Aqidah & AkhlakMuamalah

Konten Prank Kian Marak, Simak Batasan Bercanda dalam Islam

TATSQIF ONLINE – Anak muda masa kini kerap menggemari konten prank di media sosial. Tidak heran banyak content creator yang tak lelah menggarap video untuk mengundang tawa netizen. Namun, ada kalanya konten candaan tersebut melewati batas yang seharusnya.

Prank berasal dari istilah Inggris practical joke, yang berarti lelucon praktikal. Menurut Cambridge Dictionary, prank adalah trik untuk melucu tanpa menyebabkan kerugian atau kerusakan.

Namun, prank sering kali menjadi trik nakal yang membuat korban merasa malu, bingung, atau tidak nyaman. Sebutan untuk pelaku prank adalah prankster atau practical joker. Meskipun tujuannya untuk mengundang tawa, prank sering kali menimbulkan kontroversi.

Melansir dari wartabromo.com, seorang content creator menuduh orang tidak dikenal sebagai begal dengan dalih prank. Meskipun ia mengakhiri kontennya dengan video klarifikasi, sebaiknya hal ini tidak dilakukan karena bisa membahayakan dan ditiru oleh orang lain.

Baru-baru ini, konten candaan sekelompok siswa SMP yang mengatakan, “Darah anak Palestina” menjadi viral di jagat maya. Dalam konten tersebut, mereka menertawakan pernyataan tersebut dengan memperolok-olok warga Palestina korban genosida.

Mereka menggunakan potongan ayam goreng K*C dan sambal yang mereka santap sebagai media untuk menghina warga Palestina. Konten ini sudah sampai ke media sosial warga Palestina, dan salah satu warga yang tengah berjuang melawan genosida berkomentar, “Ke mana orang tuanya?”

Selain kedua contoh di atas, masih banyak lagi konten candaan yang kelewat batas. Oleh karena itu, seorang Muslim yang baik perlu memahami batasan-batasan bercanda dalam Islam.

BACA JUGA: Viral Cek Khodam di Live Tiktok: Merusak Akidah Meski Bercanda

Berdasarkan penjelasan Ustadz Johan Saputra Halim, M.H.I melalui saluran YouTube @Yufid.TV, “Bercanda itu sesuatu yang alamiah. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam pun melakukannya kepada para sahabat dengan wajah ceria, tetapi ada batasannya.”

Banyak konten prank yang beredar di media sosial menyertakan kebohongan, seperti menuduh seseorang sebagai begal. Islam melarang keras tindakan ini, sebagaimana sabda Rasulullah SAW berikut ini:

حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ حَمْزَةَ حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي حَازِمٍ عَنْ يَزِيدَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عِيسَى بْنِ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ التَّيْمِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ فِيهَا يَزِلُّ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مِمَّا بَيْنَ الْمَشْرِقِ

Artinya: “Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa diteliti yang karenanya ia terlempar ke neraka sejauh antara jarak ke timur, (HR Bukhari).

Hadis ini menekankan pentingnya kehati-hatian dalam berbicara. Rasulullah SAW memperingatkan bahwa ucapan sembarangan bisa mengakibatkan dosa besar yang serius, bahkan menyebabkan seseorang terjerumus ke dalam neraka. Hal ini menunjukkan bahwa bercanda dengan berbohong haram dalam Islam.

Konten viral siswa SMP yang memperolok kondisi warga Palestina jelas bertentangan dengan ajaran Islam. Allah SWT berfirman dalam Alquran Surat Al-Hujurat ayat 11:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok.”

Ayat tersebut mengajarkan tentang pentingnya menghormati dan tidak meremehkan orang lain. Ayat ini melarang orang-orang beriman untuk saling mengejek atau mengolok-olok, karena bisa jadi mereka yang menjadi sasaran olokan lebih baik dalam pandangan Allah SWT daripada mereka yang melakukan ejekan. Mengolok-olok orang lain, terutama mereka yang berada dalam kondisi sulit, haram dalam Islam.

BACA JUGA: Politik Pencitraan, Begini Seharusnya dalam Islam

Terlalu banyak bercanda dapat mengurangi keseriusan dan waktu beribadah seorang muslim. Rasulullah SAW bersabda:

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ كَانَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا

Artinya: “Kalaulah kalian tahu yang kutahu, niscaya kalian sedikit tertawa dan banyak menangis.,” (HR Bukhari).

Hadis ini menunjukkan bahwa jika seseorang memahami betapa seriusnya kondisi akhirat dan konsekuensi dari amal perbuatan, maka ia akan lebih fokus pada keseriusan hidup dan mengurangi kegembiraan duniawi yang tidak penting. Tertawa yang berlebihan dan sikap tidak serius bisa mengalihkan perhatian dari tujuan utama hidup, yaitu beribadah kepada Allah SWT. Bercanda boleh saja, asal tidak berlebihan.

Konten candaan yang kelewat batas atau prank, sebaiknya tidak menjadi tontonan. Dalam Islam, bercanda pun ada batasannya agar tidak menyerempet pada kasus bullying (perundungan) atau tindakan tidak terpuji lainnya. Kita harus bijak dalam membuat dan mengonsumsi konten dengan selalu mengingat batasan-batasan yang berlaku. Wallahu A’lam

Author: Triana Amalia (Aktivis Dakwah Muslimah)
Editor: Sylvia Kurnia Ritonga (Founder tatsqif.com)

  • Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

    Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

    Lihat semua pos Lecturer

Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Chat Kami Yuk