Mengenal Jamak Salim dan Jamak Taksir dalam Bahasa Arab
TATSQIF ONLINE – Bahasa Arab merupakan bahasa yang kaya akan sistem morfologi, salah satunya dalam pembentukan bentuk jamak. Bentuk jamak dalam bahasa Arab tidak hanya sekadar menunjukkan jumlah lebih dari satu, tetapi juga memiliki pola dan aturan tersendiri dalam pembentukannya. Dalam hal ini, jamak dalam bahasa Arab terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu jamak salim dan jamak taksir.
Jamak salim, sering disebut sebagai jamak beraturan, dibentuk dengan cara yang dapat diprediksi berdasarkan pola tertentu. Sebaliknya, jamak taksir, atau jamak tidak beraturan, mengalami perubahan bentuk yang lebih kompleks, sering kali dengan modifikasi struktur kata secara signifikan.
Perbedaan antara kedua jenis jamak ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pelajar bahasa Arab. Pemahaman yang mendalam tentang perbedaan tersebut sangat penting untuk menghindari kesalahan dalam penggunaannya, yang bisa berdampak pada perubahan makna dalam sebuah kalimat.
Jamak Salim
Jamak salim terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu jamak muannats salim dan jamak mudzakkar salim.
A. Jamak Muannats Salim
1. Pengertian Jamak Muannats Salim
Jamak muannats salim adalah bentuk jamak yang menunjukkan jenis perempuan dan dibentuk dengan menambahkan huruf alif dan ta’ (ات) di akhir kata. Pada proses ini, jika kata berakhiran ta’ marbuthah (ة), maka huruf tersebut dihilangkan sebelum penambahan akhiran jamak.
Contoh perubahan dari bentuk mufrad ke jamak muannats salim:
Mufrad | Jamak | Arti |
---|---|---|
صَالِحَةٌ | صَالِحَاتٌ | Orang-orang salehah |
مُسْلِمَةٌ | مُسْلِمَاتٌ | Para perempuan Muslim |
كَافِرَةٌ | كَافِرَاتٌ | Para perempuan kafir |
مُؤْمِنَةٌ | مُؤْمِنَاتٌ | Para perempuan Mukmin |
حَقِيْبَةٌ | حَقِيْبَاتٌ | Tas-tas |
2. Cara Pembentukan Jamak Muannats Salim
Untuk membentuk jamak muannats salim, aturan yang digunakan adalah:
🔹Jika kata mufrad berakhiran ta’ marbuthah (ة), maka huruf ini dihapus dan diganti dengan ات.
🔹Jika kata mufrad tidak berakhiran ta’ marbuthah, maka langsung ditambahkan akhiran ات.
Contoh pembentukan:
🔹مُسْلِمَةٌ → مُسْلِمَاتٌ
🔹مُؤْمِنَةٌ → مُؤْمِنَاتٌ
Contoh penggunaan dalam kalimat:
🔹جَاءَتْ الْمُؤْمِنَاتُ → Perempuan-perempuan mukmin telah datang.
🔹رَأَيْتُ الْحَقِيْبَاتِ → Aku melihat tas-tas itu.
🔹تَدْرُسُ فَاطِمَةُ فِي الْجَامِعَاتِ → Fatimah belajar di kampus-kampus.
B. Jamak Mudzakkar Salim
1. Pengertian Jamak Mudzakkar Salim
Jamak mudzakkar salim adalah bentuk jamak yang menunjukkan jenis laki-laki dan beraturan. Bentuk ini terbentuk dengan menambahkan huruf وْنَ (uun) dalam bentuk rafa’ atau huruf يْنَ (iin) dalam bentuk nashab dan jar pada kata mufrad.
Contoh perubahan dari mufrad ke jamak mudzakkar salim:
Mufrad | Jamak | Arti |
---|---|---|
مُؤْمِنٌ | مُؤْمِنُوْنَ / مُؤْمِنِيْنَ | Para laki-laki Mukmin |
مُسْلِمٌ | مُسْلِمُوْنَ / مُسْلِمِيْنَ | Para laki-laki Muslim |
كَافِرٌ | كَافِرُوْنَ / كَافِرِيْنَ | Para laki-laki kafir |
2. Cara Pembentukan Jamak Mudzakkar Salim
Jika kata mufrad berakhiran tanpa ta’ marbuthah, cukup ditambahkan وْنَ untuk rafa’ atau يْنَ untuk nashab dan jar.
Contoh pembentukan:
🔹مُسْلِمٌ → مُسْلِمُوْنَ / مُسْلِمِيْنَ
🔹مُؤْمِنٌ → مُؤْمِنُوْنَ / مُؤْمِنِيْنَ
Contoh penggunaan dalam kalimat:
🔹جَاءَ الْمُسْلِمُوْنَ → Orang-orang Muslim telah datang.
🔹رَأَيْتُ الْمُسْلِمِيْنَ → Aku melihat orang-orang Muslim.
Jamak Taksir
1. Pengertian Jamak Taksir
Jamak taksir adalah bentuk jamak dalam bahasa Arab yang tidak mengikuti pola tetap, sehingga bentuknya berubah dari kata mufradnya.
Contoh jamak taksir dalam kalimat:
🔹اَلْبُيُوْتُ وَاسِعَةٌ → Rumah-rumah itu luas.
🔹الرِّجَالُ مُجْتَهِدُوْنَ → Para pria itu rajin.
2. Kaidah Jumlah Ismiyyah dalam Jamak Taksir
🔹Jika mubtada’ berbentuk jamak taksir lighairil ‘aqil (tidak berakal), maka khabarnya berbentuk mufrad muannats.
🔹Jika mubtada’ berbentuk jamak taksir lil ‘aqil (berakal), maka khabarnya mengikuti bentuk jamaknya.
Kesimpulan
Sistem jamak dalam bahasa Arab terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu jamak salim (muannats dan mudzakkar) serta jamak taksir. Jamak salim memiliki pola pembentukan yang beraturan, sedangkan jamak taksir tidak memiliki pola tetap sehingga sering kali mengalami perubahan bentuk yang signifikan.
Pemahaman yang baik tentang perbedaan kedua bentuk jamak ini sangat penting dalam tata bahasa Arab untuk menghindari kesalahan dalam membaca dan memahami teks. Dengan memahami aturan-aturan ini, para pelajar bahasa Arab dapat lebih mudah menguasai struktur bahasa dan meningkatkan keterampilan mereka dalam memahami dan menggunakan bahasa Arab dengan benar. Wallahua’lam.
Himma Sari (Mahasiwa Prodi HKI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)
Mengapa pemahaman tentang perbedaan antara jamak Salim dan jamak taksir penting dalam pembelajaran bahasa arab
Memahami perbedaan jamak salim dan jamak taksir penting dalam pembelajaran bahasa Arab karena jamak salim memiliki bentuk yang beraturan, sedangkan jamak taksir tidak.
Penjelasan
Jamak salim terbagi menjadi jamak mudzakkar salim dan jamak muannas salim. Jamak mudzakkar salim digunakan untuk kata benda laki-laki, sedangkan jamak muannas salim digunakan untuk kata benda perempuan.
Jamak taksir merupakan kata benda plural yang memiliki bentuk tidak beraturan. Jamak taksir dapat dibentuk dengan cara menambahkan, mengurangi, atau mengubah huruf pada kata tunggalnya. Jamak taksir juga dapat dibentuk dengan mengubah harakat kata tunggalnya.
Jamak taksir tidak memiliki tanda khusus, sehingga pola-polanya perlu dihafal.
Kata benda plural dalam bahasa Arab terbagi menjadi dua macam berdasarkan bentuknya, yaitu beraturan dan tidak beraturan.
Bagaimana cara membedakan jamak salim dari bentuk jamak lainnya?
Bagaimana cara mengetahui jamak taksir dan salim dalam sebuah kalimat, contoh kan dalam sebuah kalimat