Kaji 3 Keutamaan Menghadiri Majelis Ilmu: Prioritas Setiap Muslim
TATSQIF ONLINE – Islam merupakan agama ilmu, tidak ada batasan usia untuk mempelajarinya. Setiap umat manusia, baik laki-laki maupun perempuan, wajib menuntut ilmu hingga akhir hayat.
Seorang muslim yang baik senang menuntut ilmu. Selama ia masih bernafas, ia perlu memanfaatkan sebagian waktunya untuk belajar.
Allah SWT memberikan akal kepada manusia agar mereka terus belajar setiap hari. Ilmu yang bermanfaat ibarat cahaya, yang memberi petunjuk bagi kehidupan dan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam.
Ilmu bisa menjadi amal jariyah bagi seseorang dengan pahala yang tiada terputus sampai hari kiamat kelak. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya: “Apabila anak Adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah (sedekah yang pahalanya terus mengalir), ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu mendoakannya,” (HR Muslim).
Islam sangat memandang istimewa seseorang yang berilmu, karena derajatnya lebih mulia daripada orang yang tidak berilmu. Orang-orang yang berilmu mampu membangun dan menegakkan peradaban Islam.
Jika setiap muslim berilmu, maka agama Islam akan tersebar luas dan hak Allah subhanahu wa ta’ala pasti akan tertunaikan dengan baik. Mendapatkan ilmu bisa dari mana saja, salah satunya dengan menghadiri majelis ilmu.
Islam menganjurkan umatnya untuk menghadiri majelis ilmu dengan tujuan mempelajari dan memperdalam ajaran agama yang baik dan benar. Majelis ilmu merupakan tempat di mana seorang muslim menempuh jalan agama Allah SWT untuk mencapai ridho-Nya.
BACA JUGA: Pengertian dan Urgensi Ilmu Gharibul Qur’an dalam Penafsiran
Berikut beberapa keutamaan menghadiri majelis ilmu bagi seorang muslim:
1. Jalan Menuju Surga Semakin Mudah
Menghadiri majelis ilmu akan memudahkan langkah seseorang menuju surga. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW berikut:
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga,” (HR Muslim).
Ilmu memungkinkan seseorang mengetahui jalan kebenaran dalam kehidupan. Dengan pengetahuan ini, seorang muslim melakukan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
Semua ini bertujuan untuk meraih ridho dan cinta Allah SWT. Ilmu juga melahirkan kesalehan, mengagungkan nama Allah SWT, dan menumbuhkan rasa takut terhadap dosa.
2. Jihad Fi Sabilillah
Secara umum, Jihad fi sabilillah berarti berjuang di jalan Allah SWT. Namun, dalam makna yang lebih luas, jihad juga mencakup menuntut ilmu.
Seseorang yang meninggalkan rumahnya untuk menghadiri majelis ilmu dianggap berjihad di jalan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
مَن دَخَلَ مَسْجِدَنَا هَذَا لِيَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ كَانَ كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَمَن دَخَلَهُ لِغَيْرِ ذَلِكَ كَانَ كَالنَّاظِرِ إِلَى مَا لَيْسَ لَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang memasuki masjid kami ini (Masjid Nabawi) untuk mempelajari kebaikan atau untuk mengajarkannya, maka ia seperti mujahid fi sabilillah. Dan barangsiapa yang memasukinya bukan dengan tujuan tersebut, maka ia seperti orang yang sedang melihat sesuatu yang bukan miliknya,” (HR Ibnu Hibban).
3. Memiliki Derajat yang Tinggi
Menghadiri majelis ilmu adalah upaya seseorang untuk mempelajari ilmu akhirat. Allah SWT menyukai hamba-hamba-Nya yang berilmu dan mengangkat derajat mereka ke posisi tertinggi di sisi-Nya.
Hal ini tertuang dalam Al-Quran surat Al-Mujadalah ayat 11:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انشُزُوا فَانشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu ‘Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,’ lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, ‘Berdirilah,’ (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
BACA JUGA: Aqsamul Qur’an: Ilmu Penting dalam Memahami Firman Allah SWT
Kesimpulan
Ketika seorang muslim duduk di majelis ilmu, ia merasakan ketenangan dan rahmat Allah SWT. Orang yang berilmu memiliki derajat yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak berilmu, dengan keistimewaan tersendiri.
Ilmu mendekatkan seseorang kepada Allah SWT, yang semakin mencintai hamba-hamba-Nya yang mempelajari ilmu agama. Menghadiri majelis ilmu membuka kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Ilmu juga menerangi kegelapan seperti cahaya, berfungsi sebagai pedoman dan petunjuk dalam menjalani kehidupan. Dengan ilmu, seorang muslim memahami apa perbuatan yang wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram sesuai ajaran agama.
Orang yang berilmu akan memperoleh banyak kebaikan di dunia dan akhirat. Allah SWT mencintai orang yang berilmu dan mengangkat derajatnya ke posisi tertinggi di sisi-Nya. Wallahua’lam
Author: Devi Kumala Sari (Aktivis Dakwah Muslimah)
Editor: Sylvia Kurnia Ritonga (Founder tatsqif.com)