Aqidah & Akhlak

Sejarah Ilmu Tauhid: Perkembangan Pemikiran Teologi Islam

TATSQIF ONLINE – Setelah wafatnya Rasulullah ﷺ dan masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin, dunia Islam mulai diwarnai dengan berbagai persoalan, terutama dalam bidang politik. Hal ini kemudian berkembang menjadi persoalan teologis yang melahirkan berbagai pemikiran tentang tauhid. Prof. Harun Nasution menggambarkan fenomena ini dengan mengatakan bahwa agak aneh jika persoalan pertama yang timbul dalam Islam adalah politik, bukan teologi. Namun, persoalan politik ini kemudian meningkat menjadi persoalan teologi.

Islam sebagai agama yang sempurna memiliki dua dimensi utama: dimensi akidah (iman) dan dimensi amal (syariah). Syaikh Muhammad Syaltout dalam kitabnya Al-Islam: ‘Aqidah wa Syari‘ah menegaskan bahwa kedua dimensi ini saling berinteraksi dan tidak terpisahkan. Ilmu tauhid menjadi pilar utama yang menopang bangunan syariat Islam. Dalam Islam, ilmu tauhid memiliki berbagai nama, seperti Ilmu ‘Aqa’id, Ilmu Kalam, Ilmu Ushuluddin, Ilmu Hakikat, dan Teologi Islam.

Dalil Al-Qur’an tentang Tauhid

Salah satu ayat Al-Qur’an yang menegaskan pentingnya konsep tauhid adalah Surah Ali ‘Imran ayat 64:

قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍ ۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Ahlulkitab, marilah (kita) menuju pada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, (yakni) kita tidak menyembah selain Allah, kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan-tuhan selain Allah.” Jika mereka berpaling, katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim.”

Perkembangan Ilmu Tauhid

Ilmu tauhid mulai berkembang pesat pada abad ke-2 Hijriyah seiring dengan munculnya perdebatan teologis yang melibatkan berbagai aliran dalam Islam. Sebelum menjadi disiplin ilmu yang sistematis, pembahasan tauhid banyak dilakukan secara individual oleh para pemikir Muslim.

Menurut Zurkani Yahya (1999:24), sebelum lahirnya ilmu kalam sebagai disiplin ilmu, terdapat beberapa pemikir perintis dalam bidang akidah Islam. Salah satu yang paling berpengaruh adalah Washil bin Atha’ (80-131 H), pendiri aliran Mu‘tazilah. Dalam konteks ini, Muhammad Abu Zahrah menyebut fase ini sebagai periode “madzhab-madzhab klasik”.

Di antara aliran-aliran teologis awal yang lahir sebelum disiplin ilmu tauhid dibakukan adalah:

1. Khawarij – Mengkafirkan pelaku dosa besar dan menolak tahkim.

2. Murji’ah – Menyerahkan urusan iman dan dosa besar kepada Allah.

3. Jabariyah – Berpendapat bahwa manusia tidak memiliki kehendak bebas, segala sesuatu sudah ditentukan oleh Allah.

4. Qadariyah – Berpendapat bahwa manusia memiliki kehendak bebas dalam menentukan perbuatannya.

    Munculnya aliran-aliran ini kemudian mendorong lahirnya respons dari ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah, seperti Imam Abu Hasan al-Asy’ari (w. 324 H) dan Imam Abu Mansur al-Maturidi (w. 333 H), yang menyusun konsep teologi Islam yang moderat dan seimbang antara dalil naqli dan aqli.

    Peristiwa Arbitrase dan Dampaknya terhadap Ilmu Tauhid

    Salah satu peristiwa besar dalam sejarah Islam yang turut memengaruhi perkembangan ilmu tauhid adalah peristiwa arbitrase (tahkim) dalam Perang Shiffin (38 H/659 M) antara Khalifah Ali bin Abi Thalib dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Peristiwa ini menyebabkan munculnya kelompok Khawarij yang menolak tahkim dan mengkafirkan Ali serta para pendukungnya. Abu al-Hasan al-Asy‘ari menjelaskan bahwa istilah Khawarij digunakan karena kelompok ini keluar dari ketaatan kepada Ali akibat kebijakan tahkim yang dianggap sebagai dosa besar.

    Setelah peristiwa ini, umat Islam semakin memperdalam kajian tentang sifat-sifat Allah, kehendak manusia, dan konsep takdir, yang kemudian melahirkan berbagai pemikiran teologis.

    Signifikansi Ilmu Tauhid di Era Modern

    Ilmu tauhid tidak hanya membahas aspek teoritis tetapi juga memiliki implikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Prof. Syafii (2012:2) menekankan bahwa tauhid seharusnya mampu menjawab tantangan zaman dan menjadi dasar bagi gerakan sosial untuk mengatasi kemiskinan dan keterbelakangan di dunia Islam. Dengan demikian, ilmu tauhid tidak hanya sebatas pada konsep keimanan, tetapi juga harus dapat direalisasikan dalam bentuk amal dan kesejahteraan umat.

    Kesimpulan

    Ilmu tauhid memiliki sejarah panjang dalam Islam, dari masa Rasulullah ﷺ hingga berkembang menjadi disiplin ilmu yang sistematis. Awalnya, perdebatan tauhid muncul dari persoalan politik yang kemudian berkembang menjadi perbedaan teologis. Dari berbagai aliran yang lahir, Ahlus Sunnah wal Jama’ah dengan pendekatan moderatnya berhasil menjadi pegangan utama dalam memahami konsep ketuhanan dalam Islam.

    Di era modern, ilmu tauhid harus terus dikembangkan dengan pendekatan yang relevan agar tetap menjadi landasan bagi umat Islam dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Pemahaman tauhid yang benar tidak hanya memperkokoh akidah, tetapi juga membangun peradaban Islam yang lebih maju dan berkeadilan.  Wallahua’lam.

    Ayu Rahmadani (Mahasiwa Prodi HKI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan) 

    Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

    Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

    6 komentar pada “Sejarah Ilmu Tauhid: Perkembangan Pemikiran Teologi Islam

    • Kaniya amirah barkah daulay

      Apa pendapat anda terhadap orang yang memperdebat kan ilmu tauhid tanpan mengetahui dalil atau landasan yg tidak jelas melainkan berdebat menggunakan logika masing-masing?

      Balas
    • Meianna putri sitanggang

      Bagaimana menurut anda tentang pemikiran Tauhid dalam menghadapi tantangan globalisasi saat ini?

      Balas
    • Muhammad Raihan Ritonga

      Dari sekian banyaknya aliran ilmu Kalam atau aliran teologis dalam Islam, manakah yang paling baik menurut anda dan apa alasannya. Serta bagaimana konsep teologi Islam yang moderat menurut ahli Sunnah wal jama’ah

      Balas
    • Parhan Arroihan

      Apa yang menjadi dasar perbedaan antara kaum Salaf (teologi tradisional) dan kaum Khalaf (teologi rasional)?

      Balas
    • AbuBakar Latif

      Dimanakah ilmu tauhid pertama kalinya berkembang

      Balas
    • IKHSAN KALI MUDA

      Dengan adanya ilmu filsafat membuat Tauhid seseorang bisa jadi lemah dan juga bisa jadi kuat bagaimana cara menghubungkan ilmu filsafat dengan ilmu Tauhid agar seseorang Tauhid nya lebih kuat?

      Balas

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    × Chat Kami Yuk