Meresapi Tradisi dan Kemeriahan Bulan Rajab di Kota Tarim
TATSQIF ONLINE – Bulan Rajab merupakan bulan istimewa dalam Islam, yang keutamaannya tergambar dalam berbagai hadis. Hal ini menciptakan antusiasme dan semangat khusus di kalangan masyarakat Tarim.
Keutamaan bulan Rajab terdapat dalam hadis yang menyebutnya sebagai salah satu dari empat bulan mulia dalam satu tahun, dengan peristiwa Isra’ Mi’raj sebagai momen penting yang terjadi di bulan tersebut. Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda:
من حديث أبي بكر أن النبي صلى الله عليه وسلم خطب في حجة الوداع فقال في خطبته : إن الزمان قد استدار كهيئته يوم خلق الله السماوات والأرض السنة اثنا عشر شهرا منها أربعة حرم ثلاثة متواليات ذو القعدة وذو الحجة والمحرم ورجب مضر الذي بين جمادى و شعبان
Artinya: “Dari hadis Abi Bakar bahwa nabi SAW berkhutbah ketika haji wada’ beliau bersabda: “Sesunggahnya zaman berputar sesuai dengan kondisinya pada hari Allah menciptakan langit dan bumi, dalam satu tahun terdapat dua belas bulan dan diantaranya ada empat bulan yang paling mulia tiga bulan datang berturut; Dzul qa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Rajab dari mudhar yang dihimpit antara Jumada dan Sya’ban,” (HR Bukhari dan Muslim).
BACA JUGA: Lembah Tarim: Kota Seribu Wali yang Mempesona dan Eksotis
Adat dan Kebiasaan Masyarakat Tarim di Bulan Rajab
Hadrah As-Seggaf: Hadrah Assegaf berisi zikir, shalawat, dan puji-pujian. Biasanya, kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Assegaf, yang berlokasi dekat dengan Masjid Ba’alawy dan Ribat Tarim. Namun, secara khusus, pada tanggal 1 Rajab, acara ini diselenggarakan di Masjid Suwayyah. Mesjid Suwayyah, yang didirikan oleh Faqih Muqaddam Ast-Tsani Abdurrahman As-Saggaf di Distrik Al Khulaif, menjadi tempat penyelenggaraan hadrah ini setiap tahunnya. Acara dimulai setelah pelaksanaan salat Isya secara berjamaah.
Pembacaan dan Khataman Shahih Bukhari: Di samping kegiatan pembacaan Hadrah Assegaf, terdapat juga tradisi yang erat dengan keilmuan dalam masyarakat Tarim, yaitu acara membaca dan khataman kitab Shahih Bukhari. Kegiatan membaca Shahih Bukhari dimulai pada awal bulan Rajab setelah salat Fajar. Masyarakat dan para ulama akan berkumpul setelah salat Asar pada Jumat terakhir dalam bulan tersebut untuk melaksanakan acara khataman Shahih Bukhari.
Pembacaan Maulid di Masjid Al-Muhdhor: Sebagai bagian dari penyambutan bulan yang mulia, masyarakat Tarim juga melibatkan diri dalam pembacaan kitab maulid Syaraful Anam, karya Imam Ahmad bin Ali al-Maliki al-Andalusi. Pembacaan maulid ini dimulai setelah shalat subuh pada hari pertama bulan Rajab. Tingginya antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya orang yang datang sebelum fajar hingga pelaksanaan shalat subuh berjamaah.
Acara pembacaan maulid, yang dimulai setelah shalat subuh, sering dihiasi dengan pembagian gahwa, minuman khas yang dibagikan kepada peserta maulid atau para hadirin. Pada akhir acara, biasanya terdapat pembacaan tahawid yang dipimpin oleh seorang pembaca terpercaya.
Pembacaan Kisah Isra Mi’raj di Masjid Al Ba’lawy: Salah satu acara tahunan yang telah menjadi tradisi di masyarakat Tarim adalah pembacaan kisah Isra Mi’raj yang dilakukan di Masjid al-Ba’alawy, yang dibangun oleh Sayyid Ali bin ‘Alawi yang lebih dikenal sebagai Ali Khali’ Qasam. Masjid ini didirikan pada abad keenam hijriyah. Acara pembacaan kisah Isra Mi’raj biasanya dilaksanakan pada tanggal 27 Rajab.
Pembacaan kisah Isra Mi’raj dimulai setelah pelaksanaan shalat Isya berjamaah hingga selesai. Kitab yang dibaca dalam acara ini adalah “قصة الإسراء والمعراج” (Qissah al-Isra wa Mi’raj). Acara ini dipimpin oleh seorang ulama, seringkali oleh imam masjid Ba’alawy sendiri. Kegiatan yang mulia ini tidak hanya dihadiri oleh masyarakat umum, tetapi juga dihadiri oleh para ulama dan para pelajar ilmu yang berasal dari ma’had atau lembaga pendidikan di kota Tarim.
Wallahu A’lam
Oleh Muhammad Hafiz Sunny Batubara (Mahasiswa Universitas Al-Ahgaff, Yaman)
