Keistimewaan Bulan Dzulhijjah, Nomor 3 Pasti Banyak yang Suka
TATSQIF ONLINE – Bulan Dzulhijjah merupakan bulan kedua belas dalam urutan penanggalan hijriah. Dalam bulan Dzulhijjah ini, ada sebagian umat Islam yang menyempurnakan rukun Islam kelima, yakni dengan melaksanakan ibadah haji.
Bagi yang tidak atau belum berkesempatan berhaji, masih banyak amalan-amalan yang bisa dilakukan di bulan Dzulhijjah, yang mendatangkan pahala besar bila dilakukan dengan ikhlas. Berikut beberapa keistimewaannya:
1. Mulianya 10 Hari Pertama
Berkaitan dengan 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ اَلْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّام. يَعْنِي أَيَّامُ الْعُشْرِ. قَالُوْا: يَا رَسُولَ اللهِ، وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ، فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيءٍ. (رواه البخاري)
Artinya:“Tidak ada hari di mana amal kebaikan saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini. Rasulullah menghendaki 10 hari (awal Dzulhijjah). Lantas para sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah?’ Rasulullah shallalâhu ‘alaihi wasallam menjawab: ‘Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun (mati syahid),” (HR Al-Bukhari).
Dalam hadis ini dijelaskan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala sangat mencintai amalan-amalan yang dilakukan pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah. Salah satu amalan istimewa di bulan Dzulhijjah adalah puasa di hari tarwiyah dan hari arafah. Selain itu, Rasulullah SAW juga melarang perang yang dilakukan pada bulan mulia tersebut.
2. Termasuk dalam 4 Bulan Haram
Rasullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadis:
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Artinya: “Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharam. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhr, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya’ban,”(HR Bukhari Muslim).
Bulan haram merupakan bulan larangan untuk melakukan perang dan pembunuhan. Bulan-bulan tersebut adalah bulan Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Pada bulan-bulan tersebut, Allah SWT juga melipatgandakan pahala untuk orang-orang yang melakukan amal kebaikan.
3. Hari Raya Kurban
Hari raya kurban atau Idul adha merupakan hari yang sangat penting bagi umat Islam. Di hari raya ini, kaum muslimin melaksanakan sholat idul adha di pagi hari.
Perayaan idul adha berkaitan erat dengan kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail Alaihimassalam yang sangat tabah, ikhlas, dan sabar dalam menjalani perintah Allah SWT untuk mengorbankan Ismail. Sebagai balasan atas kepatuhan mereka, Allah SWT mengganti Ismail dengan seekor domba dari surga.
Syari’at tersebut masih berlaku hingga kini, yaitu menyembelih hewan kurban saat idul adha dan tiga hari tasyriq berikutnya. Dagingnya boleh dikonsumsi oleh siapa saja, baik si kaya maupun si miskin.
Hukum berqurban adalah sunnah muakkadah bagi umat Islam yang sudah baligh, berakal, dan mampu. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Alquran surat Al Kautsar ayat 2 berikut ini:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
Artinya: “Maka, laksanakanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!.”
Ayat ini berisi tentang perintah untuk melaksanakan sholat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. Perintah untuk berkurban dengan menyembelih hewan merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Wallahu A’lam
Oleh Uswatun Jayanah