Adab & HumanioraAl-Qur'an & Hadis

Fitrah Seni Manusia dalam Alquran, Begini Batasannya, Simak

TATSQIF ONLINE Seni adalah manifestasi keindahan yang mengungkapkan jiwa dan budaya manusia. Dorongan seniman untuk menciptakan keindahan berasal dari naluri manusiawi, yang merupakan bagian dari fitrah seorang hamba.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Alquran Surah Ar-Rum ayat 30 berikut ini:

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Artinya: “Maka, tetapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Alah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Ayat ini mengajak umat manusia untuk tetap konsisten pada agama Allah SWT yang lurus, sesuai dengan fitrah yang telah Allah anugerahkan. Fitrah ini adalah prinsip-prinsip dasar yang Allah tanamkan dalam diri setiap orang sejak lahir. Artinya, manusia diharapkan menggunakan kreativitasnya, termasuk dalam seni, dengan mematuhi nilai-nilai moral dan agama yang telah Allah tetapkan.

Quraish Shihab dalam Wawasan Al-Quran Tafsir, Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat, menyatakan bahwa Allah tidak mungkin melarang manusia menikmati dan mengekspresikan keindahan, karena Dia yang memberi potensi tersebut. Islam sebagai agama fitrah mendukung segala yang sesuai dengan kodrat alami manusia.

Kemampuan berseni membedakan manusia dari makhluk lain, sehingga Islam mendukung seni selama sesuai dengan fitrah manusia yang suci. Islam dan seni saling mendukung dalam jiwa manusia.

Kesenian adalah pilar utama dari kebudayaan manusia, tercermin dalam berbagai bentuk ekspresi kreatif. Seni bukan hanya visual atau suara, tetapi juga cerminan jiwa dan identitas masyarakat.

Seni arsitektur, sebagai contoh, mencerminkan kemajuan teknologi dan pola hidup suatu komunitas, serta menunjukkan adaptasi mereka terhadap lingkungan alam dan sosialnya. Hal ini memperkuat peran penting kesenian dalam kehidupan sosial.

BACA JUGA: Sistem Organisasi dalam Sejarah Manusia: Perspektif Alquran

Berikut ini beberapa aspek penting mengenai kesenian:

1. Ekspresi Jiwa dan Identitas Budaya

Kesenian merupakan hasil dari ekspresi jiwa dan budaya penciptanya. Melalui seni musik, seni rupa, seni teater, seni sastra, dan seni tari, manusia mengungkapkan rasa keindahan dan kekayaan batinnya. Setiap karya seni mencerminkan corak dan karakter budaya yang berbeda-beda, menciptakan identitas unik bagi setiap komunitas.

2. Fungsi dalam Kehidupan Sosial

Seni tidak hanya untuk dinikmati secara estetis, tetapi juga berperan penting dalam kehidupan sosial. Kesenian dapat memperkaya interaksi antarindividu dan memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Melalui pementasan seni atau penghiasan ornamen, kesenian menjadi sarana yang menghubungkan manusia dengan lingkungannya.

3. Evolusi dan Perkembangan

Seiring dengan perkembangan zaman, kesenian terus berubah dan berkembang. Dari seni tradisional hingga seni kontemporer, setiap era membawa inovasi baru yang mencerminkan nilai-nilai dan perubahan dalam masyarakat. Misalnya, tarian tradisional yang menggambarkan sejarah dan kehidupan sehari-hari, serta seni pertunjukan yang mengeksplorasi konsep-konsep modern dalam ekspresi seni.

4. Fungsi Estetis, Simbolis, dan Teknis

Ornamen dan dekorasi dalam seni memiliki fungsi yang bervariasi. Mereka tidak hanya memperindah benda atau tempat, tetapi juga menyampaikan pesan simbolis dan memenuhi kebutuhan teknis konstruktif. Contohnya, ornamen berbentuk binatang atau simbol keagamaan tidak hanya menghiasi, tetapi juga mengkomunikasikan nilai-nilai dan keyakinan budaya.

5. Pemeliharaan Warisan Budaya

Seni memainkan peran penting dalam memelihara warisan budaya. Melalui pengajaran generasi ke generasi, kesenian membantu menjaga dan merawat nilai-nilai tradisional serta kearifan lokal suatu masyarakat. Ini penting untuk menjaga keberlanjutan budaya yang kaya dan beragam di berbagai belahan dunia.

Kesenian bukan hanya sekadar karya seni, tetapi juga jendela yang mengungkapkan kehidupan dan pandangan dunia sebuah komunitas. Melalui apresiasi terhadap kesenian, manusia dapat lebih memahami dan menghargai keberagaman budaya serta keindahan yang ada di sekitarnya.

Melansir dari laman Analisa Daily, seni dan hiburan saling mendukung namun tidak selalu harus sejalan. Hiburan yang tidak sesuai dengan ketentuan Allah SWT bukanlah hiburan Islami. Islam memperhatikan kebutuhan manusia dalam batas tertentu: jasmani melalui olahraga, rohani melalui ibadah, akal melalui ilmu pengetahuan, dan seni untuk kebutuhan rasa atau intuisi.

Seni terbagi menjadi tiga kategori: memiliki nilai, bertentangan dengan nilai-nilai, dan tidak memiliki nilai. Menurut Al-Quran, tindakan yang memiliki nilai adalah yang bermanfaat baik di dunia maupun akhirat, sesuai dengan ajaran Islam.

Tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai adalah terang-terangan melanggar ajaran agama dan menentang Tuhan. Ada juga tindakan yang tidak memiliki tujuan jelas dan tidak sejalan dengan prinsip-prinsip agama, yang pada akhirnya bisa beralih menjadi bertentangan dengan nilai-nilai.

Al-Quran Surah Luqman ayat 6 mencela sebagian pendongeng karena memiliki tujuan buruk:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّشْتَرِيْ لَهْوَ الْحَدِيْثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِغَيْرِ عِلْمٍۖ وَّيَتَّخِذَهَا هُزُوًاۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُّهِيْنٌ

Artinya: “Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan percakapan kosong untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa ilmu dan menjadikannya olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.”

Namun dalam surah Yusuf ayat 3, Al-Quran memberikan penghargaan terhadap seni; yaitu seni dalam hal cerita:

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ اَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَآ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ هٰذَا الْقُرْاٰنَۖ وَاِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهٖ لَمِنَ الْغٰفِلِيْنَ

Artinya: “Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui.”

Seni dalam Islam harus meningkatkan derajat manusia, bukan menjerumuskan ke dalam kehinaan. Al-Qur’an menggambarkan seni sebagai perasaan mendalam untuk menikmati keindahan, mengajak manusia untuk menyelami keindahan alam semesta seperti angkasa, samudra, dan seluruh isi bumi.

BACA JUGA: Hukum Mempercayai Zodiak dalam Islam, Simak Agar Tidak Keliru

1. Alquran Surah An-Nahl Ayat 5 dan 6

وَالْاَنْعَامَ خَلَقَهَا لَكُمْ فِيْهَا دِفْءٌ وَّمَنَافِعُ وَمِنْهَا تَأْكُلُوْنَ وَلَكُمْ فِيْهَا جَمَالٌ حِيْنَ تُرِيْحُوْنَ وَحِيْنَ تَسْرَحُوْنَۖ

Artinya: “Dan hewan ternak telah diciptakan-Nya, untuk kamu padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat, dan sebagiannya kamu makan. Dan kamu memperoleh keindahan padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya (ke tempat penggembalaan).”

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menciptakan hewan ternak untuk manusia dengan berbagai manfaat, seperti bulu yang menghangatkan dan daging yang bisa dimakan. Di samping itu, ayat ini menggambarkan bagaimana Allah menciptakan hewan ternak untuk manusia dengan tujuan yang beragam.

Selain memberikan manfaat seperti bulu yang menghangatkan dan daging yang bisa dimakan, Allah juga menciptakan keindahan dalam hewan-hewan tersebut. Keindahan ini dapat dinikmati ketika hewan ternak itu istirahat di kandang atau ketika mereka dilepaskan untuk merumput.

Allah menghadirkan keindahan dalam segala aspek ciptaan-Nya, termasuk dalam bentuk dan perilaku hewan ternak. Manusia diajak untuk menghargai dan menyelami keindahan alam semesta yang Allah ciptakan, termasuk melalui pengamatan dan interaksi dengan hewan-hewan tersebut.

2. Alquran Surah A’raf Ayat 26

يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْءٰتِكُمْ وَرِيْشًاۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ذٰلِكَ خَيْرٌۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ

Artinya: “Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat.”

Ayat ini mengandung pengajaran kepada manusia untuk menggunakan pakaian sebagai pelindung aurat dan juga sebagai hiasan. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai penutup tubuh, tetapi juga dapat menjadi bentuk seni dan perhiasan.

Allah SWT memperingatkan bahwa keindahan tidak hanya terbatas pada apa yang tampak, tetapi juga terkait dengan nilai-nilai agama dan moral. Hal ini tercermin dalam pilihan pakaian yang layak dan sopan sesuai syariat.

Penutup ayat tersebut menegaskan bahwa pakaian takwa adalah lebih baik, yang merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT. Ini menunjukkan pentingnya mempertimbangkan kesucian, kepatutan, dan ketakwaan dalam pemilihan pakaian.

Al-Quran mendukung seni sebagai bagian dari kehidupan manusia di dunia. Seni harus mengikuti dua tipologi: sebagai media untuk menyebarkan ajaran Islam dan prinsip fitrah manusia, serta mempertahankan kepatuhan terhadap aturan syariat.

Berkesenian sepatutnya memberikan manfaat tanpa merugikan siapa pun, membawa ketenangan, kebahagiaan, dan kenyamanan bagi semua orang. Seni juga berfungsi sebagai wahana untuk merenungkan kehidupan sehari-hari, mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia baik dalam hal ukhrawi maupun duniawi. Wallahu A’lam

Rohit Kurniawan (Mahasiswa UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)

Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

4 komentar pada “Fitrah Seni Manusia dalam Alquran, Begini Batasannya, Simak

  • Wandi Alwi Alhafsani Pahutar

    Banyak macam-macam seni, dan apabila di tinjau dari sifatnya seni juga dapat dikelompokkan menjadi seni yang bersifat positif dan seni yang bersifat negatif, apakah kedua macam seni ini dikatakan menjadi fitrah bagi manusia?
    pertanyaan khususnya
    Seni yang bagaimana yang menjadi fitrah bagi manusia?

    Balas
  • Nur 'Asridah Nst

    Bagaimana cara terbaik untuk mengajarkan generasi muda tentang pentingnya berpakaian sesuai dengan syariat, terutama dalam konteks global yang penuh dengan berbagai pengaruh mode dan budaya?

    Balas
  • Khasana Oriza sativa

    Bagaimana Fitrah kesenian manusia dalam Alquran berkaitan dengan upaya kita untuk menghargai keindahan dan kreativitas dalam berbagai bentuk seni?

    Balas
  • Ornamen berbentuk binatang atau simbol keagamaan tidak hanya menghiasi, tetapi juga mengkomunikasikan nilai-nilai dan keyakinan budaya. Pertanyaannya, apa contoh ornamen yang merupakan simbol keagamaan. Dan bagaimana menurut penulis tentang patung kucing emas yang biasa ditaruh di toko dan dianggap sebagai penglaris oleh penjual di toko tersebut?

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Chat Kami Yuk