8 Cara Ampuh Memelihara Iman di Tengah Godaan Zaman, Simak
TATSQIF ONLINE – Iman adalah fondasi utama yang menentukan arah hidup seorang Muslim. Keimanan kepada Allah SWT bukan hanya sekadar keyakinan, melainkan juga kekuatan yang memotivasi kita untuk terus bertahan di tengah godaan duniawi dan ujian kehidupan. Dalam Islam, iman diibaratkan seperti tanaman yang membutuhkan perhatian dan pemeliharaan agar tetap tumbuh subur. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya iman itu bisa bertambah dan berkurang, maka perbaharuilah iman kalian dengan mengucapkan Lâ ilâha illallâh.” (HR. Hakim).
Langkah-Langkah untuk Memelihara Iman
1. Melakukan Ibadah Secara Konsisten
Ibadah adalah pilar utama dalam menjaga iman. Shalat lima waktu, membaca Al-Qur’an, berpuasa, dan melaksanakan ibadah sunnah lainnya menjadi sarana utama untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah SAW mengingatkan:
“Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah amal yang dilakukan terus-menerus meskipun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Lebih dari sekadar rutinitas, ibadah harus dilakukan dengan khusyuk. Dengan menjaga kekhusyukan dalam beribadah, iman akan terasa lebih hidup, dan hubungan dengan Allah semakin kuat.
2. Memperbanyak Dzikir dan Doa
Dzikir adalah salah satu cara efektif untuk menjaga hati tetap terhubung dengan Allah. Firman Allah SWT:
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab: 41).
Selain dzikir, doa menjadi kekuatan utama untuk meminta perlindungan Allah agar iman tetap terjaga. Rasulullah SAW sering mengajarkan doa berikut:
“Ya Allah, yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. Tirmidzi).
Dengan dzikir dan doa, hati menjadi lebih tenang dan jauh dari godaan yang melemahkan iman.
3. Menuntut Ilmu Agama
Ilmu adalah pondasi iman. Tanpa pemahaman yang benar tentang Islam, iman seseorang bisa mudah goyah. Mempelajari Al-Qur’an, hadis, serta tafsirnya, adalah langkah penting dalam memperkuat keyakinan. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama,” (QS. Fatir: 28).
Dengan ilmu, seseorang dapat memahami perintah dan larangan Allah serta mempraktikkan ajaran Islam dengan lebih baik. Selain itu, ilmu agama membekali kita kemampuan untuk menghadapi tantangan intelektual di era modern.
4. Bergaul dengan Orang-Orang Saleh
Lingkungan yang baik sangat memengaruhi keimanan. Rasulullah SAW bersabda:
“Seseorang itu tergantung pada agama teman dekatnya, maka hendaknya ia melihat dengan siapa ia berteman.” (HR. Abu Dawud).
Mengelilingi diri dengan orang-orang yang saleh dan taat beribadah membantu kita untuk terus termotivasi dalam menjalankan ajaran Islam. Sebaliknya, menjauh dari lingkungan yang buruk menjadi langkah bijak untuk menghindari godaan yang melemahkan iman.
5. Mengingat Akhirat
Kesadaran akan kehidupan akhirat dapat menjadi pendorong kuat untuk menjaga iman. Allah SWT berfirman:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.” (QS. Ali Imran: 185).
Rasulullah SAW juga bersabda:
“Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan, yaitu kematian.” (HR. Tirmidzi).
Mengingat kematian dan kehidupan setelahnya membuat hati lebih terfokus pada tujuan akhir, yaitu ridha Allah SWT, dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa.
6. Melakukan Amal Saleh
Amal saleh bukan hanya meningkatkan iman tetapi juga membantu kita menjaga waktu dari hal-hal yang sia-sia. Bersedekah, membantu sesama, atau menghadiri majelis ilmu adalah beberapa contoh amal yang dapat memperkuat hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia. Firman Allah SWT:
“Barang siapa yang berbuat kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Az-Zalzalah: 7).
7. Menyaring Informasi dan Pengaruh Duniawi
Di era digital, arus informasi sangat deras, sehingga penting untuk menyaring apa yang masuk ke dalam hati dan pikiran kita. Allah SWT mengingatkan:
“Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami.” (QS. Al-Kahfi: 28).
Hindari konten-konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam, seperti hiburan yang melalaikan atau informasi yang menyesatkan. Sebaliknya, pilihlah konten yang dapat memperkuat iman, seperti ceramah agama, kajian, atau bacaan Islami.
8. Menjauhi Maksiat
Maksiat adalah musuh utama iman. Setiap dosa yang dilakukan tanpa disertai taubat akan meninggalkan noda hitam di hati, sebagaimana disebutkan dalam hadis:
“Ketika seorang hamba melakukan dosa, sebuah titik hitam muncul di hatinya.” (HR. Tirmidzi).
Oleh karena itu, bertaubat dengan sungguh-sungguh dan menjauhi maksiat menjadi kunci penting dalam menjaga kebersihan hati dan memelihara iman.
Kesimpulan
Memelihara iman adalah tugas yang membutuhkan usaha terus-menerus dan kesadaran yang tinggi. Dengan menjaga ibadah, memperbanyak dzikir dan doa, menuntut ilmu agama, memilih lingkungan yang baik, mengingat akhirat, dan menjauhi maksiat, seorang Muslim dapat mempertahankan keimanannya meskipun di tengah tantangan zaman.
Iman adalah anugerah terbesar yang harus dijaga hingga akhir hayat. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan untuk menjaga dan meningkatkan iman dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin. Wallahua’lam.
Muhammad Arip Arifin (Mahasiwa Prodi HKI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)Â
Bagaimana kita mengetahui kalau kita sudah memang betul betul berteman dengan orang yang sholeh? Apakah itu dari perubahan kita atau bagaimana?
Apa yang harus kita lakukan untuk memelihara iman
bagaimana kita bisa tau kalo kita itu org yang beriman?
Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari ujian atau cobaan dalam hidup?
Dalam hidup iman itu ada kalanya naik dan turun walaupun kita sudah melaksanakan yang delapan hal tersebut, terkadang kita masih ingin melakukan kesalahan yang kita perbuat dahulu, jadi bagaimana caranya supaya konsisten dalam beribadah ? jelaskan di luar yang delapan hal tersebut
Materi yg telah di paparan di atas menyebutkan bahwa yg dimana salah satu cara memelihara iman di akhir zaman ini yaitu dengan menjaga pergaulan ,ha jadi jika seumpama di sekitar kita itu orang ” atau teman teman kita itu semua lebih mengutamakan dunia dari pada akhirnya apa solusi yg harus kita lakukan agar bisa terhindar dari hal sedemikian itu dan bagaimana cara kita mengajak orang ” tersebut agar bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya?