Aqidah & Akhlak

Iman kepada Kitab: Bukti Keimanan dan Petunjuk Hidup, Simak

TATSQIF ONLINE  Iman kepada kitab-kitab Allah merupakan bagian dari rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap Muslim. Keyakinan ini mencerminkan kepercayaan penuh terhadap wahyu yang Allah turunkan kepada para rasul sebagai pedoman hidup umat manusia. Kitab-kitab tersebut mengandung ajaran tauhid, hukum, serta nilai-nilai yang mengarahkan manusia kepada kebenaran.

Allah berfirman dalam Surah Hud ayat 110:

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا مُوسَى ٱلْكِتَٰبَ فَٱخْتُلِفَ فِيهِ ۚ وَلَوْلَا كَلِمَةٌۭ سَبَقَتْ مِن رَّبِّكَ لَقُضِىَ بَيْنَهُمْ ۚ وَإِنَّهُمْ لَفِى شَكٍّۢ مِّنْهُ مُرِيبٍۢ

Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat), lalu diperselisihkan tentangnya. Seandainya tidak ada ketetapan yang terdahulu dari Tuhanmu, niscaya telah diputuskan di antara mereka. Dan sesungguhnya mereka benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan terhadapnya.”

Dari ayat ini, terlihat bahwa kitab-kitab Allah memiliki peran penting dalam memberikan petunjuk kepada umat manusia, meskipun sebagian kaum ada yang mempertentangkannya. Oleh karena itu, memahami dan mengimani kitab-kitab Allah adalah kewajiban yang harus dilaksanakan dengan sepenuh hati.

Definisi Iman kepada Kitab

Iman kepada kitab berarti meyakini bahwa Allah telah menurunkan wahyu kepada para rasul-Nya dalam bentuk kitab-kitab suci. Keyakinan ini harus mencakup empat aspek utama, yaitu:

1. Meyakini bahwa kitab-kitab tersebut benar-benar berasal dari Allah.

2. Meyakini bahwa kitab-kitab tersebut diturunkan kepada para rasul sebagai pedoman hidup.

3. Meyakini bahwa kitab-kitab tersebut mengandung kebenaran mutlak.

4. Mengamalkan ajaran yang terdapat dalam kitab tersebut sesuai dengan tuntunan yang benar.

    Dalam Surah Al-Baqarah ayat 285, Allah menegaskan bahwa Rasulullah dan orang-orang beriman mengimani semua kitab yang diturunkan Allah:

    ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍۢ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ

    Artinya: “Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya…”

    Ayat ini menunjukkan bahwa seorang Muslim wajib beriman kepada seluruh kitab yang Allah turunkan, baik yang masih terjaga keasliannya maupun yang telah mengalami perubahan oleh tangan manusia.

    Kitab-Kitab yang Wajib Diimani

    Dalam Islam, terdapat empat kitab yang wajib diimani, yaitu:

    1. Taurat – Diturunkan kepada Nabi Musa AS sebagai pedoman bagi kaum Bani Israil.

    2. Zabur – Diturunkan kepada Nabi Daud AS sebagai kitab pujian dan ibadah.

    3. Injil – Diturunkan kepada Nabi Isa AS sebagai penyempurna ajaran Taurat.

    4. Al-Qur’an – Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya dan berlaku bagi seluruh umat manusia hingga akhir zaman.

      Allah berfirman dalam Surah Al-Maidah ayat 48:

      وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًۭا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِۦ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ

      Artinya: “Dan Kami telah menurunkan kepadamu (Muhammad) Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan sebagai batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu…”

      Manfaat Beriman kepada Kitab

      Beriman kepada kitab-kitab Allah memberikan berbagai manfaat bagi seorang Muslim, antara lain:

      1. Mendapatkan Pahala dari Allah

      Membaca, memahami, dan mengamalkan kitab Allah akan mendatangkan pahala yang besar. Rasulullah SAW bersabda:

      مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ: {الٓمٓ} حَرْفٌ، وَلَكِنْ: أَلِفٌ حَرْفٌ، وَلَامٌ حَرْفٌ، وَمِيمٌ حَرْفٌ

      Artinya: “Barang siapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dilipatkan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan ‘Alif Lam Mim’ itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf,” (HR Tirmidzi).

      2. Meningkatkan Kedekatan dengan Allah

      Dengan memahami kitab Allah, seseorang akan lebih menyadari kebesaran dan kasih sayang Allah, serta semakin mencintai-Nya dengan sepenuh hati.

        Kesimpulan

        Iman kepada kitab-kitab Allah merupakan bagian dari rukun iman yang harus diyakini oleh setiap Muslim. Kitab-kitab Allah berfungsi sebagai pedoman hidup yang mengandung ajaran tauhid, hukum, dan moralitas yang tinggi.

        Sebagai kitab terakhir yang diturunkan Allah, Al-Qur’an menjadi rujukan utama bagi umat Islam. Oleh karena itu, memahami dan mengamalkan Al-Qur’an adalah bentuk nyata dari keimanan kepada kitab-kitab Allah. Dengan demikian, setiap Muslim harus berusaha untuk mempelajari, memahami, dan mengamalkan ajaran yang terdapat dalam kitab-kitab Allah agar dapat menjalani kehidupan yang lurus dan penuh berkah. Wallahua’lam.

        Ahmad Alfarizi (Mahasiwa Prodi HKI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan) 

        Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

        Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

        5 komentar pada “Iman kepada Kitab: Bukti Keimanan dan Petunjuk Hidup, Simak

        • Muhammad Arip Arifin

          Bagaimana kita menjelaskan perbedaan isi kitab sebelumnya (Taurat, Zabur, Injil) yang ada saat ini dengan versi aslinya tanpa menyinggung pemeluk agama lain?

          Balas
        • gusriandi

          jelaskan bagaimana al quran membenarkan kitab kitab sebelumnya namun tetap menjadi penyempurna?

          Balas
        • Ayani yusriza mahendra

          Apa dampak dari tidak beriman kepada kitab kitab Allah

          Balas
        • Kaniya amirah barkah daulay

          Sebagai umat muslim tentu kitab yg kita imani dan kita percayai dan kita faham adalah alquran akan tetapi Apakah kita boleh mempelajari kitab ” sebelumnya Sebagai pelajaran untuk kitaa?

          Balas
        • IKHSAN KALI MUDA

          Mengapa para ilmuwan Eropa atau ilmuan barat yang latar belakang agama nya adalah non muslim yang mempelajari isi Al – Qur’an tidak mendapat hidayah untuk masuk islam ? ,bukan kah dengan mempelajari Al – Qur’an kita banyak menemukan kebenaran – kebenaran di dalam nya

          Balas

        Tinggalkan Balasan

        Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

        × Chat Kami Yuk