Aqidah & Akhlak

Perhatikan Posisi Islam di Antara Agama dan Jawaban atas Fitrah

TATSQIF ONLINE  Sejak manusia mengenal peradaban, agama telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya. Dalam segala bentuk budaya dan masyarakat, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks, agama hadir sebagai ekspresi terdalam dari jiwa manusia yang mencari makna hidup, arah moral, dan koneksi dengan kekuatan yang lebih tinggi. Agama adalah sistem keyakinan dan praktik yang menghubungkan manusia dengan Yang Transenden, dan dalam Islam, hal ini disebut sebagai hubungan antara makhluk dan Khaliknya.

Agama Islam memiliki posisi yang sangat penting dalam peta keberagamaan dunia. Islam bukan hanya agama dengan jumlah pemeluk yang sangat besar, tetapi juga memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam pembentukan nilai, norma, dan sistem sosial dalam masyarakat global. Dalam konteks pluralitas agama yang ada di dunia saat ini, penting untuk memahami secara mendalam bagaimana peran dan posisi Islam di antara agama-agama lain, serta bagaimana Islam menjawab kebutuhan dasar manusia terhadap agama.

Peran Agama Islam di Antara Agama-Agama yang Ada

1. Islam Sebagai Penyempurna Ajaran Sebelumnya

Islam memandang dirinya bukan sebagai agama baru, melainkan sebagai kelanjutan dan penyempurna ajaran tauhid yang telah dibawa oleh nabi-nabi sebelumnya. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa para nabi terdahulu, seperti Ibrahim, Musa, dan Isa, diutus oleh Allah untuk menyampaikan ajaran keesaan Tuhan. Namun, ajaran-ajaran tersebut mengalami penyimpangan baik dalam teks maupun praktik.

Sebagaimana disebutkan dalam Alquran Surah Al-Ma’idah ayat 3:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

Artinya: “Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.”

Ayat ini menegaskan bahwa Islam adalah agama final yang telah disempurnakan oleh Allah untuk umat manusia. Kesempurnaan tersebut mencakup aspek akidah, syariat, dan nilai-nilai kemanusiaan universal.

2. Menegaskan Tauhid sebagai Inti Ajaran

Islam memberikan penekanan yang sangat kuat pada konsep tauhid. Dalam Alquran Surah Al-Ikhlas dijelaskan:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ۝ اللَّهُ الصَّمَدُ ۝ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ۝ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Artinya: “Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat bergantung segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”

Surat ini adalah manifestasi dari ketauhidan Islam. Ayat-ayatnya membantah secara tegas segala bentuk keyakinan yang menyamakan Allah dengan makhluk atau menyekutukan-Nya dengan selain-Nya.

3. Menjunjung Tinggi Toleransi dan Koeksistensi Damai

Islam mengajarkan toleransi yang tinggi terhadap umat beragama lain. Alquran Surah Al-Baqarah ayat 256 menyatakan:

لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ

Artinya: “Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama.”

Ayat ini menjadi dasar bahwa Islam menghargai kebebasan beragama sebagai hak dasar manusia. Islam tidak membenarkan pemaksaan dalam urusan keyakinan, karena hidayah adalah hak prerogatif Allah.

Demikian pula Alquran Surah Al-An’am ayat 107 menyatakan:

وَمَا جَعَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا ۖ وَمَا أَنتَ عَلَيْهِم بِوَكِيلٍ

Artinya: “Dan Kami tidak menjadikan engkau (wahai Muhammad) sebagai penjaga atas mereka dan tidak pula engkau menjadi pemaksa atas mereka.”

Ayat ini menunjukkan bahwa tugas Rasulullah hanya menyampaikan kebenaran, bukan memaksakan penerimaan terhadap ajaran Islam.

5. Kontribusi Islam dalam Dialog Lintas Agama

Alquran Surah Al-Ma’ida aya 2 menyatakan:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.”

Ayat ini menegaskan prinsip kolaborasi universal dalam hal kebaikan dan ketakwaan, termasuk dalam konteks dialog antaragama untuk mencapai perdamaian dan kemaslahatan bersama.

6. Islam dan Universalitas Ajaran

Alquran Surah Saba’ ayat 28 menegaskan:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا

Artinya: “Dan Kami tidak mengutus kamu (Muhammad) melainkan kepada seluruh umat manusia, sebagai pembawa kabar gembira dan sebagai pemberi peringatan.”

Ayat ini menjelaskan bahwa risalah Islam bersifat global dan tidak terbatas pada satu komunitas atau etnis tertentu.

Posisi Islam Terhadap Agama-Agama yang Ada

1. Mengakui Wahyu Sebelumnya

Alquran Surah Ali ‘Imran ayat 3 menyebutkan:

نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنجِيلَ

Artinya: “Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya, membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.”

Ayat ini menegaskan bahwa Islam tidak menafikan keberadaan kitab-kitab sebelumnya, namun menempatkan Al-Qur’an sebagai standar korektif terhadap penyimpangan yang telah terjadi.

2. Menolak Sinkretisme dan Politeisme

Alquran Surah An-Nisa’ ayat 48:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.”

Ayat ini menunjukkan bahwa syirik adalah bentuk penyimpangan teologis paling berat dalam Islam yang merusak esensi tauhid.

3. Mempromosikan Dialog, Bukan Konfrontasi

Alquran Surah An-Nahl ayat 125:

ادْعُ إِلِىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik.”

Ayat ini memberikan pedoman metodologis dalam berdakwah, yakni dengan kebijaksanaan dan pendekatan yang santun serta berlandaskan ilmu.

4. Islam sebagai Rahmat bagi Semesta Alam

Alquran Surah Al-Anbiya’ ayat 107:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ

Artinya: “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.”

Ayat ini menegaskan bahwa ajaran Islam membawa kasih sayang dan manfaat tidak hanya bagi manusia, tetapi juga bagi seluruh ciptaan Tuhan.

Kebutuhan Manusia Akan Agama

1. Kebutuhan Fitrah

Alquran Surah Ar-Rum ayat 30:

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا

Artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.”

Ayat ini menunjukkan bahwa keberagamaan adalah bagian dari sifat dasar manusia, dan Islam hadir sebagai jawaban terhadap kebutuhan fitrah tersebut.

5. Memberi Arah Hidup dan Makna Ujian

Alquran Surah Al-Baqarah ayat 155:

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

Artinya: “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Ayat ini mengajarkan bahwa cobaan adalah bagian dari sunnatullah dalam hidup manusia dan bahwa keteguhan iman adalah kunci untuk menghadapinya dengan tenang dan penuh harap kepada Allah.

Kesimpulan

Islam memiliki peran dan posisi yang sangat signifikan dalam sejarah dan peradaban manusia. Ia hadir sebagai penyempurna ajaran tauhid, menawarkan sistem kehidupan menyeluruh, serta menegaskan nilai-nilai universal yang relevan bagi seluruh umat manusia. Dalam dunia yang semakin plural, Islam tidak hanya menjadi agama bagi pemeluknya, tetapi juga menawarkan kontribusi penting dalam membangun dunia yang damai, adil, dan beradab.

Islam menjawab kebutuhan fitrah manusia akan Tuhan, memberikan arah moral, spiritual, sosial, dan eksistensial yang tidak bisa dipenuhi oleh sistem lain selain agama. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang Islam bukan hanya penting bagi umatnya, tetapi juga bagi kemanusiaan secara keseluruhan. Wallahua’lam.

Rizka Makhrijan Zebua (Mahasiwa Prodi HKI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan) 

Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

One thought on “Perhatikan Posisi Islam di Antara Agama dan Jawaban atas Fitrah

  • Agama islam adalah agama yang cintai Damai dan toleransi.. Pertanyaan saya yaitu.. Bagaimana tanggapan anda jika seseorang mengatakan agama islam adalah agama teroris dan tidak toleransi

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *