Al-Qur'an & Hadis

Ilmu al-Munāsabah: Menyingkap Jalinan Makna Struktur Al-Qur’an

TATSQIF ONLINE  Al-Qur’an adalah kitab suci yang menjadi pedoman utama umat Islam dalam segala aspek kehidupan. Meskipun diturunkan secara berangsur selama 23 tahun, Al-Qur’an menunjukkan kesempurnaan struktur dan keterpaduan makna. Hal ini menjadi salah satu mukjizat Al-Qur’an yang tidak dimiliki oleh kitab manapun. Salah satu cabang ilmu Ulumul Qur’an yang mengkaji keterkaitan antar ayat dan surah adalah ilmu al-Munāsabah. Ilmu ini berperan penting dalam memahami pesan Al-Qur’an secara utuh dan kontekstual.

Menurut Manna’ Khalil al-Qattan dalam kitab Mabāḥith fī ‘Ulūm al-Qur’ān, ilmu al-Munāsabah adalah ilmu yang membahas hubungan antara satu ayat dengan ayat lain atau antara satu surah dengan surah lain, baik secara tematik, kronologis, atau semantik. Pemahaman terhadap ilmu ini memberikan kontribusi besar terhadap tafsir dan tadabbur Al-Qur’an secara menyeluruh.

Kegunaan Mempelajari Ilmu al-Munāsabah

1. Menunjukkan Kesatuan dan Struktur Al-Qur’an yang Sempurna

Meskipun diturunkan dalam waktu yang lama, susunan Al-Qur’an sangat rapi dan harmonis. Ilmu al-Munāsabah memperlihatkan bahwa tidak ada satu ayat pun yang keluar dari konteksnya. Allah berfirman dalam Alquran Surah Hūd ayat 1:

كِتَابٌ أُحْكِمَتْ آيَاتُهُ ثُمَّ فُصِّلَتْ مِن لَّدُنْ حَكِيمٍ خَبِيرٍ

Artinya: “Kitab (Al-Qur’an) yang ayat-ayatnya disusun dengan rapi, kemudian dijelaskan secara terperinci dari (Zat) yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.”

2. Membantu Penafsiran Ayat dengan Konteks yang Tepat

Al-Qur’an tidak dapat ditafsirkan ayat per ayat secara terpisah. Keterkaitan antara ayat harus diperhatikan agar makna yang ditangkap tidak keliru. Ibnu Taimiyah mengatakan dalam kitab Majmū‘ al-Fatāwā:

من فسر القرآن آية آية على حدة، فقد أخطأ في أكثر معانيه أو بعضها

Artinya: “Barang siapa menafsirkan Al-Qur’an ayat per ayat secara terpisah, maka dia pasti keliru dalam sebagian besar maknanya atau sebagian kecil darinya.”

3. Meningkatkan Kedalaman Tadabbur

Dengan memahami hubungan antar ayat, kita bisa menangkap pesan ilahi secara menyeluruh dan tidak parsial. Allah berfirman dalam Alquran Surah Muhammad ayat 24:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ

Artinya: “Maka apakah mereka tidak mentadabburi Al-Qur’an?”

4. Menampakkan Mukjizat dan Keagungan Al-Qur’an

Ilmu ini membuktikan bahwa Al-Qur’an tidak mengandung kontradiksi. Keterpaduan antara ayat-ayatnya menunjukkan kemukjizatannya. Allah berfirman dalam Alquran Surah An-Nisā’ ayat 82:

وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا

Artinya: “Sekiranya Al-Qur’an itu berasal dari selain Allah, niscaya mereka akan menemukan banyak pertentangan di dalamnya.”

5. Mencegah Pemahaman yang Salah atau Kontradiktif

Menafsirkan ayat tanpa melihat kaitannya bisa menimbulkan kesimpulan yang menyimpang. Contoh Alquran Surah Al-Mā’idah ayat 3:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ

Artinya: “Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu.”

Ayat ini harus dipahami dalam konteks hukum-hukum sebelumnya, bukan sebagai pernyataan terpisah.

6. Memudahkan Pengajaran dan Penyampaian Dakwah

Dai yang memahami al-Munāsabah dapat menyampaikan ayat-ayat Al-Qur’an dengan alur logis dan pesan yang menyentuh.

7. Membantu dalam Menyusun Tafsir Maudhū‘ī (Tematik)

Pemahaman hubungan antar ayat penting dalam mengumpulkan ayat-ayat bertema serupa dari surah yang berbeda.

8. Menjawab Tuduhan bahwa Al-Qur’an Tidak Sistematis

Orientalis menuduh Al-Qur’an tidak memiliki sistematika. Ilmu ini membantah tuduhan itu dengan bukti keterpaduan dan logika yang kuat dalam susunan Al-Qur’an.

9. Menambah Keyakinan dan Keimanan

Melihat keterkaitan makna dalam Al-Qur’an akan memperkuat keimanan seseorang terhadap kesempurnaan wahyu ini. Allah berfirman dalam Alquran Surah Al-Fatḥ ayat 4:

لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَّعَ إِيمَانِهِمْ

Artinya: “Agar mereka bertambah imannya di atas iman mereka.”

10. Dicontohkan oleh Para Ulama Salaf

Banyak ulama klasik telah menggunakan metode munāsabah. Di antaranya:

  • Imam Fakhruddin ar-Rāzī dalam Mafātīḥ al-Ghayb
  • Al-Syinqīṭī dalam Adwā’ al-Bayān
  • Al-Biqā‘ī dalam Naẓm al-Durar

Al-Biqā‘ī berkata:

القرآن كله كالسورة الواحدة، مرتبط أولها بآخرها

Artinya: “Seluruh Al-Qur’an itu seperti satu surah saja, terikat antara awal dan akhirnya.”

Contoh Aplikatif Ilmu al-Munāsabah

Contoh 1: Surah Al-Baqarah (Ayat 142–143)

سَيَقُولُ السُّفَهَاءُ مِنَ النَّاسِ مَا وَلَّاهُمْ عَنْ قِبْلَتِهِمُ الَّتِي كَانُوا عَلَيْهَا

Artinya: “Orang-orang bodoh di antara manusia akan berkata, ‘Apa yang telah memalingkan mereka dari kiblat mereka yang dahulu?'”

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا

Artinya: “Dan demikianlah Kami telah menjadikan kamu umat pertengahan.”

Munāsabahnya: Perubahan arah kiblat adalah ujian iman. Maka Allah menjelaskan bahwa keistimewaan umat ini sebagai umat pertengahan berasal dari kepatuhan terhadap perintah Allah.

Contoh 2: Hubungan antara Surah al-Fātiḥah dan al-Baqarah
  • Surah al-Fātiḥah:
    اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
    “Tunjukkanlah kami jalan yang lurus.”
  • Surah al-Baqarah:
    ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
    “Itulah Kitab (Al-Qur’an) yang tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.”

Munāsabahnya: Doa dalam al-Fātiḥah dijawab langsung oleh Allah dalam al-Baqarah. Jalan yang lurus itu adalah Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi yang bertakwa.

Penutup

Ilmu al-Munāsabah adalah sarana yang sangat penting untuk menyelami keindahan dan keteraturan makna dalam Al-Qur’an. Ia membimbing kita agar tidak memahami wahyu secara sepotong-potong. Dengan ilmu ini, kita semakin yakin bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah yang sempurna, saling terhubung antar ayat dan surah, serta mengandung pesan ilahi yang mendalam. Wallahua’lam.

Lingkar Agung (Mahasiswa Prodi PAI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)

Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

5 komentar pada “Ilmu al-Munāsabah: Menyingkap Jalinan Makna Struktur Al-Qur’an

  • Pangeran Diko Anut Armansyah

    Bagaimana ilmu al-Munāsabah menunjukkan kesatuan struktur dalam Al Qur’an meskipun diturunkan secara bertahap tahap?

    Balas
  • Siti hasbiyah Siregar

    Apa prinsip dasar yg menjadi landasan keberadaan ilmu munasabah dalam Al Qur’an..?

    Balas
  • ANNISA ALMUTIAH HARAHAP

    Bagaimana al-munasabah dapat membantu dan menghindari kesalahan penafsiran Ayat ayat al-Qur’an?

    Balas
  • Sulaiman akbar lubis

    Bagaimana peran Al munasabah dalam memahami hubungan antara ayat ayat Al Qur’an

    Balas
  • Mutiara Nawavilla

    Apa batasan Ilmu al-Munasabah dalam memahami struktur dan makna Al-Qur’an?

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *