Karakteristik Akidah Islam: Tauhid dan Prinsip Dasar Keimanan
TATSQIF ONLINE – Tauhid adalah karakteristik akidah Islam yang paling fundamental. Tauhid berarti mengakui keesaan Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Ini berarti bahwa umat Islam harus mengakui bahwa Allah SWT adalah satu-satunya pencipta, pemelihara, dan pengatur alam semesta.
Dalam Al-Qur’an, tauhid ditekankan dalam beberapa ayat, salah satunya adalah Alquran Surah Al-Ikhlas ayat 1-4:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (١) اللَّهُ الصَّمَدُ (٢) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (٣) وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ (٤)
Artinya: “Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan-Nya.”
Karakteristik akidah Islam tidak hanya terbatas pada konsep tauhid, tetapi juga mencakup beberapa aspek utama lainnya yang membentuk keyakinan seorang Muslim. Berikut beberapa karakteristik akidah Islam yang penting:
1. Iman
Iman adalah karakteristik utama dalam akidah Islam. Iman tidak hanya berarti percaya secara pasif, tetapi juga mengandung makna membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatan. Iman mencakup kepercayaan terhadap rukun iman, yaitu:
1. Beriman kepada Allah SWT
2. Beriman kepada malaikat
3. Beriman kepada kitab-kitab Allah
4. Beriman kepada para rasul
5. Beriman kepada hari kiamat
6. Beriman kepada takdir, baik dan buruknya
Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 285:
ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍۢ مِّن رُّسُلِهِۦ ۚ وَقَالُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ
Artinya: “Rasul telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): ‘Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun dari rasul-rasul-Nya’, dan mereka mengatakan: ‘Kami dengar dan kami taat’. (Mereka berdoa): ‘Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada-Mu lah kami kembali’.”
2. Kesucian
Kesucian adalah bagian integral dari akidah Islam yang menekankan pentingnya menjaga diri dari segala bentuk kejahatan dan kekotoran, baik lahiriah maupun batiniah. Islam menganjurkan kebersihan fisik dan hati, serta menjaga kesucian diri dalam beribadah dan bermuamalah.
Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Al-A’raf ayat 31:
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ
Artinya: “Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.”
3. Keadilan
Keadilan dalam Islam mencerminkan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan. Islam menuntut umatnya untuk berlaku adil, baik kepada diri sendiri, sesama manusia, maupun terhadap lingkungan.
Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah An-Nahl ayat 90:
اِنَّ اللّٰهَ يَاْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبىٰ وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Dia melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”
4. Kasih Sayang
Kasih sayang adalah prinsip yang ditekankan dalam Islam, baik dalam hubungan dengan sesama Muslim maupun dengan non-Muslim.
Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Al-Anbiya ayat 107:
وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ
Artinya: “Dan tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.”
Sumber Ilmu Tauhid
1. Tauqifiyyah
Akidah Islam bersifat tauqifiyyah, yang berarti bersumber dari wahyu Allah dan tidak dapat ditetapkan melalui akal semata. Hal ini dijelaskan dalam Alquran Surah Al-Maidah ayat 3:
اَلۡيَوۡمَ اَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِيۡنَكُمۡ وَاَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِىۡ وَرَضِيۡتُ لَكُمُ الۡاِسۡلَامَ دِيۡنًا
Artinya: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam sebagai agamamu.”
Akidah tidak bisa ditambah atau dikurangi berdasarkan pemikiran manusia. Kebenarannya mutlak berasal dari Al-Qur’an dan Sunnah.
2. Ghaibiyyah
Akidah Islam mencakup hal-hal yang bersifat ghaib, yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindra, seperti malaikat, surga, neraka, dan takdir. Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 3:
الَّذِيۡنَ يُؤۡمِنُوۡنَ بِالۡغَيۡبِ وَيُقِيۡمُوۡنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقۡنٰهُمۡ يُنۡفِقُوۡنَ
Artinya: “(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”
Ghaib dibagi menjadi tiga:
a. Ghaib Mutlak: Tidak dapat diketahui kecuali oleh Allah.
b. Ghaib Relatif: Bisa diketahui oleh manusia tertentu dengan izin Allah.
c. Ghaib yang Dapat Diketahui: Bisa dipahami dengan dalil syar’i.
Kepercayaan kepada hal-hal ghaib merupakan ujian bagi keimanan seorang Muslim.
3. Syumuliyyah
Akidah Islam bersifat syumuliyyah, mencakup segala aspek kehidupan, baik dalam hal ibadah, sosial, politik, maupun ekonomi. Islam bukan hanya agama yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, tetapi juga dengan sesama manusia dan lingkungan sekitarnya. Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah An-Nahl ayat 89:
وَنَزَّلۡنَا عَلَيۡكَ الۡكِتٰبَ تِبۡيَانًا لِّكُلِّ شَىۡءٍ وَهُدًى وَّرَحۡمَةً وَّبُشۡرٰى لِلۡمُسۡلِمِيۡنَ
Artinya: “Dan Kami turunkan kepadamu Kitab (Al-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk dan rahmat serta kabar gembira bagi orang-orang Muslim.”
Akidah Islam tidak terbatas pada aspek ritual, tetapi juga mengatur seluruh aspek kehidupan manusia.
Kesimpulan
Karakteristik akidah Islam dan sumber-sumbernya yang bersifat tauqifiyyah, ghaibiyyah, dan syumuliyyah menjadikannya sebagai sistem kepercayaan yang sempurna dan menyeluruh. Keyakinan terhadap prinsip-prinsip ini membawa seorang Muslim kepada kehidupan yang lebih baik dan bermakna dalam menjalani ajaran Islam secara menyeluruh. Wallahua’lam.
Rohib Arsadi (Mahasiwa Prodi HKI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)
Sebagai manusia yang lemah kita selalu mengalami keimanan yang naik turun, nah jadi “Bagaimana cara atau langkah yg harus kita lakukan agar kita memiliki karakteristik ke Tauhidan berperinsip beriman dan menjadi seorang muslim yang lebih baik dan bermakna dalam kehidupan kita dan istiqomah denganprinsip tersebut”?
Bagaimana cara mengamalkan prinsip dasar keimanan dalam kehidupan sehari hari?
Apakah ada perbedaan pendekatan atau pemahaman dalam memahami akidah dan tauhid antara berbagai Mazhab dalam Islam?
Bagaimana peran akidah tauhid dalam membentuk pandangan hidup dan moralitas seorang Muslim di tengah pluralitas agama dan budaya global saat ini?
bagaimana cara kita meyakinkan orang yang kurang yakin kepada iman kepada yang ghaib, coba pemateri sinkron kan dengan materi anda
Bagaimana peran akidah tauhid dalam membentuk pandangan hidup dan moralitas seorang Muslim di tengah pluralitas agama dan budaya global saat ini?
Bagaimana caranya meyakinkan seseorang yang non muslim bahwa Tuhan itu hanya satu yaitu Allah SWT