoga kita semua dapat menjaga waktu-waktu shalat dengan sebaik-baiknya agar ibadah kita diterima dan diberkahi oleh Allah SWT. Wallahua’lam.
Dwi Miftahul Jannah (Mahasiswi Prodi BKI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)
Assalamualaikum wr.wb
Pertanyaan saya: Apakah solat kita masih sah jika kita melaksanakan solat Zuhur 10 menit lagi akan tarahim solat Azar?
Apa hukum nya jika kita melaksanakan sholat di akhir akhir waktu ??🙏🏻🙏🏻
Assalamualaikum wr.wb
•Apa hukumnya menunda nunda sholat ketika sudah dapat waktu sholat?
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pertanyaan saya adalah ketika kita sedang sholat tiba-tiba kita haid tetapi kita tidak sadar. Apakah sholat tersebut termasuk sah atau tidak?
Apa hukumnya ketika lupa rakaat ditengah-tengah solat
Apakah kita masih bisa melaksanakan sholat zhuhur ketika terahim ashar
Mengapa kita harus tepat waktu dalam mengerjakan shalat ?
Tepat waktu dalam melaksanakan shalat adalah penting karena beberapa alasan utama:
1. Perintah Allah: Allah secara langsung memerintahkan umat Islam untuk mendirikan shalat pada waktunya. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
“Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa: 103).
Ayat ini menegaskan bahwa shalat memiliki waktu yang sudah ditentukan, dan melaksanakannya tepat waktu adalah bagian dari kepatuhan terhadap perintah Allah.
2. Tanda kepatuhan dan disiplin: Shalat tepat waktu menunjukkan kepatuhan seorang Muslim terhadap aturan Allah. Ini juga melatih disiplin, tanggung jawab, dan penghargaan terhadap waktu, yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mendapatkan pahala maksimal: Melaksanakan shalat pada awal waktu, atau tepat ketika masuk waktu shalat, memiliki keutamaan lebih besar. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa amalan yang paling dicintai Allah adalah shalat pada waktunya (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Menjaga koneksi spiritual: Shalat adalah sarana untuk berkomunikasi langsung dengan Allah. Dengan melaksanakannya tepat waktu, seorang Muslim menjaga kedekatan spiritual yang konsisten dengan Sang Pencipta, yang membantu menjaga hati tetap tenang dan iman tetap kuat.
5. Menjauhkan dari kelalaian: Melalaikan atau menunda-nunda shalat dapat membuka pintu bagi kemalasan, dan pada akhirnya dapat membuat seseorang lalai atau bahkan meninggalkan shalat. Ini sesuai dengan peringatan dalam Al-Qur’an tentang orang-orang yang melalaikan shalat:
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
“Maka celakalah orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. Al-Ma’un: 4-5).
Dengan melaksanakan shalat tepat waktu, seorang Muslim menunjukkan rasa hormat, kepatuhan, dan keimanan yang mendalam kepada Allah.