Sholat Jamaah: Meraih Pahala Besar dan Keberkahan Rizki
TATSQIF ONLINE – Sholat jamaah menempati kedudukan yang sangat istimewa dalam Islam. Bagi setiap Muslim yang memahami manfaatnya, sholat berjamaah tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga sebuah kenikmatan dan sumber kebahagiaan.
Sholat jamaah bukan hanya sekadar ibadah yang menghubungkan seorang hamba dengan Tuhannya, tetapi juga sarana memperkuat ikatan sosial dalam komunitas. Melalui perspektif agama, psikologi, dan sosial, artikel ini akan mengulas secara mendalam keutamaan sholat berjamaah.
Pengertian Sholat Jamaah
Pelaksanaan shalat jamaah minimal terdiri dari dua orang. Secara bahasa, kata “jama’ah” berasal dari “al-ijtima‘,” yang berarti berkumpul. Dalam bahasa Arab, dua orang yang berkumpul sudah disebut ijtima’. Rasulullah SAW bersabda:
ألَا رَجُلٌ يَتصدَّقُ على هذا يُصلِّي معه؟ فقام رَجُلٌ فصَلَّى معه، فقال رسولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: هذان جَماعةٌ
Artinya: “Adakah seseorang yang mau bersedekah kepada orang ini dengan shalat bersamanya?” Lalu, seorang lelaki berdiri untuk shalat bersama. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam kemudian bersabda, “Dua orang ini adalah jama’ah,” (HR Ahmad).
Hadits lain yang mendukung pernyataan ini adalah hadis dari Malik bin Huwairits radhiyallahu’anhu. Ketika dua orang datang kepada Nabi SAW untuk safar, beliau bersabda:
إذَا أنْتُما خَرَجْتُمَا، فأذِّنَا، ثُمَّ أقِيمَا، ثُمَّ لِيَؤُمَّكُما أكْبَرُكُمَا
Artinya: “Jika kalian safar (dan akan mendirikan shalat), adzanlah dan iqamahlah, lalu yang lebih tua dari kalian menjadi imam,” (HR Bukhari).
Posisi Imam dan Makmum dalam Shalat Jama’ah
Dalam shalat jamaah, pengaturan posisi imam dan makmum sesuai dengan jumlah peserta. Jika shalat hanya terdiri dari dua orang laki-laki, posisi makmum berada di samping kanan imam. Sebagaimana hadis berikut ini:
فَجَعَلَنِي عَنْ يَمِينِهِ
Artinya: “Rasulullah SAW memindahkan saya ke sebelah kanannya,” (HR Bukhari).
Jika makmum terdiri dari lebih dari satu orang, mereka berbaris di belakang imam. Hal ini berdasarkan pada hadis Jabir bin Abdillah RA:
فَدَفَعَنَا حَتَّى أَقَامَنَا خَلْفَهُ
Artinya: “Rasulullah SAW mendorong kami hingga kami berdiri di belakang beliau,” (HR Muslim).
Untuk shalat jamaah yang melibatkan wanita, baik dengan laki-laki maupun sesama wanita, posisinya adalah di belakang imam. Jika seorang wanita menjadi imam untuk wanita lainnya, dia berdiri di tengah-tengah saf, sebagaimana hadits dari Aisyah RA:
قَامَتْ بَيْنَهُنَّ فِيْ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةِ
Artinya: “Aisyah berdiri di antara mereka dalam shalat wajib,” (HR Al Baihaqi).
Keutamaan Shaf dalam Shalat Jama’ah
Keutamaan posisi dalam shaf juga terdapat aturannya dalam hadis. Shaf pertama bagi laki-laki memiliki keutamaan lebih, sementara bagi wanita, shaf terakhir yang lebih utama. Sebagaimana sabda Nabi SAW:
خيرُ صفوفِ الرجالِ أولُها . وشرُّها آخرُها . وخيرُ صفوفِ النساءِ آخرُها . وشرُّها أولُها
Artinya: “Shaf terbaik bagi laki-laki adalah yang pertama, dan yang terburuk adalah yang terakhir. Shaf terbaik bagi wanita adalah yang terakhir, dan yang terburuk adalah yang pertama,” (HR Muslim).
Sholat Berjamaah: Lebih dari Sekadar Ibadah
Sholat berjamaah menawarkan keutamaan yang luar biasa, melebihi apa yang seringkali disadari oleh sebagian orang. Jika setiap Muslim mengetahui dan memahami keistimewaannya, masjid-masjid akan penuh dengan orang-orang yang berlomba-lomba untuk mendirikan sholat secara berjamaah.
Salah satu keutamaan yang mudah dirasakan adalah bagaimana sholat berjamaah membantu seseorang mengatasi rasa malas dan lesu. Terutama di waktu Subuh, ketika tubuh merasa lebih nyaman untuk tetap tidur, suara adzan yang memanggil umat Muslim untuk bangkit dan hadir di masjid menjadi pengingat akan kewajiban yang mendatangkan keberkahan.
Kemalasan merupakan salah satu penghalang utama bagi kemajuan, baik dalam konteks individu maupun dalam skala masyarakat. Islam secara khusus menekankan pentingnya sholat berjamaah sebagai cara untuk melawan rasa malas ini, serta menanamkan semangat dan energi positif.
Hal ini sangat terlihat setelah seseorang menyelesaikan sholat Subuh berjamaah; tubuh terasa segar dan siap menghadapi hari dengan semangat baru. Orang yang teratur melaksanakan sholat berjamaah umumnya memiliki pola hidup yang lebih disiplin, daripada mereka yang sering melalaikan kewajiban ini.
Sholat Berjamaah sebagai Penanda Kebangkitan
Fenomena sholat berjamaah di rumah bersama keluarga telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Banyak keluarga Muslim yang menciptakan ruang khusus untuk beribadah di rumah, di mana ayah bertindak sebagai imam, dan ibu serta anak-anak menjadi makmum.
Selain sebagai tempat sholat, ruangan tersebut juga sering digunakan untuk membaca Al-Qur’an dan mempelajari agama bersama. Fenomena ini bisa dilihat sebagai kebangkitan spiritual dalam lingkungan keluarga Muslim modern.
Meskipun sholat berjamaah di rumah membawa manfaat, tidak ada yang dapat menandingi keutamaan sholat berjamaah di masjid. Pahala langkah-langkah yang diambil menuju masjid, serta keistimewaan yang Allah berikan kepada mereka yang merutinkan sholat berjamaah di masjid, tidak bisa disamakan dengan sholat di rumah.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menekankan pentingnya mendirikan sholat berjamaah di masjid, terutama bagi laki-laki. Dalam pandangan Islam, masjid bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial umat Muslim.
Dalam bukunya Al-Adab Al-Mufrad, Imam Bukhari menukil hadits yang mengatakan bahwa orang-orang yang secara rutin mendirikan sholat berjamaah di masjid mendapat perlindungan dari Allah dan termasuk dalam golongan yang paling dicintai oleh-Nya.
Keutamaan Pahala Sholat Jamaah
Keutamaan pahala sholat berjamaah tidak bisa diabaikan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
Artinya: “Sholat berjamaah lebih utama daripada sholat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat,” (HR Bukhari dan Muslim).
Hadits ini dengan jelas menunjukkan betapa besar keutamaan sholat berjamaah, karena pahalanya jauh lebih besar daripada sholat secara sendirian.
Keutamaan ini berlaku untuk semua sholat wajib, tetapi sholat Subuh berjamaah memiliki keistimewaan tersendiri. Dalam sebuah hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
بُورِكَ لأُمَّتِي في بُكورِها
Artinya: “Diberkahi bagi umatku pada waktu paginya,” (HR Tirmidzi).
Sholat Subuh berjamaah yang pelaksanaannya di awal hari menjadi pembuka pintu rezeki dan kesuksesan bagi seorang Muslim, memberikan keberkahan yang tidak dapat ditemukan pada waktu-waktu lain.
Mengatasi Tantangan dan Godaan untuk Tidak Sholat Jamaah
Meskipun keutamaan sholat berjamaah sangat jelas, masih banyak Muslim yang menghadapi tantangan untuk konsisten melaksanakannya, terutama pada waktu Subuh. Kenyamanan tidur sering menjadi godaan terbesar, membuat banyak orang enggan bangkit untuk menunaikan sholat di masjid. Namun, kenyamanan tidur hanyalah bersifat sementara, sementara keberkahan yang didapat dari bangun dan melaksanakan sholat berjamaah adalah abadi.
Imam Ibnul Qayyim dalam bukunya Tuhfatul Wadud menekankan pentingnya sholat berjamaah, serta memperingatkan bahwa meninggalkannya, tanpa alasan yang sah, bisa menjadi tanda lemahnya iman seseorang. Seiring dengan itu, mereka yang mulai meremehkan sholat berjamaah juga berisiko kehilangan keberkahan dalam kehidupan mereka.
Sholat Jamaah dan Kesehatan Mental
Selain keutamaan spiritual dan sosial, sholat berjamaah juga memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan mental. Dr. Harold G. Koenig dalam bukunya The Healing Power of Prayer menjelaskan bahwa ibadah bersama-sama, termasuk sholat berjamaah, dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan. Rasa kebersamaan yang terbangun saat berjamaah menciptakan keterikatan sosial yang mampu mengurangi perasaan kesepian dan keterasingan.
Bagi banyak Muslim, sholat berjamaah juga menjadi momen untuk berhenti sejenak dari rutinitas kehidupan yang sibuk, memberikan waktu bagi mereka untuk berhubungan dengan Allah dan mencari ketenangan batin. Kehadiran dalam sholat berjamaah memberikan rasa kedekatan dengan sesama Muslim, memperkuat identitas keagamaan, dan memberikan perasaan positif yang meningkatkan kebahagiaan serta kesejahteraan mental.
Sholat Berjamaah sebagai Penopang Ikatan Sosial
Selain manfaat individu, sholat berjamaah juga memainkan peran penting dalam mempererat ikatan sosial antar sesama Muslim. Masjid bukan hanya tempat untuk beribadah, tetapi juga sebagai tempat berkumpulnya masyarakat, tempat di mana solidaritas dan kebersamaan terbangun. Sholat berjamaah memperkuat rasa kebersamaan di antara para jamaah, dan pertemuan rutin ini membantu menciptakan komunitas yang solid.
Dalam konteks modern, di mana masyarakat seringkali terpecah dan individu semakin terasing, pertemuan di masjid untuk melaksanakan sholat berjamaah menjadi solusi untuk memperkuat hubungan sosial. Dr. Tariq Ramadan mengungkapkan dalam bukunya The Quest for Meaning, bahwa masjid memiliki peran sentral dalam membangun masyarakat yang saling menghargai dan mendukung satu sama lain.
Kesimpulan: Keindahan Sholat Berjamaah
Shalat berjamaah memiliki banyak keutamaan, baik secara spiritual, sosial, maupun kesehatan mental. Dari aspek spiritual, shalat berjamaah sangat dianjurkan karena pahalanya yang berlipat ganda.
Sementara dari segi sosial, shalat berjamaah memperkuat ikatan antar sesama Muslim, menciptakan rasa persatuan dan solidaritas yang penting dalam masyarakat. Sementara itu, dari sisi kesehatan mental, sholat berjamaah memiliki efek positif yang membantu mengurangi stres dan kecemasan, serta meningkatkan kesejahteraan emosional.
Sholat berjamaah bukan hanya sebuah ibadah individu, tetapi sebuah pengalaman komunal yang memperkuat hubungan seorang Muslim dengan Tuhannya serta dengan komunitasnya. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
مَن صلَّى الصُّبحَ في جماعةٍ فَهوَ في ذمَّةِ اللَّهِ فانظرْ يا ابنَ آدمَ لا يطلبنَكَ اللَّهُ بشيءٍ مِن ذمَّتِهِ
Artinya: “Barangsiapa yang sholat Subuh berjamaah, maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka perhatikanlah, wahai anak Adam, jangan sampai Allah menuntutmu karena melanggar jaminan-Nya,” (HR Muslim).
Dengan keutamaan yang begitu besar, meninggalkan sholat berjamaah sama artinya dengan kehilangan banyak rahmat dan keberkahan yang Allah tawarkan. Oleh karena itu, marilah kita menjadikan sholat berjamaah sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian kita, memperkuat hubungan kita dengan Allah, dan meraih keberkahan dalam kehidupan ini. Wallahua’lam.
Ade Pratiwi Fauziah (Mahasiswi Prodi BKI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)
izin bertanya dalam kondisi apa saja diperbolehkan untuk meninggalkan solat berjamaah
Apa syarat dah sholat sebelum melakukan sholat
Banyak hadist yang mengatakan atau menyampaikan bahwa ketika kita berjalan kaki ke masjid untuk melaksanakan sholat berjamaah setiap langkah kita itu dihitung dan menjadi pahala
Pertanyaan nya bagaimana jika kita ingin ke masjid tetapi menggunakan kendaraan apakah langkah kita tetap di hitung atau tidak?
Izin bertanya 🙏
Apa yang harus kita lakukan jika imam salah dalam gerakan salat saat salat berjamaah?
siapa yang lebih pantas menjadi imam saat sholat berjamaah ?
bagaimana cara mengatasi kendala waktu dan jarak dalam mengikuti sholat berjamaah
Izin bertanya
Dalam kondisi apa saja yang diperolehkan untuk meninggalkan shalat jama’ah ?
Terimakasih 🙏
Nama saya putri amelita harahap
Pertanyaan saya bagaimana jika seseorang tidak khusyuk dalam melaksanakan sholat??
Izin bertanya 🙏
Mengapa salat berjamaah disebut lebih utama daripada salat sendirian?
baik ijin bertanyaa
bagaimana hukumnya ketika imam membaca surah panjang saat sholat berjamaah tetapi makmum tidak hapal surah itu
Izin bertanya Apa hukumnya melaksanakan sholat berjamaah,saf Masi
ada yg kosong , sementara sudah diingatkan kan untuk mengisi,saf ,tapi Masi ada sebangian yang tidk mendengar kan , pertanyaan nya ,apaka semuanya ikut terlibat dalam kesalahahan saf ,atau Hanya sebangian saja yg tidak mau mengisi saf yang kosong
Izin bertanya🙏🙏
Bagaimana hukumnya dalam shalat berjamaah, sedangkan shafnya tidak rapat, atau masih ada yg kosong di depannya tpi tidak diisi?
Ijin bertanya
Bagaimana jika dia solat juhur tetapi dia mengucapkan niat solat asar apakah dia boleh menggunakan sujud sahwi
Izin bertanya siapakah yang pantas menjadi imam saat sholat berjamaah
Izin bertanya
Mengapa sholat berjamaah lebih utama dari sholat sendirian?
Izin bertanya
Kenapa laki-laki dianjurkan untuk shalat berjamaah di masjid?
Bagaimana adab dan etika makmum dalam mengikuti shalat berjamaah?
apa yang harus dilakukan jika imam lupa dalam shalat berjamaah?