Al-Qur'an & Hadis

Ilmu Munasabah: Manfaat Memahami Keterkaitan Ayat Qur’an

TATSQIF ONLINE  Al-Qur’an adalah pedoman utama umat Islam yang memberikan tuntunan dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, maupun dengan alam sekitarnya. Untuk memahami ajaran Islam secara utuh, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami Al-Qur’an itu sendiri.

Al-Qur’an diturunkan secara bertahap dalam kurun waktu 23 tahun, tetapi susunannya tetap harmonis dan sistematis. Salah satu ilmu yang mengkaji hubungan dan keterkaitan antara bagian-bagian Al-Qur’an adalah ilmu munasabah. Ilmu ini menjadi alat penting dalam menafsirkan Al-Qur’an, karena menyoroti hubungan antara ayat dengan ayat lainnya, antara surah dengan surah lainnya, hingga antara kalimat dengan kalimat dalam Al-Qur’an.

Pengertian Ilmu Munasabah

Secara bahasa, munasabah berasal dari kata nasab (نَسَبَ) yang berarti hubungan atau keterkaitan. Kata ini juga memiliki sinonim dengan muqarabah (المقاربة) dan munasabah (المناسبة), yang berarti kedekatan atau kesesuaian.

Dalam terminologi ilmu Al-Qur’an, munasabah didefinisikan sebagai hubungan atau kesesuaian antara bagian-bagian Al-Qur’an dalam berbagai bentuknya, baik antar-kalimat, antar-ayat, maupun antar-surah. Dengan memahami munasabah, seseorang dapat melihat bahwa Al-Qur’an adalah satu kesatuan yang utuh dan harmonis.

Misalnya, hubungan antara Surah Al-Fatihah dan Surah An-Nas dapat dilihat dari aspek ketuhanan. Dalam Surah Al-Fatihah disebutkan empat sifat Allah:

الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ ٢ مَٰلِكِ يَوْمِ ٱلدِّينِ ٣

Artinya: “Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, yang menguasai hari pembalasan.”

Sedangkan dalam Surah An-Nas, Allah disebut dengan tiga sifat-Nya:

رَبِّ ٱلنَّاسِ ١ مَلِكِ ٱلنَّاسِ ٢ إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ ٣

Artinya: “Tuhan manusia, Raja manusia, Sembahan manusia.”

Kesamaan ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an memiliki keterkaitan yang erat dalam susunan dan maknanya, sehingga dapat dipahami sebagai satu kesatuan.

Pandangan Para Ulama tentang Ilmu Munasabah

Ilmu munasabah telah menjadi perhatian banyak ulama tafsir sejak awal perkembangan ilmu Al-Qur’an. Beberapa tokoh yang berperan dalam pengembangannya antara lain:

1. Abu Bakar An-Naysaburi (w. 324 H)

Tokoh pertama yang menekankan pentingnya ilmu munasabah. Ia selalu mempertanyakan hikmah di balik urutan ayat dan surah dalam berbagai kajian tafsir.

2. Fakhruddin Ar-Razi (w. 606 H)

Dalam kitab Mafatih al-Ghaib, ia menyatakan bahwa banyaknya keindahan Al-Qur’an terletak pada keterkaitan antara ayat dan susunannya.

3. Abu Bakar Ibn Al-‘Arabi (468-543 H)

Menyusun kitab Suraj al-Muridin wa Siraj al-Mubtadi’in yang membahas hubungan antar-ayat secara sistematis.

4. Abu Ja’far Ahmad bin Ibrahim bin Az-Zubair (w. 807 H)

Menulis kitab al-Burhan fi Munasabah Tartib Suwar al-Qur’an, yang mengkaji keterkaitan antar-surah dalam Al-Qur’an.

    Banyak ulama mengakui pentingnya ilmu munasabah dalam memahami keindahan Al-Qur’an. Bahkan, Az-Zarkasyi menyatakan bahwa ilmu ini dapat menjadi tolok ukur kecerdasan seorang mufassir dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an.

    Manfaat Ilmu Munasabah dalam Tafsir

    Ilmu munasabah memiliki peran besar dalam memahami dan menafsirkan Al-Qur’an. Beberapa manfaat utama dari ilmu ini antara lain:

    1. Mempermudah Pemahaman Makna Ayat dan Surah

    Dengan memahami hubungan antar-ayat, seseorang dapat lebih mudah menangkap makna yang terkandung dalam Al-Qur’an.

    2. Mengetahui Korelasi Antarbagian Al-Qur’an

    Membantu dalam memahami hubungan antara kalimat dengan kalimat, ayat dengan ayat, serta surah dengan surah lainnya.

    3. Menjelaskan Hubungan Nama Surah dengan Isi Kandungannya

    Misalnya, Surah Al-Baqarah yang berarti sapi betina, ternyata memiliki kisah tentang perintah penyembelihan sapi oleh Bani Israil.

    4. Menunjukkan Kesinambungan Tema dalam Al-Qur’an

    Memudahkan dalam memahami kesinambungan tema dalam satu surah atau antar-surah.

    5. Mengetahui Keindahan Balaghah (Retorika) Al-Qur’an

    Al-Qur’an memiliki gaya bahasa yang indah dan susunan ayat yang sistematis, sehingga ilmu munasabah membantu dalam mengapresiasi keindahan sastra Al-Qur’an.

    6. Menjelaskan Rahasia Pengulangan Ayat dan Kisah dalam Al-Qur’an

    Membantu memahami mengapa kisah Nabi Musa dan Fir’aun, misalnya, diulang beberapa kali dalam Al-Qur’an dengan sudut pandang yang berbeda.

    7. Menemukan Hikmah dalam Pensyariatan Hukum

    Memahami hubungan antara satu hukum dengan hukum lainnya dalam Islam.

    8. Memperkuat Keyakinan terhadap Kemukjizatan Al-Qur’an

    Menunjukkan bahwa tidak ada pertentangan dalam susunan ayat-ayat Al-Qur’an, yang semakin memperkuat keyakinan terhadap keaslian dan keilahiannya.

    9. Menghindari Kesalahan dalam Tafsir

      Ilmu ini membantu mufassir dalam menghindari penafsiran yang bertentangan dengan konteks ayat dan susunan Al-Qur’an.

      Penerapan Ilmu Munasabah dalam Tafsir

      Munasabah dalam tafsir Al-Qur’an dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, antara lain:

      1. Menghubungkan Ayat Sebelumnya dengan Ayat Sesudahnya

      Contoh: Hubungan antara doa dalam Surah Al-Fatihah “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (QS. Al-Fatihah: 6) dengan jawaban dalam Surah Al-Baqarah “Inilah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa” (QS. Al-Baqarah: 2).

      2. Menghubungkan Awal dan Akhir Surah

      Contoh: Surah Al-Baqarah dibuka dengan keimanan kepada Allah, dan ditutup dengan doa permohonan petunjuk bagi kaum beriman.

      3. Menghubungkan Ayat dengan Tema Surah

      Contoh: Surah Al-Mulk yang berbicara tentang kekuasaan Allah, dimulai dengan pernyataan bahwa Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.

        Kesimpulan

        Ilmu munasabah adalah cabang ilmu Al-Qur’an yang berfungsi untuk memahami hubungan antarbagian dalam kitab suci ini. Dengan ilmu ini, para mufassir dapat menafsirkan Al-Qur’an dengan lebih akurat dan sistematis. Manfaat ilmu munasabah tidak hanya sebatas memahami makna ayat dan surah, tetapi juga mengungkap keindahan bahasa, menghindari kesalahan tafsir, serta memperkuat keyakinan terhadap kemukjizatan Al-Qur’an. Wallahua’lam.

        Wilda Saputri (Mahasiswa Prodi PGMI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)

        Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

        Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

        9 komentar pada “Ilmu Munasabah: Manfaat Memahami Keterkaitan Ayat Qur’an

        • Dwi syahrani

          Jelaskan bagaimana Manfaat Ilmu Munasabah dalam Tafsir?

          Balas
        • nurhaliza adha

          apa perbedaan antara ilmu muhasabah dengan ilmu ilmu tafsir lainnya

          Balas
        • Wita Sahra Tumanggor

          Bagaimana konsep munasabah ayat Alquran dapat membantu umat Islam dalam kehidupan sehari-hari?

          Balas
        • Anita nurkhodijah lubis

          Berilah contoh penerapan ilmu munasabah dalam ilmu tafsir

          Balas
        • Naili amirah

          Bagaimana caranya untuk mengamalkan pemahaman dan pengkajian al quran berinteraksi dengan al quran?

          Balas
        • Apa manfaat memahami munasabah bagi para penghafal Al-Qur’an?

          Balas
        • Nurkhotiah Siregar

          Berikan contoh bagaimana ilmu munasabah dapat membantu memahami konsep tauhid dalam alquran?

          Balas

        Tinggalkan Balasan

        Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

        × Chat Kami Yuk