DOKUMEN TATSQIF – Ilmu Nahwu adalah cabang dari ilmu bahasa Arab yang membahas tata bahasa Arab. Dalam memahami struktur kalimat dan kata-kata dalam bahasa Arab, terdapat konsep-konsep penting seperti pola na’at dan man’ut. Dua konsep ini memegang peranan krusial dalam membentuk arti dan struktur kalimat dalam bahasa Arab.
Pola Na’at (صفة النعت)
Pola na’at merujuk pada hubungan atribut atau sifat antara dua kata dalam bahasa Arab. Atribut atau sifat ini dapat berupa kata benda (isim) yang memberikan keterangan atau menjelaskan sifat dari kata benda lainnya.
Dalam konstruksi kalimat, kata yang memberikan atribut atau sifat disebut sebagai na’at, sedangkan kata yang menerima atribut disebut sebagai man’ut.
Contoh penggunaan pola na’at:
كِتَابٌ جَدِيدٌ (buku baru)
رَجُلٌ طَوِيلٌ (seorang pria tinggi)
Dalam kedua contoh di atas, kata benda (رَجُلٌ dan كِتَابٌ) diikuti oleh kata sifat (طَوِيلٌ dan جَدِيدٌ) untuk memberikan deskripsi atau keterangan tambahan.
Pola Man’ut (المنعوت)
Pola man’ut mengacu pada kata benda yang menerima atribut atau sifat dari kata lainnya dalam kalimat. Kata benda yang menerima atribut ini disebut sebagai man’ut.
Pola man’ut dapat muncul dalam berbagai bentuk kalimat, termasuk kalimat nominal dan kalimat verbal.
Contoh penggunaan pola man’ut:
الكِتَابُ الجَدِيدُ (buku yang baru)
الرَجُلُ الطَوِيلُ (pria yang tinggi)
Dalam contoh di atas, kata benda (الرَجُلُ dan الكِتَابُ) menjadi man’ut karena menerima atribut atau sifat dari kata yang mengikuti (الطَوِيلُ dan الجَدِيدُ)
Pemahaman pola na’at dan man’ut sangat penting dalam memahami struktur kalimat dalam bahasa Arab. Keduanya memberikan dimensi tambahan pada makna dan menjelaskan hubungan antara kata-kata dalam kalimat.
Dengan memahami konsep ini, pembelajar dapat lebih lancar membaca, menulis, dan memahami teks-teks dalam bahasa Arab. Untuk penjelasan materi lebih lanjut, silahkan klik download di bawah ini. Gratis.