Nikmati Kemudahan Menemukan RPS dan Dokumen-dokumen Penting Lainnya

Perubahan Sosial Budaya dalam Al-Qur’an, Simak Penjelasannya

DOKUMEN TATSQIFPerubahan budaya dalam Islam bersumber dari Al-Qur’an sebagai kitab suci yang menjadi paradigma dan pedoman hidup bagi umat Muslim. Al-Qur’an memiliki peran sentral dalam menanamkan norma-norma religius dan menentukan pola kehidupan umatnya.

Menurut Quraish Shihab dalam bukunya Membumikan Al-Qur’an, Al-Qur’an dari awal telah memperkenalkan dirinya sebagai kitab suci yang berfungsi untuk melakukan perubahan positif. Contohnya firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam Alquran surah Ibrahim ayat 1:

الۤرٰ ۗ كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ ەۙ بِاِذْنِ رَبِّهِمْ اِلٰى صِرَاطِ الْعَزِيْزِ الْحَمِيْدِۙ
Artinya: “Alif Lam Ra. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang-benderang dengan izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa, Maha Terpuji.”
Kuntowijoyo menyebutkan dalam buku Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi, bahwa semangat perubahan dalam kebudayaan Islam berakar dari misi untuk menegakkan amar ma’ruf (humanisasi) dan nahyi munkar (liberasi) dalam kerangka keimanan (transendensi).
Dalam kebudayaan Islam, perubahan dimulai dari sentimen kolektif berdasarkan iman dan nilai tauhid, yang membentuk komunitas yang disebut jama’ah atau ummah yang lebih luas, kemudian menciptakan sistem kelembagaan berotoritas dalam bentuk kepemimpinan.

Ansori menjelaskan dalam bukunya Alquran dan Paradigma Peradaban, bahwa perubahan kebudayaan dilakukan dengan cara berikut:

1. Memelihara unsur-unsur dan norma kebudayaan positif yang sudah ada.

2. Menghilangkan unsur nilai dan norma kebudayaan negatif yang sudah ada.

3. Menumbuhkan unsur-unsur nilai dan norma kebudayaan positif yang belum ada.

4. Memberi motif, pengarahan, dan tujuan kepada kebudayaan.

5. Bersikap reseptif, selektif, bigestif, asimilatif, dan transmisif terhadap kebudayaan secara umum.

6. Menyelenggarakan pengkudusan atau penyucian kebudayaan agar sesuai atau sejalan dengan nilai-nilai dasar dan norma-norma asasi, disebut sebagai islamisasi kebudayaan.

Terwujudnya hubungan ideal antara agama samawi dengan kebudayaan terjadi ketika tercipta suatu kebudayaan yang dijiwai dan diwarnai oleh nilai-nilai dan norma-norma abadi dan universal yang terdapat dalam wahyu ilahi atau Al-Quran.

Dengan cara seperti itu, Al-Qur’an mengubah keadaan yang lama dengan mengarahkan dan membentuk kebudayaan yang baru, sehingga membentuk umat masa depan yang berperadaban maju seperti yang disebut oleh Zuhaili dalam bukunya Alquran dan Paradigma Peradaban.

Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai materi ini, silahkan klik download.

DOWNLOAD

4 komentar pada “Perubahan Sosial Budaya dalam Al-Qur’an, Simak Penjelasannya

  • Bagaimana Al-Quran mempengaruhi pandangan tentang kekuasaan dan pemerintahan dalam masyarakat Muslim, dan bagaimana hal itu dapat menyebabkan perubahan sosial budaya?

    Balas
  • Apa saja tantangan yang akan dihadapi akibat adanya perubahan sosial-budaya dalam tatanan kehidupan dan bagaimana cara menyikapinya

    Balas
  • Ummi Sari Melina Harahap

    Menurut pemakalah, sejauh mana perkembangan tekhnologi mengubah seseorang, khususnya generasi millenial/gen Z saat ini?

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Oops Berkontribusi Yuk

Berkontribusi Bersama Tatsqif: Menyelami Ilmu, Berkarya, dan Membentuk Kebermaknaan Bersama

Salam sahabat Tatsqif!

 

Send Us A Message

× Chat Kami Yuk