Al-Qur'an & HadisMust Read

Proses Penurunan Wahyu dan Relevansinya dalam Masyarakat

TATSQIF ONLINEDalam rentang waktu dua puluh dua tahun dua bulan dua puluh dua hari, berbagai ayat Al-Quran secara berkesinambungan terus turun. Selama periode tersebut, Nabi Muhammad shallalahu ‘alaihi wa sallam dan sahabat-sahabatnya dengan tekun mengajarkan Al-Qur’an serta membimbing umat.

Sebagai hasilnya, mereka dapat mewujudkan masyarakat yang menyatukan ilmu dan iman, memberikan penerangan dan petunjuk, serta menciptakan keadilan dan kemakmuran, semuanya diarahkan oleh bimbingan dan rahmat Ilahi. Hal ini memunculkan sebuah pertanyaan, “Mengapa proses tersebut berlangsung begitu lama, dan baru selesai setelah lebih dari dua puluh tahun?”

Proses bertahap turunnya wahyu selama dua puluh tahun lebih menunjukkan hubungan erat antara Al-Qur’an dan realitas kehidupan. Menurut Qasim Mathar, hubungan ini menggambarkan bahwa wahyu yang diturunkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala bertujuan untuk menyunting dan meningkatkan budaya yang ada, bukan untuk menghapusnya, serta mengangkatnya ke posisi yang lebih terhormat dari sebelumnya.

Nuzulul Qur’an, yang berasal dari kata nuzul dan Al-Qur’an, tidak secara harfiah merupakan turunan dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, mengingat Al-Qur’an bukanlah objek fisik. Sebaliknya, nuzulul Qur’an merujuk pada penyampaian informasi (wahyu) kepada Nabi Muhammad SAW. dari alam gaib ke alam nyata melalui perantara malaikat Jibril.

Muhammad Abdul Azhim Al-Zarqani menjelaskan bahwa konsep nuzulul Qur’an dapat diartikan sebagai i’lam, yang mengandung makna pengungkapan atau pengetahuan. Penafsiran ini mencerminkan fakta bahwa Al-Qur’an telah di-i’lam-kan oleh Allah di berbagai tempat seperti Lauh al-mahfuzh, Baitul ’Izzah, dan dalam hati Nabi SAW sebagai petunjuk bagi manusia untuk mencapai kebenaran.

BACA JUGA: Nuzulul Qur’an dan Keselarasannya dengan Realitas Kultural

Proses penurunan Al-Quran sangat berbeda dari kitab-kitab wahyu lainnya. Perbedaan ini menyebabkan keraguan tentang sumber munculnya teks, terutama oleh orang-orang kafir yang bertanya mengapa Al-Quran tidak diturunkan sekali turun saja.

Menurut Ibnu Abbas dan beberapa ulama lainnya, turunnya Al-Quran terjadi secara bertahap selama dua puluh tiga tahun, dimulai dari malam lailah al-qadr di bulan Ramadhan. Namun, ada juga pandangan yang menyatakan bahwa Al-Quran turun pertama kali secara berangsur-angsur ke Lauh al-mahfuzh, kemudian ke Bait al-‘Izzah, dan selanjutnya diturunkan sedikit demi sedikit kepada nabi Muhammad SAW.

Meskipun terdapat beragam pandangan mengenai proses turunnya Al-Quran, suatu kepastian adalah bahwa Al-Quran diturunkan secara bertahap sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Proses ini menyimpan hikmah yang mendalam.

Al-Quran turun secara berangsur-angsur membawa banyak manfaat, di antaranya:

Pertama, disesuaikan dengan kemampuan Nabi Muhammad, sehingga wahyu bisa dipahami dengan baik.

Kedua, memperkuat hati dan kesabaran umat melalui pembelajaran bertahap.

Ketiga, memberikan pedoman hidup untuk masyarakat secara perlahan.

Keempat, mendorong partisipasi aktif umat dalam belajar dan berbuat baik.

Kelima, memberikan petunjuk yang jelas dan menyeluruh bagi umat.

Keenam, bisa mengatasi perubahan zaman dengan prinsip-prinsip Islam yang fleksibel.

Ketujuh, mendorong umat untuk berpikir dan merenung, mengembangkan baik secara spiritual maupun intelektual.

Dengan cara ini, Al-Quran memberikan manfaat yang relevan dalam setiap perkembangan masyarakat.

Wallahu A’lam
Oleh Nasimah Daulay (Mahasiswa UIN SYAHADA Padangsidimpuan)

  • Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

    Lihat semua pos Lecturer

Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

24 komentar pada “Proses Penurunan Wahyu dan Relevansinya dalam Masyarakat

  • Anjely rosida

    Apakah asbabun nuzul sama dengan nuzulul qur’an?

    Balas
    • Fitri ayu rambe

      sebutkan dan jelaskan apa yang menjadi pembeda proses penurunan al quran dengan kitab kitab wahyu lainnya

      Balas
      • Proses penurunan Al-Quran berbeda dengan kitab-kitab wahyu lainnya dalam beberapa hal. Pertama, Al-Quran turun selama lebih dari 23 tahun, sementara kitab lain turun sekaligus atau dalam waktu singkat. Kedua, ajaran Al-Quran lebih lengkap, penyempurna kitab-kita samawi sebelumnya, dan tidak mengalami perubahan, sedangkan kitab lain bisa mengalami revisi. Ketiga, Al-Quran berlaku untuk semua orang dan selamanya, sementara kitab lain memiliki fokus yang lebih terbatas. Keempat, bahasa Al-Quran sangat istimewa, sementara kitab lain memiliki variasi gaya bahasa. Kelima, Al-Quran dijaga dari perubahan oleh Allah, sedangkan kitab lain mengalami perubahan oleh manusia.

        Balas
    • Asbabun Nuzul dan Nuzulul Quran memiliki keterkaitan, tetapi merujuk pada konsep yang berbeda dalam konteks Al-Quran. Asbabun Nuzul mengacu pada sebab-sebab atau latar belakang penurunan ayat-ayat Al-Quran, yaitu peristiwa, pertanyaan, atau situasi tertentu yang mendorong turunnya ayat.

      Sementara itu, Nuzulul Quran mencakup keseluruhan proses penurunan Al-Quran secara keseluruhan dari Lauhul Mahfuz ke langit dunia, dan secara bertahap dari langit dunia ke Nabi Muhammad SAW selama lebih dari 23 tahun melalui wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW.

      Jadi, sementara Asbabun Nuzul menyoroti latar belakang turunnya ayat-ayat tertentu, Nuzulul Quran merujuk pada proses penurunan keseluruhan Al-Quran sebagai wahyu ilahi.

      Balas
  • Anjely rosida

    Bagaimana proses penurunan Alquran yang diturunkan secara bertahap apakah tempat penurunannya tetap di gua Hira?

    Balas
    • Proses penurunan Al-Quran secara bertahap dimulai dengan wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW di Gua Hira. Wahyu pertama ini adalah bagian dari Surah Al-‘Alaq (96:1-5). Namun, tempat penurunan wahyu tidak terbatas hanya pada Gua Hira. Meskipun wahyu-wahyu awal diturunkan di gua tersebut, wahyu-wahyu selanjutnya juga diturunkan di berbagai tempat selama periode 23 tahun.

      Seiring berjalannya waktu, tempat penurunan wahyu melibatkan berbagai lokasi, termasuk Mekkah sebelum hijrah dan Madinah setelah hijrah. Beberapa tempat yang terkait dengan penurunan wahyu antara lain Gua Thaur di Mekkah, Bukit Uhud di Madinah, dan Bukit Jabal al-Rahmah di Arafat selama peristiwa Hajj.

      Balas
  • Wardhiyah Nadzifah

    Bagaimana para sahabat nabi memperkenal kan al qur’an kepada para masyarakat arab

    Balas
    • Para sahabat Nabi memainkan peran penting dalam memperkenalkan Al-Quran kepada masyarakat Arab. Mereka menjadi teladan hidup, memberikan pengajaran langsung, menggunakan bahasa yang dipahami, dan menunjukkan kesabaran dalam menyampaikan pesan Al-Quran. Dengan pendekatan yang bijaksana, mereka berhasil membuka jalan bagi penerimaan Al-Quran di kalangan masyarakat Arab pada masa itu.

      Balas
  • Hifny Mardiyah Nasution

    Berikan contoh mengenai proses penerapan wahyu yang terjadi dalam masyarakat dan jelaskan relevansinya terhadap kehidupan sehari-hari!

    Balas
    • Salah satu contoh penerapan wahyu dalam masyarakat adalah melalui praktik zakat, yang diatur dalam Al-Quran. Zakat merupakan kewajiban memberikan sebagian dari kekayaan kepada mereka yang membutuhkan, seperti fakir miskin dan yatim piatu. Penerapan zakat ini menciptakan keadilan sosial dengan mendistribusikan kekayaan secara adil, mengurangi kesenjangan sosial, dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.

      Selain itu, zakat juga berkontribusi pada kesejahteraan bersama dengan dana yang terkumpul digunakan untuk membangun infrastruktur dan memberikan layanan sosial. Praktik zakat juga menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, empati, dan kepedulian terhadap sesama, yang menjadi bagian integral dari prinsip-prinsip kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkan ajaran zakat, masyarakat dapat merespon panggilan Al-Quran untuk berkontribusi pada kebaikan bersama dan menciptakan lingkungan sosial yang lebih adil dan berdaya.

      Balas
  • Bagaimana relevansi proses penurunan Wahyu dalam konteks kehidupan modern umat islam?

    Balas
    • Proses penurunan wahyu dalam Al-Quran mempertahankan relevansinya dalam kehidupan modern umat Islam melalui panduan hidup universal, solusi bagi tantangan kontemporer, dan keteladanan Nabi Muhammad SAW.

      Ajaran Al-Quran memberikan pedoman moral dan etika yang relevan, mendorong kemajuan ilmiah dan teknologi, serta menyatukan umat Islam di tengah keragaman sosial dan budaya. Selain itu, Al-Quran juga memberikan panduan spiritual untuk menemukan keseimbangan emosional dan mental dalam kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan.

      Balas
  • Rizky atika pohan

    Apa yang dimaksud dengan “Al-Qur’an diturunkan sekaligus ke langit dunia pada malam Qadar”?

    Balas
    • Kalimat “Al-Qur’an diturunkan sekaligus ke langit dunia pada malam Qadar” mengacu pada keyakinan Islam bahwa Al-Qur’an, kitab suci umat Islam, diturunkan oleh Allah dari Lauhul Mahfuz (Kitab yang Terpelihara) ke langit dunia pada malam Lailatul Qadar atau Malam Kemuliaan. Lailatul Qadar adalah malam istimewa yang terjadi dalam bulan Ramadan, yang dianggap lebih baik daripada seribu bulan.

      Proses penurunan Al-Qur’an secara sekaligus ke langit dunia dari Lauhul Mahfuz terjadi pada Lailatul Qadar. Keyakinan ini diambil dari ayat-ayat dalam Al-Qur’an, seperti Surah Al-Qadr (97), yang menyebutkan bahwa Al-Qur’an diturunkan pada malam Lailatul Qadar.

      Balas
  • NUR HADAWIYAH SIREGAR

    Bagaimana pendapat penulis ketika seseorang mengatakan bahwa umat islam itu sangat dikatakan dengan fanatik agama dikarenakan karena terikat dengan hukum alqur’an ?

    Balas
    • Pendapat bahwa umat Islam fanatik karena terikat dengan hukum Al-Qur’an tidak sepenuhnya benar. Terikat dengan Al-Qur’an bukan berarti menjadi fanatik. Sebaliknya, itu menunjukkan keyakinan dan komitmen terhadap ajaran agama. Fanatisme agama lebih tentang perilaku yang ekstrem dan intoleran, bukan tentang mengikuti Al-Qur’an dengan baik.

      Kita perlu memahami perbedaan antara taat pada agama dengan fanatisme. Taat pada Al-Qur’an mencerminkan komitmen yang mendalam pada nilai-nilai seperti kasih sayang, toleransi, dan keadilan.

      Balas
  • Wiranda Hasibuan

    Saran dari artikel di atas sebaiknya di berikan sumber Nuzulul Qur’an yang menjelaskan kapan Al-Qur’an di turunkan oleh Allah ke lauhul Mahfuz Ke Baitul Izzah kepada nabi Muhammad saw

    Balas
  • Fitri ayu rambe

    sebutkan dan jelaskan apa yang menjadi pembeda proses penurunan al quran dengan kitab kitab wahyu lainnya

    Balas
    • Al-Quran itu memiliki perbedaan dari kitab-kitab lain yang diwahyukan. Pertama, Al-Quran diturunkan selama kurang lebih 23 tahun ke Nabi Muhammad SAW, sementara yang lain sekaligus atau lebih cepat. Kedua, Al-Quran ajarannya lebih lengkap dan tidak berubah, tapi kitab lain sudah mengalami perubahan. Ketiga, Al-Quran berlaku untuk semua orang, beda dengan kitab lain yang mungkin punya fokus terbatas. Keempat, bahasanya luar biasa dan menjadi mukjizat yang abadi sampai hari Kiamat, beda dengan kitab lain yang bisa punya variasi bahasa yag berbeda-beda. Kelima, Al-Quran dijaga dari perubahan oleh Allah, sedangkan kitab lain bisa susah dijaga dari perubahan oleh manusia. Gitu deh perbedaannya.

      Balas
  • Nur syamsiah febriani harahap

    Apakah al-Qur’an sudah berbahasa Arab sejak ia menjadi Kalam Suci di Lauh al-Mahfudh?

    Balas
    • Al-Qur’an dalam bentuk Kalam Suci Allah sudah berbahasa Arab sejak awal, saat diturunkan dari Lauh al-Mahfudh sampai ke Nabi Muhammad SAW. Allah memilih bahasa Arab karena sesuai dengan pemahaman dan kehidupan masyarakat Arab pada masa itu. Sehingga, Al-Qur’an dalam bahasa Arab adalah bagian dari rencana Allah untuk menyampaikan petunjuk-Nya kepada umat manusia melalui Nabi Muhammad SAW, yang merupakan orang Arab.

      Surah Yusuf (12:2):
      إِنَّا أَنزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

      Terjemahan:
      “Sesungguhnya Kami menurunkannya Al-Qur’an (dalam bahasa) Arab agar kamu dapat memahaminya.” (QS. Yusuf: 2)

      Ayat ini menegaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab untuk memudahkan pemahaman dan tafsir bagi orang-orang yang memahaminya. Meskipun tidak setiap ayat menyebutkan secara eksplisit tentang bahasa Arab, namun keseluruhan Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa ini dan dianggap sebagai mukjizat linguistik karena keindahan dan keunggulan bahasanya.

      Balas
  • Fitri ayu rambe

    sebutkan apa yang menjadi pembeda proses penurunan al quran dengan kitab kitab wahyu lainnya

    Balas
    • Proses penurunan Al-Qur’an memiliki beberapa perbedaan kunci dengan kitab-kitab wahyu lainnya. Pertama, Al-Qur’an diturunkan secara bertahap selama lebih dari 23 tahun, sementara beberapa kitab wahyu mungkin turun sekaligus atau dalam waktu lebih singkat. Kedua, Al-Qur’an merupakan kitab wahyu yang paling lengkap dan utuh, tidak mengalami perubahan atau revisi. Ketiga, Al-Qur’an bersifat universal dan relevan untuk seluruh umat manusia, sementara beberapa kitab wahyu lain mungkin memiliki fokus terbatas. Keempat, gaya bahasa Al-Qur’an adalah keajaiban linguistik dengan kesatuan yang luar biasa. Kelima, Al-Qur’an dijaga dari perubahan atau distorsi secara ilahi, sedangkan kitab-kitab wahyu lainnya telah mengalami tantangan dalam preservasi dan perlindungan dari perubahan oleh manusia.

      Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Chat Kami Yuk