Kemukjizatan Al-Qur’an: Keajaiban Bahasa dan Ilmu Pengetahuan
TATSQIF ONLINE – Konsep i’jaz merupakan salah satu aspek fundamental dalam memahami kemukjizatan Al-Qur’an sebagai wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ. Secara etimologi, kata i’jaz berasal dari bahasa Arab a’jaza yang berarti melemahkan atau memperlemah. Secara terminologi, i’jaz merujuk pada ketidakmampuan manusia untuk menandingi mukjizat yang diberikan Allah kepada para Nabi, terutama dalam hal Al-Qur’an yang memiliki keistimewaan luar biasa.
Menurut Muhammad Bakar Ismail dalam bukunya Al-Mukjizat Al-Kubra (2004), mukjizat adalah perkara luar biasa yang disertai tantangan dari Allah kepada Nabi-Nya sebagai bukti kebenaran risalah yang dibawa. Dalam hal ini, Al-Qur’an menjadi mukjizat terbesar yang tidak dapat ditandingi manusia, baik dari segi bahasa, kandungan ilmiah, maupun berita gaib yang terdapat di dalamnya.
Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya Surah Ar-Ra’d ayat 31:
وَلَوْ اَنَّ قُرْاٰنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَرْضُ اَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰىۗ بَلْ لِّلّٰهِ الْاَمْرُ جَمِيْعًاۗ
Artinya: (Sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengannya gunung-gunung dapat digeserkan, bumi dibelah, atau orang mati dapat diajak bicara, (itulah Al-Qur’an).)
Dari ayat ini, dapat dipahami bahwa kemukjizatan Al-Qur’an tidak hanya terbatas pada keindahan bahasanya, tetapi juga mencakup aspek-aspek lain yang membuktikan kebenaran wahyu Allah.
Aspek-Aspek I’jaz Al-Qur’an
Para ulama berbeda pendapat dalam mengelompokkan aspek i’jaz dalam Al-Qur’an. Namun, secara umum, i’jaz Al-Qur’an dapat diklasifikasikan ke dalam empat aspek utama: aspek kebahasaan, aspek ilmu pengetahuan, aspek berita gaib, dan aspek isyarat ilmiah.
1. Aspek Kebahasaan
Salah satu bentuk kemukjizatan Al-Qur’an yang paling nyata adalah keindahan dan kesempurnaan bahasanya. Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab yang memiliki gaya unik, tidak menyerupai syair atau prosa yang dikenal oleh bangsa Arab pada saat itu. Hal ini menjadi salah satu alasan utama mengapa banyak orang yang terpesona dengan Al-Qur’an, termasuk Umar bin Khattab, yang akhirnya masuk Islam setelah mendengar lantunan ayat-ayat Al-Qur’an.
Dalam bukunya Dala’il al-I’jaz (2008), Abu Bakar al-Baqillani menjelaskan bahwa keindahan bahasa Al-Qur’an tidak dapat ditiru oleh siapapun. Struktur kalimatnya sempurna, ritme dan nadanya harmonis, serta memiliki kedalaman makna yang luar biasa. Bahkan, Allah SWT menantang manusia untuk membuat satu surah yang setara dengan Al-Qur’an dalam Surah Al-Baqarah ayat 23:
وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا۟ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ
Artinya; (Dan jika kamu meragukan (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah yang semisal dengannya.)
Namun, hingga kini tidak ada satu pun yang mampu menandingi keindahan bahasa Al-Qur’an, yang membuktikan bahwa kitab ini memang berasal dari Allah SWT.
2. Aspek Ilmu Pengetahuan
Meskipun Al-Qur’an bukan kitab sains, banyak ayatnya yang mengandung isyarat ilmiah yang kemudian terbukti dalam penelitian modern. Salah satu contohnya adalah tentang proses pembentukan hujan yang dijelaskan dalam Alquran Surah An-Nur ayat 43:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِى سَحَابًۭا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًۭا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَٰلِهِ
Artinya: (Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan (bagian-bagian)-nya, lalu menjadikannya bertumpuk-tumpuk, maka kamu melihat hujan keluar dari celah-celahnya.)
Menurut Maurice Bucaille dalam bukunya The Bible, The Qur’an and Science (1976), ayat ini menggambarkan proses pembentukan hujan yang baru dapat dipahami secara ilmiah melalui teknologi meteorologi modern.
3. Aspek Berita Gaib
Al-Qur’an juga membuktikan kemukjizatannya dengan mengungkap berita gaib yang meliputi peristiwa masa lalu, masa kini, dan masa depan. Salah satu contohnya adalah ramalan kemenangan Romawi atas Persia, Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Ar-Rum ayat 2-3:
غُلِبَتِ الرُّومُ فِي أَدْنَى الْأَرْضِ وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ
Artinya: (Romawi telah dikalahkan di negeri yang terdekat, dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang.)
Sejarawan Philip K. Hitti dalam History of The Arabs (2002) menjelaskan bahwa pada saat ayat ini turun, Kekaisaran Romawi dalam kondisi terpuruk dan nyaris hancur akibat serangan Persia. Namun, beberapa tahun kemudian, Romawi berhasil bangkit dan mengalahkan Persia, membuktikan kebenaran nubuwah yang terdapat dalam Al-Qur’an.
4. Aspek Isyarat Ilmiah
Banyak ayat Al-Qur’an yang mengandung isyarat tentang fenomena ilmiah yang baru dipahami oleh manusia pada era modern. Misalnya:
1. Astronomi – Al-Qur’an menyebutkan bahwa langit dan bumi dahulu merupakan satu kesatuan sebelum dipisahkan (QS. Al-Anbiya: 30), yang sejalan dengan teori Big Bang.
2. Geologi – Al-Qur’an menjelaskan bahwa gunung-gunung berfungsi sebagai pasak untuk menstabilkan bumi (QS. An-Naba: 7), yang sesuai dengan teori lempeng tektonik.
3. Biologi – Al-Qur’an menyatakan bahwa manusia diciptakan dari air (QS. Al-Furqan: 54), yang kini diketahui bahwa lebih dari 70% tubuh manusia terdiri dari air.
Kesimpulan
Kemukjizatan Al-Qur’an tidak dapat ditandingi oleh manusia dalam berbagai aspek. Abu Hasan al-Nadwi dalam bukunya Mukjizat Al-Qur’an (2005) menegaskan bahwa Al-Qur’an bukan sekadar kitab agama, tetapi juga sumber keilmuan yang menginspirasi berbagai bidang ilmu. Dengan keindahan bahasanya, kebenaran ilmiahnya, serta berita gaibnya yang terbukti, Al-Qur’an tetap menjadi mukjizat terbesar sepanjang sejarah. Wallahua’lam.
Imam Armadani Harahap (Mahasiswa Prodi PAI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)
apa saja contoh-contoh ke mukjizatan Al-Qur’an
Apa contoh penggunaan kata yang sangat tepat dalam Al Qur’an yang menunjukkan keajaiban bahasanya?
Dalam memahami lebih dalam tentang keajaiban bahasa dan ilmu pengetahuan dalam Al-Qur’an,apa contoh paling menarik yang menunjukkan kemukjizatannya di dua aspek yaitu aspek keajaiban bahasa dan ilmu pengetahuan dalam al qur’an
Jelaskan pentingnya aspek akhlak dalam i’jaz al-Qur’an?
Bagaimana Al-Qur’an dapat menjelaskan konsep-konsep ilmiah yang kompleks dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami?
Apa peran keajaiban bahasa Al-Qur’an dalam membuktikan kemukjizatannya?
Mengapa al Qur’ an di anggap memiliki struktur bahasa yang unik di bantingakan teks Arab lainnya