Fiqh & Ushul FiqhLifestyle

Keutamaan Shalat Berjamaah dalam Kehidupan Seorang Muslim

TATSQIF ONLINE Shalat berjamaah menjadi salah satu ibadah yang memiliki banyak keutamaan. Umat Islam dapat memperkuat ukhuwah (persaudaraan) dan menumbuhkan rasa kebersamaan melalui shalat berjamaah.

Banyak ayat Al-Qur’an dan hadis yang menjelaskan perintah dan keutamaan shalat berjamaah. Selain itu, juga menekankan peran penting seorang imam dalam pelaksanaan shalat berjamaah.

Shalat berjamaah adalah shalat yang pelaksanaannya secara kolektif oleh minimal dua orang, di mana salah satu menjadi imam dan yang lainnya sebagai makmum. Hukum shalat berjamaah termasuk dalam kategori sunnah mu’akkadah, yang berarti sangat dianjurkan.

Bahkan, sebagian ulama berpendapat bahwa shalat berjamaah adalah fardhu kifayah‘ain. Pendapat ini menunjukkan betapa pentingnya shalat berjamaah dalam kehidupan seorang Muslim.

A. Karim Syeikh dalam jurnalnya yang berjudul Tata Cara Pelaksanaan Shalat Berjama’ah Berdasarkan Hadis Nabi, menjelaskan bahwa shalat berjamaah dimulai setelah adzan dan diikuti dengan iqamah oleh muadzin. Keutamaan shalat berjamaah bukan hanya terletak pada pelaksanaannya, tetapi juga pada niat dan tujuan untuk berkumpul dalam ketaatan kepada Allah SWT.

Ayat Al-Qur’an

Perintah untuk melaksanakan shalat berjamaah dapat ditemukan dalam surat Al-Baqarah ayat 43, yang berbunyi:

وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ

Artinya: “Tegakkanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”

Hadis

Rasulullah SAW bersabda dalam hadis berikut ini:

 قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ أَجْرًا فِي الصَّلَاةِ أَبْعَدُهُمْ إِلَيْهَا مَمْشًى فَأَبْعَدُهُمْ وَالَّذِي يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الْإِمَامِ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الَّذِي يُصَلِّيهَا ثُمَّ يَنَامُ وَفِي رِوَايَةِ أَبِي كُرَيْبٍ حَتَّى يُصَلِّيَهَا مَعَ الْإِمَامِ فِي جَمَاعَةٍ

Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Sesungguhnya orang yang paling besar pahalanya dalam shalat adalah orang yang paling jauh berjalan menuju shalat tersebut. Dan orang yang menunggu shalat hingga ia melaksanakannya bersama imam, memiliki pahala yang lebih besar daripada orang yang melaksanakannya kemudian tidur. Dalam riwayat Abu Kurayb, ‘hingga ia melaksanakannya bersama imam dalam berjamaah,'” (HR Muslim).

Hadis ini menegaskan betapa besar keutamaan shalat berjamaah serta pahala bagi mereka yang berusaha melaksanakannya dengan baik.

Shalat berjamaah memiliki banyak keutamaan dan manfaat. Syaikh Musnid bin Muhsin Al-Qahthani dalam bukunya 40 Faedah Shalat Berjamaah, menyebutkan beberapa keutamaan shalat berjamaah, antara lain:

1. Menjauhkan dari sifat munafik: Shalat berjamaah membantu seorang Muslim menjauhi sifat-sifat yang tidak diinginkan, termasuk kemunafikan.

2. Pengampunan Dosa: Allah SWT memberikan pengampunan kepada hamba-hamba-Nya yang taat melaksanakan shalat berjamaah.

3. Memperkuat rasa kebersamaan: Shalat berjamaah mempererat ikatan antar umat, menciptakan rasa cinta dan kasih sayang di antara mereka.

4. Disiplin dan Ketepatan Waktu: Shalat berjamaah mengajarkan umat Islam untuk menghargai waktu dan menjadi lebih disiplin dalam ibadah.

Shalat berjamaah hukumnya sah jika memenuhi syarat-syarat berikut:

1. Ada Imam: Pelaksanaan shalat berjamaah memerlukan seorang imam yang memimpin.

2. Makmum Berniat Mengikuti Imam: Setiap makmum harus memiliki niat untuk mengikuti imam.

3. Dilaksanakan dalam Satu Majelis: Shalat berjamaah harus dilakukan di tempat dan waktu yang sama.

4. Salat Makmum Sesuai dengan Salat Imam: Makmum harus mengikuti gerakan dan bacaan imam sesuai dengan jenis shalat yang dilakukan.

Untuk menjadi imam dalam shalat berjamaah, terdapat syarat-syarat tertentu yang harus terpenuhi. Salah satunya dalam hadis Rasulullah SAW berikut ini:

يَؤُمُّ الْقَوْمَ اَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللهِ

Artinya: “Yang lebih berhak menjadi imam bagi suatu kaum adalah yang terpandai dalam membaca kitabullah,” (HR Ahmad dan Muslim).

Syarat-syarat menjadi imam meliputi:

1. Mengetahui Syarat dan Rukun Shalat: Seorang imam harus paham tentang syarat dan rukun dalam shalat.

2. Fasih dalam Membaca Al-Qur’an: Kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik sangat penting.

3. Paling Luas Pengetahuan Agama: Imam diharapkan memiliki pengetahuan agama yang lebih luas dibandingkan makmum.

4. Berakal Sehat dan Sudah Baligh: Imam harus dalam kondisi mental yang baik dan sudah baligh.

5. Posisi di Depan: Imam harus berdiri di posisi paling depan.

6. Laki-laki (untuk makmum laki-laki): Dalam situasi tertentu, seorang perempuan dapat menjadi imam jika semua makmumnya perempuan.

7. Tidak Bermakmum kepada Orang Lain: Imam tidak boleh menjadi makmum bagi orang lain.

Beberapa kondisi dapat menjadi halangan untuk melaksanakan shalat berjamaah, seperti:

1. Hujan atau Cuaca Buruk: Meskipun hujan deras atau cuaca buruk, tantangan tersebut seringkali menyulitkan untuk pergi ke masjid.

2. Sakit: Walaupun ada keinginan, ketidakmampuan fisik membuat seseorang sulit untuk pergi ke tempat shalat berjamaah.

3. Kebutuhan Mendesak: Seperti saat seseorang merasa ingin buang air besar atau kecil.

4. Makan Makanan Berbau Kuat: Seperti bawang, petai, ataupun jengkol, yang dapat mengganggu kenyamanan jamaah, maka sebaiknya dihindari.

Shalat berjamaah memiliki peran penting dalam Islam, baik dari sisi spiritual maupun sosial. Lebih dari itu, dengan melaksanakan shalat berjamaah, umat Islam tidak hanya menunaikan kewajiban agama, tetapi juga memperkuat tali persaudaraan dan kebersamaan. Jika syarat-syaratnya terpenuhi, baik sebagai imam maupun makmum, kita pun berkesempatan meraih pahala yang berlipat ganda.

Sebagaimana tertulis dalam kitab Keistimewaan Shalat Berjamaah karya Habib Abdul Qadir Ba’abud, shalat berjamaah tidak hanya mengajarkan ketaatan, tetapi juga membentuk karakter yang baik, rapi, dan sopan dalam berinteraksi sosial. Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk melaksanakan shalat berjamaah dengan kesadaran dan keikhlasan. Wallahua’lam.

Ribka Ayu Fadhillah (Mahasiswi Prodi BKI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)

Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

10 komentar pada “Keutamaan Shalat Berjamaah dalam Kehidupan Seorang Muslim

  • Dina Royani Sitohang

    Ketika imam membaca surah pendek apa yang seharusnya dilakukan makmum?

    Balas
  • Annisa Fitri Ardillah Siagian

    Apa saja keutamaan shalat berjamaah?

    Balas
  • Musthofa R

    Manakah lebih baik berdoa sendiri atau berdoa berjamaah dalam sholat?

    Balas
  • Dwi Miftahul Jannah

    Sholat Sebagai fardhu kifayah, apa yang di maksud dengan fardhu kifayah?

    Balas
  • Siti maryam Siregar

    Apa yang harus dilakukan jika shalat berjamaah imam lupa melakukan suatu gerakan salat dan tidak melakukan sujud sahwi?

    Balas
  • Putri Salsabila

    Mengapa sholat berjamaah lebih utama dari pada sholat sendiri

    Balas
    • Antika permata Sari

      Apa ke utamaan sholat berjamaah di bandingkan sholat sendirian

      Balas
  • Antika permata Sari

    Apa ke utamaan sholat berjamaah di bandingkan sholat sendirian

    Balas
  • Rhaditt permana

    Assalamu’alaikum wr.wb

    Mengapa salat berjamaah di masjid dapat mempererat hubungan sesama muslim?

    Balas
  • Siti salwani sihombing

    Apakah ketika imam membaca alfatiha bersamaan dengan makmum membaca alfatiha, bagaimana jika makmum duluan selesai membaca alfatiha

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Chat Kami Yuk