Parenting

Pengaruh Keluarga terhadap Pembentukan Motivasi Belajar Anak

TATSQIF ONLINEPendidikan merupakan proses yang berlangsung sepanjang hayat, dan keluarga adalah lingkungan pertama yang memberikan fondasi kuat bagi perilaku dan motivasi belajar peserta didik.

Lingkungan keluarga yang harmonis, mendukung, dan penuh kasih sayang menjadi lahan subur bagi tumbuhnya kebiasaan-kebiasaan belajar yang baik pada anak. Rasulullah SAW dalam sebuah hadis bersabda:

مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

Artinya: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci); kedua orangtuanyalah yang menjadikan mereka Yahudi, Nasrani, atau Majusi,” (HR Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menekankan pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter anak, termasuk dalam hal perilaku belajar.

Pentingnya Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak

Orang tua adalah pendidik pertama bagi anak-anak mereka. Pendidikan formal di sekolah memang penting, tetapi keterlibatan orang tua di rumah memiliki dampak yang sama besar.

John Santrock dalam bukunya Educational Psychology menyebutkan bahwa orang tua yang terlibat aktif dalam pendidikan anak mampu meningkatkan prestasi akademik mereka. Orang tua yang memberi perhatian terhadap kegiatan belajar anak di rumah turut membangun disiplin, tanggung jawab, dan motivasi dalam diri anak untuk belajar.

Dalam pandangan Islam, Allah SWT menegaskan pentingnya pendidikan dan peran orang tua dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa’ ayat 9:

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka.”

Ayat ini mengingatkan orang tua untuk menyiapkan generasi yang tangguh dan berilmu sebagai amanah dari Allah SWT. Anak-anak adalah investasi masa depan, sehingga orang tua dituntut untuk memastikan anak-anak mereka memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang cukup.

Lingkungan Keluarga yang Kondusif Mendorong Pembentukan Karakter Positif

Lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang dan mendukung sangat berpengaruh dalam pembentukan perilaku positif anak, terutama dalam hal belajar. Keluarga yang kondusif adalah keluarga yang memberikan perhatian terhadap kebutuhan emosional anak.

Dalam bukunya The Psychology of Education, Martyn Long menyebutkan bahwa lingkungan emosional yang sehat di rumah berperan penting dalam membentuk rasa aman dan kenyamanan dalam diri anak, yang pada gilirannya memengaruhi motivasi dan konsentrasi mereka dalam belajar.

Sebaliknya, suasana rumah yang tegang atau sering terjadi konflik antaranggota keluarga dapat memengaruhi konsentrasi dan motivasi anak dalam belajar. Anak-anak yang dibesarkan di lingkungan yang penuh konflik cenderung merasa cemas, tidak nyaman, dan sulit untuk berkonsentrasi.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

أَكْرِمُوا أَوْلَادَكُمْ وَأَحْسِنُوا أَدَبَهُمْ

Artinya: “Perlakukanlah anak-anakmu dengan kasih sayang, dan didiklah mereka dengan baik,” (HR Tirmidzi).

Ajaran ini menggarisbawahi pentingnya membangun suasana kasih sayang di rumah, karena hal ini turut memengaruhi perilaku belajar anak.

Menanamkan Nilai Kejujuran dan Tanggung Jawab Melalui Keteladanan Orang Tua

Keteladanan adalah faktor penting dalam membentuk perilaku belajar anak. Anak-anak sering kali mencontoh perilaku orang tua mereka, baik dalam hal positif maupun negatif.

Dalam pandangan Islam, orang tua diminta untuk memberikan keteladanan yang baik, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Al-Ahzab ayat 21:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.”

Nilai kejujuran dan tanggung jawab sangat penting dalam perilaku belajar. Orang tua yang menunjukkan tanggung jawab dalam bekerja dan memenuhi janji-janji mereka akan diikuti oleh anak-anak mereka.

Jean Piaget, seorang psikolog pendidikan, menyebutkan dalam bukunya The Moral Judgment of the Child bahwa anak-anak mempelajari nilai-nilai moral dan sikap sosial melalui pengamatan terhadap perilaku orang dewasa di sekitarnya. Jika orang tua konsisten menunjukkan sikap jujur dan bertanggung jawab, maka anak-anak pun akan menanamkan nilai-nilai tersebut dalam kegiatan belajar mereka.

Peran Kebiasaan Membaca dalam Lingkungan Keluarga

Kebiasaan membaca juga merupakan faktor penting yang dapat bertumbuh dalam lingkungan keluarga. Kebiasaan ini tidak hanya meningkatkan wawasan, tetapi juga melatih daya pikir kritis dan kreativitas anak.

Keluarga yang terbiasa membaca di rumah, baik berupa buku, majalah, atau artikel-artikel bermanfaat, akan menciptakan suasana yang mendukung perkembangan intelektual anak. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Artinya: “Barangsiapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia kembali,” (HR Tirmidzi).

Hadis ini mengajak umat Islam untuk selalu bersemangat dalam mencari ilmu, termasuk dengan membudayakan membaca di rumah.

Motivasi Belajar dari Dukungan dan Penghargaan Orang Tua

Anak-anak yang merasa dihargai oleh orang tua akan lebih bersemangat dalam belajar. Memberikan dukungan dan penghargaan kepada anak, baik berupa pujian maupun apresiasi lainnya, dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi mereka.

Penulis pendidikan terkemuka, Carol Dweck, dalam bukunya Mindset: The New Psychology of Success, menyatakan bahwa pujian dan dukungan positif dari orang tua dapat mengembangkan growth mindset pada anak, di mana anak percaya bahwa kemampuan mereka dapat berkembang melalui usaha dan belajar, bukan hanya karena bakat.

Orang tua yang menunjukkan antusiasme terhadap pencapaian anak, sekecil apapun itu, memberikan dorongan emosional yang besar. Misalnya, saat anak mendapatkan nilai baik atau berhasil menyelesaikan tugasnya tepat waktu, orang tua dapat memberikan pujian sebagai bentuk penghargaan. Penghargaan ini tidak hanya menghargai anak, tetapi juga memotivasi mereka untuk terus berusaha lebih baik dalam belajar.

Contoh Penerapan Lingkungan Keluarga yang Mendukung Pembelajaran
1. Menyediakan Tempat Khusus untuk Belajar

Orang tua dapat menyediakan tempat khusus di rumah yang nyaman dan bebas dari gangguan untuk belajar. Tempat ini tidak harus besar atau mewah, tetapi harus nyaman dan mendukung konsentrasi anak dalam belajar.

2. Menerapkan Jadwal Belajar yang Konsisten

Membangun kedisiplinan dalam belajar bisa dengan menetapkan jadwal belajar yang konsisten setiap hari. Orang tua bisa membantu anak-anaknya untuk disiplin terhadap jadwal ini, sehingga belajar menjadi kebiasaan yang tertanam dalam diri anak.

3. Melibatkan Anak dalam Diskusi Keluarga yang Edukatif

Kegiatan berdiskusi tentang isu-isu ringan maupun serius yang disesuaikan dengan usia anak akan membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis anak. Misalnya, diskusi tentang berita atau cerita inspiratif yang bermanfaat untuk meningkatkan wawasan mereka.

4. Mengontrol Penggunaan Teknologi dengan Bijak

Penggunaan teknologi secara bijak menjadi bagian penting dalam pola asuh keluarga. Orang tua bisa mengarahkan anak untuk memanfaatkan teknologi sebagai sumber belajar, bukan hanya untuk hiburan semata.

    Kesimpulan

    Lingkungan keluarga memiliki peran penting dalam membentuk motivasi belajar anak dan perilaku belajar peserta didik. Dengan memberikan kasih sayang, dukungan, keteladanan, serta lingkungan yang kondusif, orang tua dapat membangun fondasi belajar yang kuat bagi anak-anak mereka. Motivasi belajar anak yang baik adalah investasi jangka panjang yang bermanfaat untuk kesuksesan akademis dan kehidupan mereka di masa depan. Wallahua’lam.

    Seri Bunga Putri Sibagariang (
    Mahasiswa Prodi PGMI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)

    Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

    Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    × Chat Kami Yuk