Tips Pola Makan Sehat ala Rasulullah SAW, Begini Penjelasannya
TATSQIF ONLINE – Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah contoh yang sempurna, menjadi teladan utama bagi semua umatnya. Beliau tidak hanya menonjol dalam ibadah yang luar biasa, tetapi juga dalam akhlak yang mulia dan kekuatan fisik yang mengagumkan. Ternyata dalam hal pola makan pun, Rasulullah SAW memiliki kebiasaan yang patut diteladani.
Para sahabat dan pengikutnya mengikuti pola makan Rasulullah SAW dengan penuh kesungguhan, dan hasilnya sangat terlihat. Masyarakat Madinah yang mengadopsi pola makan yang diajarkan Rasulullah SAW cenderung sehat dan jarang mengalami penyakit.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menyatakan:
ما ملأ آدميٌّ وعاءً شرًّا من بطن، بحسب ابن آدم أكلات يُقمن صلبَه، فإن كان لا محالة، فثُلثٌ لطعامه، وثلثٌ لشرابه، وثلثٌ لنفَسِه
Artinya: “Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas,” (HR Tirmidzi).
Hadis ini menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dalam pola makan. Rasulullah SAW memberikan petunjuk bahwa manusia tidak seharusnya memenuhi perutnya secara berlebihan, karena hal itu bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan. Cukuplah bagi seseorang untuk memakan secukupnya agar tubuhnya tetap kuat dan sehat.
Jika seseorang memang membutuhkan lebih dari sekadar kebutuhan dasar, Rasulullah SAW memberikan arahan untuk membagi perutnya menjadi tiga bagian: sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas.
Hal ini menegaskan bahwa menjaga proporsi dalam asupan makanan, minuman, dan udara adalah kunci untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Dampak Negatif Makan Berlebihan
Makan secara berlebihan tidak baik untuk kesehatan, sebagaimana Imam Asy-Syafi’i rahimahullah menjelaskan:
لان الشبع يثقل البدن، ويقسي القلب، ويزيل الفطنة، ويجلب النوم، ويضعف عن العبادة
Artinya: “Karena kekenyangan membuat badan menjadi berat, hati menjadi keras, menghilangkan kecerdasan, membuat sering tidur dan lemah untuk beribadah.”
Makan dengan porsi yang cukup, tanpa harus berlebihan. Karena ketika seseorang makan berlebihan, tubuh akan merasa berat dan tidak nyaman.
Selain itu, kekenyangan juga dapat membuat hati menjadi keras, mengurangi kemampuan berpikir secara jernih, dan seringkali menyebabkan kantuk berlebihan.
Hal ini tentu saja dapat mengurangi semangat dan energi untuk beribadah dengan konsentrasi dan penuh penghayatan.
Oleh karena itu, penting untuk mengatur pola makan dengan bijaksana, agar tubuh tetap sehat dan bugar serta memungkinkan untuk tetap fokus dalam menjalankan kewajiban ibadah.
Pola Makan Rasulullah SAW
Dalam buku Panduan Diet ala Rasulullah, Indra Kusumah SKL, S.Psi menyatakan bahwa kesehatan sering diabaikan, padahal seperti mahkota yang tidak terlihat kecuali oleh orang yang sakit.
Meskipun masalah makanan terlihat sederhana, pola makan yang diperlihatkan Rasulullah SAW membuktikan bahwa beliau memiliki tubuh yang sehat, kuat, dan bugar.
Dengan mengikuti pola makan Rasulullah, seseorang sebenarnya menjalani terapi pencegahan penyakit melalui makanan (attadawi bil ghidza). Ini lebih baik dan lebih murah daripada mengandalkan obat-obatan kimia yang pada dasarnya adalah racun.
Beberapa contoh dari pola hidup sehat Rasulullah berdasarkan riwayat yang sahih, antara lain:
1. Saat pagi hari, Rasulullah SAW minum segelas air yang dicampur madu. Madu memiliki manfaat yang luar biasa, di antaranya dapat mengaktifkan kerja usus dan menyembuhkan sembelit.
2. Ketika matahari mulai meninggi di waktu dhuha, Rasulullah SAW mengonsumsi tujuh buah kurma ajwa. Salah satu manfaat kurma ajwa adalah dapat menetralisir racun.
3. Makan siang Rasulullah SAW berupa makanan yang mengandung karbohidrat. Beliau biasa memakan roti dicampur cuka dan minyak zaitun. Makanan ini dapat menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan.
4. Rasulullah SAW juga mengonsumsi sana al makki yang identik dengan sayuran. Sayuran ini bermanfaat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
5. Setelah makan, Rasulullah SAW melakukan aktivitas terlebih dahulu, tidak langsung tidur. Hal ini bertujuan agar makanan cepat masuk ke lambung dan mudah dicerna.
6. Rasulullah SAW selalu memperhatikan adab-adab ketika makan. Beliau tak lupa berdoa sebelum makan, kemudian menyuapkan makanan menggunakan tangan kanan.
7. Rasulullah SAW tidak meniup-niup makanan atauapun air yang panas. Beliau juga tidak bernafas ketika minum.
8. Rasulullah SAW mengunyah makanan sebanyak 40 kali agar makanan benar-benar hancur.
Pola makan sehat ala Rasulullah SAW ini sudah terbukti dapat menjaga kesehatan. Maka, sebagai umatnya, setiap muslim sudah sepantasnya mengikuti dan mencontoh perilaku dan kebiasaan beliau. Selain menjalankan sunnah, juga berdampak baik bagi kesehatan fisik.
Wallahu A’lam
Oleh Uswatun Jayanah
-
Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.
Lihat semua pos Lecturer -