Dampak Teknologi pada Kognitif dan Sosial Peserta Didik, Simak
TATSQIF ONLINE – Di era digital, teknologi memainkan peran penting dalam pendidikan. Kehadiran internet, media sosial, dan berbagai perangkat digital telah mengubah cara peserta didik mengakses pengetahuan serta berinteraksi dengan lingkungannya.
Islam mengajarkan bahwa ilmu dan teknologi adalah anugerah yang harus digunakan dengan bijaksana. Hal ini tercermin dalam firman Allah SWT dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 164:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan..”
Ayat ini mengajak umat Muslim untuk menggunakan teknologi dengan baik, terutama untuk tujuan pendidikan yang mendorong peserta didik berpikir kritis dan kreatif.
Dampak Positif: Memperkaya Pemahaman dan Kecerdasan
Teknologi memberikan manfaat besar dalam meningkatkan pemahaman dan kecerdasan peserta didik. Melalui kecanggihan teknologi, memungkinkan anak-anak mendapatkan informasi lebih luas dengan cepat.
Penggunaan aplikasi dan situs pembelajaran membantu mereka menguasai materi secara mandiri. Hal ini membangun keterampilan berpikir kritis serta kemampuan memecahkan masalah, karena mereka bisa mencari informasi dari berbagai sumber yang ada di internet.
Namun, efek positif ini juga membawa tantangan. Akses yang sangat mudah bisa membuat anak-anak bergantung pada teknologi dan kurang berusaha mencari informasi dengan cara yang mendalam. Kondisi ini mempengaruhi daya ingat mereka untuk jangka panjang.
Rasulullah SAW mengingatkan dalam hadis berikut:
وَاسْتَعِينُوا بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزُوا
Artinya: “Mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan sekali-kali merasa lemah,” (HR Muslim).
Hadis ini menunjukkan pentingnya usaha dalam belajar. Teknologi sebaiknya hanya cukup jadi alat bantu, bukan pengganti usaha keras dalam memahami ilmu. Jika terlalu bergantung pada teknologi, peserta didik bisa menjadi kurang fokus dan sulit mengingat informasi secara mendalam.
Dampak Sosial: Menghubungkan dan Mengurangi Interaksi
Dalam perkembangan sosial, teknologi memiliki dua sisi. Media sosial, misalnya, memudahkan peserta didik untuk berkomunikasi dengan teman-temannya meskipun berada di tempat yang berbeda.
Kemajuan teknologi ini mendukung keterampilan sosial, seperti kolaborasi dan komunikasi. Mereka bisa saling berbagi informasi, berdiskusi, dan belajar bersama tanpa harus bertemu langsung.
Namun, ketergantungan pada media sosial juga mengurangi interaksi tatap muka. Berkurangnya komunikasi langsung dapat menurunkan kemampuan peserta didik untuk memahami ekspresi wajah, membaca bahasa tubuh, dan berempati, yang penting dalam membangun hubungan sosial.
Dalam Al-Qur’an Surah Al-Hujurat ayat 13, Allah SWT mengingatkan pentingnya berinteraksi secara langsung:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.”
Ayat ini menekankan pentingnya mengenal satu sama lain, yang terbaik dilakukan melalui interaksi langsung. Jika terlalu sering terhubung melalui layar, kemampuan mereka berkomunikasi secara tatap muka bisa berkurang.
Tantangan Mengelola Waktu Penggunaan Teknologi
Tantangan terbesar yang dihadapi banyak orang tua dan guru adalah mengelola waktu layar yang seimbang. Penggunaan teknologi yang berlebihan membuat anak-anak semakin jauh dari dunia nyata dan berpotensi merusak kesehatan mental mereka.
Rasulullah SAW juga memberikan panduan penting dalam menjalani segala sesuatu dengan seimbang:
خَيْرُ الْأُمُورِ أَوْسَطُهَا
Artinya: “Sebaik-baik urusan adalah yang pertengahannya,” (HR Bukhari).
Hadis ini menekankan bahwa segala sesuatu yang pelaksanaannya secara berlebihan itu tidak baik. Guru dan orang tua memiliki peran penting dalam mengatur penggunaan teknologi di rumah dan sekolah.
Di sekolah, guru perlu memberikan waktu untuk belajar secara langsung dan mengurangi waktu layar. Di rumah, orang tua bisa mengatur waktu penggunaan gawai, mendorong anak-anak untuk terlibat dalam aktivitas sosial yang nyata, seperti bermain bersama teman, membaca buku fisik, dan berolahraga.
Dengan bimbingan yang baik, teknologi dapat mendukung pengembangan kognitif dan sosial anak tanpa efek samping yang merugikan. Hal ini berarti pentingnya keterlibatan orang tua dan guru untuk mengarahkan anak-anak agar menghindari ketergantungan yang berlebihan.
Kesimpulan
Teknologi memiliki dampak yang luas dalam perkembangan kognitif dan sosial peserta didik. Di satu sisi, teknologi memperkaya pengetahuan dan memudahkan komunikasi. Namun, penggunaannya yang berlebihan berpotensi menurunkan kualitas interaksi sosial dan mengganggu kemampuan berpikir kritis yang mendalam.
Islam mengajarkan pemeluknya untuk seimbang dalam segala hal. Dengan arahan yang tepat dari guru dan orang tua, teknologi dapat dimanfaatkan sebagai alat pendidikan yang efektif tanpa mengganggu perkembangan karakter anak. Pendekatan yang seimbang akan membantu generasi muda tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, berempati, dan mampu menjaga hubungan sosial yang baik, sesuai dengan nilai-nilai Islam. Wallahua’lam.
Aslamiyah Siregar (Mahasiswa Prodi PGMI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)