3 Tantangan Al-Qur’an: Mukjizat yang Tak Terbantahkan, Simak

TATSQIF ONLINE – Al-Qur’an adalah mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang tidak hanya menjadi petunjuk bagi umat Islam, tetapi juga bukti nyata akan kebenaran risalah yang beliau bawa. Keagungan Al-Qur’an bukan hanya terletak pada kandungan wahyu yang penuh hikmah, tetapi juga dalam aspek bahasa, balaghah, serta hukum-hukumnya yang tetap relevan sepanjang zaman.

Sebagai kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah Azza wa Jalla, Al-Qur’an berfungsi sebagai pedoman hidup yang mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari akidah, ibadah, muamalah, hingga akhlak. Keunikan dan keistimewaannya membuatnya tak tertandingi oleh siapapun, baik dari segi susunan bahasa maupun kedalaman maknanya.

Oleh karena itu, ketika Al-Qur’an diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, para penentang Islam, terutama kaum Quraisy yang terkenal memiliki kefasihan dalam berbahasa Arab, tidak mampu mendatangkan sesuatu yang setara dengannya. Allah SWT bahkan menantang mereka untuk membuat satu ayat, satu surah, atau beberapa surah yang serupa dengan Al-Qur’an, namun hingga kini tantangan tersebut tidak pernah bisa dijawab oleh manusia ataupun jin. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa Al-Qur’an adalah wahyu ilahi yang terjaga kebenarannya, bukan hasil rekayasa manusia, sebagaimana dituduhkan oleh kaum musyrik.

Diutusnya Nabi Muhammad SAW adalah sebagai rahmat bagi seluruh alam. Ini merupakan salah satu nikmat terbesar yang Allah SWT berikan kepada manusia. Kebutuhan manusia untuk beriman dan mengikuti agama yang dibawa oleh beliau bahkan melebihi kebutuhan mereka terhadap makan, minum, atau bernapas. Jika seseorang kehilangan makanan, minuman, atau udara, maka yang akan terjadi adalah kematian jasmani. Namun, jika seseorang kehilangan iman kepada Nabi Muhammad SAW dan risalah yang dibawanya, maka akibatnya jauh lebih dahsyat, yakni kecelakaan abadi di dalam neraka. Oleh sebab itu, mengikuti ajaran Nabi SAW merupakan suatu keharusan bagi siapa saja yang ingin selamat di dunia dan akhirat.

Mukjizat Nabi Muhammad SAW

Semua utusan Allah SWT kepada manusia pasti disertai bukti nyata yang menunjukkan kebenarannya. Demikian pula Nabi Muhammad SAW bersabda:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنَ الأَنْبِيَاءِ نَبِىٌّ إِلاَّ أُعْطِىَ مَا مِثْلُهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ ، وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِى أُوتِيتُ وَحْيًا أَوْحَاهُ اللَّهُ إِلَىَّ فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ تَابِعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya: “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada satu nabi pun dari semua nabi-nabi kecuali telah diberi sesuatu (tanda kebenaran/mukjizat) yang menyebabkan manusia beriman kepadanya. Dan yang telah diberikan kepadaku adalah wahyu yang Allah wahyukan kepadaku. Maka aku berharap menjadi nabi yang paling banyak pengikutnya pada hari kiamat,” (HR Al-Bukhari).

Hadits ini menunjukkan bahwa mukjizat terbesar Nabi SAW adalah Al-Qur’an. Para ulama menyebutkan bahwa mukjizat beliau lebih dari seribu jenis, namun penyebutan khusus mengenai Al-Qur’an dalam hadits ini menunjukkan bahwa ia adalah mukjizat yang paling agung.

Al-Qur’an merupakan mukjizat dari berbagai sisi: keindahan bahasanya, ketepatan balaghahnya, hukum-hukumnya yang sempurna, peraturan-peraturannya yang adil, kisah-kisahnya yang penuh hikmah, serta berita-berita gaib yang dikandungnya. Tidak ada satu pun yang dapat menyamai keagungannya dari segala aspek.

Tantangan Ilahi untuk Membuat yang Serupa dengan Al-Qur’an

Karena Al-Qur’an adalah kalamullah, maka tidak ada satu pun makhluk yang dapat menirunya. Sebagian manusia, baik di zaman Nabi SAW maupun di era modern, menganggap bahwa Al-Qur’an adalah karya manusia. Kepada mereka, Allah SWT menantang untuk membuat sesuatu yang semisalnya:

1. Tantangan untuk mendatangkan yang setara dengan Al-Qur’an

Allah berfirman fdalam Alquran Surah Al-Isra’ ayat 88:

قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَىٰ أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَٰذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا

Artinya: “Katakanlah, “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.”

2. Tantangan untuk membuat sepuluh surah seperti Al-Qur’an

Allah juga berfirman dalam Alquran Surah Hud ayat 13:

أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ ۖ قُلْ فَأْتُوا بِعَشْرِ سُوَرٍ مِثْلِهِ مُفْتَرَيَاتٍ

Artinya: Bahkan mereka mengatakan, “Muhammad telah membuat-buat Al-Qur’an itu!” Katakanlah, “(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surah yang dibuat yang menyamainya.”

3. Tantangan untuk membuat satu surah seperti Al-Qur’an

Ketika mereka tetap tidak mampu menjawab tantangan sebelumnya, Allah menurunkan tantangan yang lebih ringan dalam Alquran Surah Yunus ayat 38:

فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ

Artinya: “Cobalah datangkan sebuah surah semisalnya.”

Namun, hingga saat ini, tidak ada seorang pun yang mampu menandingi keagungan Al-Qur’an, meskipun tantangan ini telah ada lebih dari 1400 tahun lalu.

Kesimpulan

Keagungan Al-Qur’an sebagai mukjizat terbesar tidak dapat disangkal. Allah telah menantang manusia untuk membuat yang semisalnya, namun mereka tidak pernah mampu melakukannya. Al-Qur’an adalah kalamullah yang tidak dapat direkayasa oleh manusia atau jin. Oleh karena itu, seyogianya setiap Muslim semakin yakin akan kebenaran kitab suci ini dan menjadikannya sebagai pedoman hidup.

Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua untuk tetap berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Wallahua’lam.

Lila Mawarni (Mahasiswa Prodi PAI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)