Keajaiban Mu’jizat & I’jaz Al-Qur’an: Bukti Kebenaran Wahyu Allah
TATSQIF ONLINE – Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam bahasa Arab sebagai wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah SAW menyampaikan wahyu tersebut kepada para sahabat, yang kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan.
Nabi SAW juga menjelaskan kandungan Al-Qur’an melalui sabda, perbuatan, serta ketetapan beliau. Salah satu aspek penting dalam Ulumul Qur’an adalah pembahasan mengenai mu’jizat dan i’jaz Al-Qur’an, yang menunjukkan keistimewaan kitab suci ini dibandingkan dengan teks lainnya.
Pengertian Mu’jizat
Secara etimologis, kata mu’jizat berasal dari bahasa Arab اَعْجَزَ – يُعْجِزُ – اِعْجَازًا yang berarti sesuatu yang melemahkan atau membuat seseorang tidak mampu menandingi. Dalam konteks Islam, mu’jizat adalah sesuatu yang bersifat luar biasa, diberikan kepada para nabi sebagai bukti kebenaran risalah mereka, serta tidak dapat ditiru oleh manusia.
Menurut Jalaluddin As-Suyuthi dalam Al-Itqan fi Ulum Al-Qur’an, mu’jizat adalah sesuatu yang keluar dari kebiasaan (khariq lil ‘adah), disertai tantangan (tahaddi), dan tidak dapat ditandingi oleh siapa pun.
Jenis-Jenis Mu’jizat
Mu’jizat terbagi menjadi dua bentuk utama:
1. Mu’jizat Hissiyyah (Fisik)
Bersifat kasat mata dan dapat dirasakan langsung oleh indera manusia. Contoh: Nabi Musa AS membelah Laut Merah dengan tongkatnya, Nabi Isa AS menyembuhkan orang buta dan menghidupkan orang mati dengan izin Allah.
2. Mu’jizat Aqliyyah (Akal/Ilmu)
Mu’jizat yang berkaitan dengan akal dan ilmu pengetahuan. Contoh: Al-Qur’an sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW, karena isinya mengandung ilmu yang tidak dapat ditiru manusia hingga akhir zaman.
Mayoritas mu’jizat yang diberikan kepada para nabi sebelum Nabi Muhammad SAW adalah mu’jizat hissiyyah, karena umat terdahulu lebih mengandalkan bukti-bukti fisik. Namun, umat Islam diberi keistimewaan dengan mu’jizat aqliyyah, karena kecerdasan dan pemahaman mereka lebih maju. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada seorang nabi pun dari para nabi kecuali diberi sesuatu yang dapat membuat manusia beriman kepadanya, dan sesungguhnya aku diberikan wahyu yang diwahyukan oleh Allah kepadaku, maka aku berharap menjadi nabi dengan jumlah pengikut terbanyak di antara mereka.” (HR. Bukhari)
Pengertian I’jaz Al-Qur’an
Secara bahasa, i’jaz berasal dari kata عَجَزَ (‘ajaza) yang berarti lemah atau tidak mampu. Dalam konteks Al-Qur’an, i’jaz berarti ketidakmampuan manusia untuk menandingi atau menciptakan sesuatu yang serupa dengan Al-Qur’an, baik dari segi bahasa, isi, maupun petunjuknya.
Menurut ulama, i’jaz Al-Qur’an memiliki beberapa makna:
a. Ketidakmampuan manusia untuk menandingi Al-Qur’an dalam segala aspek, baik susunan kata, kandungan ilmu, maupun hukum-hukumnya.
b. Bukti kebenaran wahyu Allah, karena Al-Qur’an tidak dapat direkayasa oleh manusia, meskipun mereka mencoba menirunya.
Allah SWT telah menantang manusia untuk membuat kitab yang serupa dengan Al-Qur’an, tetapi mereka tidak mampu:
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa dengan Al-Qur’an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain.'” (QS. Al-Isra: 88)
Unsur-Unsur Mu’jizat Al-Qur’an
Keajaiban Al-Qur’an dapat dilihat dari berbagai aspek, terutama dalam bahasa, ilmu pengetahuan, dan berita gaib.
1. Aspek Bahasa
a. Keindahan Gaya Bahasa: Al-Qur’an memiliki struktur bahasa yang indah, harmonis, dan penuh dengan ritme yang tidak dapat ditiru oleh para sastrawan Arab sekalipun.
b. Kejelasan dan Kekuatan Argumentasi: Bahasa Al-Qur’an mampu menyampaikan pesan dengan jelas, tanpa kontradiksi, serta memiliki makna yang dalam.
c. Keunikan Susunan Kalimat: Al-Qur’an memiliki struktur yang berbeda dengan syair atau prosa Arab, sehingga tidak dapat disamakan dengan karya sastra mana pun.
2. Aspek Ilmu Pengetahuan
Al-Qur’an mengandung berbagai fakta ilmiah yang baru terbukti seiring perkembangan zaman, di antaranya:
a. Astronomi
Al-Qur’an telah menjelaskan penciptaan alam semesta dengan konsep yang sejalan dengan teori Big Bang:
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah satu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya…” (QS. Al-Anbiya: 30)
b. Meteorologi
Proses turunnya hujan dan pengaruhnya terhadap kesuburan bumi telah dijelaskan dalam Al-Qur’an.
c. Embriologi
Ilmu kedokteran modern menemukan bahwa perkembangan janin dalam rahim sesuai dengan yang dijelaskan dalam Al-Qur’an:
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).” (QS. Al-Mu’minun: 12-13)
3. Aspek Berita Gaib
Al-Qur’an mengandung banyak berita gaib yang terbukti kebenarannya, di antaranya kisah Nabi Yusuf AS yang dikuatkan dengan bukti sejarah dan kemenangan Romawi atas Persia sebagaimana disebutkan dalam QS. Ar-Rum: 2-4, yang terjadi beberapa tahun setelah ayat ini diturunkan.
Kesimpulan
Jalaluddin As-Suyuthi dalam Al-Itqan fi Ulum Al-Qur’an menyatakan bahwa mu’jizat adalah sesuatu yang luar biasa, disertai tantangan, dan tidak dapat ditandingi. Mu’jizat terbagi menjadi hissiyyah (fisik) dan aqliyyah (akal/ilmu), di mana mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW berupa mu’jizat aqliyyah yang tetap berlaku hingga akhir zaman.
Al-Qur’an sebagai mu’jizat terbesar memiliki unsur kemu’jizatan dalam bahasa, ilmu pengetahuan, dan berita gaib yang membuktikan kebenaran wahyu Allah. Tantangan untuk menandingi Al-Qur’an tetap berlaku, namun hingga kini tidak ada yang mampu menciptakan sesuatu yang menyerupainya. Dengan demikian, Al-Qur’an bukan sekadar kitab suci, tetapi juga bukti nyata dari keagungan Allah yang akan tetap terjaga hingga hari kiamat. Wallahua’lam.
Tiara Hasibuan (Mahasiswa Prodi PAI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)
apa saja macam-macam mu’jizat dan ijaz Al-Qur’an
Apa pengaruh i’jaz Al Qur’an terhadap keimanan seorang muslim
Bagaimana Al-Qur’an membuktikan kebenaran wahyu Allah melalui hukum-hukum yang terkandung di dalamny
Apa pengaruh i’jaz Al Qur’an terhadap keimanan seorang muslim
Apa tantangan yang Allah berikan kepada manusia dalam menandingi Al Qur’an ?
Jelaskan pentingnya mu’jizat dan i’jaz al-Qur’an dalam kehidupan seorang muslim?
Bagaimana Al-Qur’an dapat menjelaskan fenomena alam dan ilmu pengetahuan yang belum diketahui pada zaman nabi Muhammad Saw?
Apa perbedaan antara mu’ jizat dan i’jaz al Qur’an?
Bagaiman mu’jizat dan ‘ijal Alquran dapat membantu umat Islam dalam menghadapi tantangan dan kesulitan hidup?
Apa yang membuat susunan kata dalam al Qur’an tidak dapat di tiru oleh manusia