Munasabah dalam Tafsir: Keterkaitan Ayat dan Surah Al-Qur’an

TATSQIF ONLINE – Ilmu munāsabah dalam tafsir Al-Qur’an merupakan ilmu yang membahas keterkaitan dan hubungan antara ayat-ayat dalam satu surah maupun antar surah. Kata munāsabah berasal dari bahasa Arab (مناسبة) yang berarti hubungan atau keterkaitan. Dalam konteks tafsir, munāsabah berfungsi untuk menjelaskan bagaimana ayat-ayat dalam Al-Qur’an saling melengkapi dan memberikan makna yang lebih mendalam.

Ilmu ini sangat penting dalam memahami pesan Al-Qur’an secara lebih sistematis dan menyeluruh. Dengan memperhatikan hubungan antara ayat, seseorang dapat memahami hikmah dari susunan ayat dan surah dalam Al-Qur’an serta menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan ayat secara terpisah.

Jenis-Jenis Munāsabah dalam Tafsir Al-Qur’an

Para ulama membagi munāsabah dalam beberapa kategori, antara lain:

1. Munāsabah antara Ayat dalam Satu Surah

Keterkaitan ini menunjukkan bahwa ayat-ayat dalam satu surah tidak berdiri sendiri, melainkan saling mendukung dan memperjelas pesan yang ingin disampaikan.

Contoh: Dalam Surah Al-Baqarah ayat 2-5, Allah menjelaskan karakteristik orang yang bertakwa:

ذَٰلِكَ ٱلۡكِتَٰبُ لَا رَيۡبَۛ فِيهِۛ هُدٗى لِّلۡمُتَّقِينَ ٢ ٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡغَيۡبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ يُنفِقُونَ ٣ وَٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبۡلِكَ وَبِٱلۡأٓخِرَةِ هُمۡ يُوقِنُونَ ٤ أُوْلَٰئِكَ عَلَىٰ هُدٗى مِّن رَّبِّهِمۡۖ وَأُوْلَٰئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ ٥

Artinya: “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu serta yakin akan adanya akhirat. Mereka itulah yang mendapat petunjuk dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Ayat ini berkaitan erat dengan ayat-ayat setelahnya yang menjelaskan tentang golongan manusia lainnya, yaitu orang kafir dan munafik. Hal ini menunjukkan bahwa hidayah Allah hanya diberikan kepada mereka yang bertakwa, sementara mereka yang mengingkarinya akan termasuk golongan yang merugi.

2. Munāsabah antara Surah yang Satu dengan yang Lainnya

Allah menyusun urutan surah dalam Al-Qur’an dengan penuh hikmah. Munāsabah antar surah menunjukkan hubungan tematis atau konseptual antara satu surah dengan surah lainnya.

Contoh:

a. Surah Al-Fatihah yang berisi doa meminta petunjuk, diikuti oleh Surah Al-Baqarah yang menjelaskan isi petunjuk tersebut.

b. Surah Al-Anfal yang membahas strategi perang dilanjutkan dengan Surah At-Taubah yang menjelaskan konsekuensi dari peperangan dan sikap terhadap orang-orang munafik.

Manfaat Mempelajari Ilmu Munāsabah

1. Membantu memahami Al-Qur’an secara lebih sistematis.

2. Memperlihatkan keindahan dan keteraturan struktur Al-Qur’an.

3. Membantu dalam memahami hukum-hukum Islam dengan lebih jelas.

4. Menghindarkan dari pemahaman yang keliru akibat menafsirkan ayat secara terpisah.

Kesimpulan

Ilmu munāsabah adalah salah satu aspek penting dalam tafsir Al-Qur’an yang menunjukkan bagaimana ayat-ayat dalam Al-Qur’an saling berhubungan dan melengkapi. Dengan memahami ilmu ini, kita dapat melihat bahwa Al-Qur’an bukan sekadar kumpulan ayat yang terpisah, tetapi merupakan kesatuan yang utuh dan memiliki kesinambungan makna.

Dengan mendalami munāsabah, kita tidak hanya memperkaya pemahaman kita terhadap Al-Qur’an, tetapi juga semakin yakin akan keindahan dan kemukjizatan wahyu Allah yang sempurna. Wallahua’lam.

Nurul Hafikah (Mahasiswa Prodi PGMI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)