DOKUMEN TATSQIF – Para nabi dan rasul terdahulu memiliki tugas yang terbatas pada wilayah dan waktu tertentu, dengan mukjizat-mukjizat yang sifatnya sesuai dengan konteks lokal pada masa tersebut.
Jalaluddin as-Suyuthi, dalam bukunya al-Itqan fi Ulum al-Quran, membagi mukjizat para nabi dan rasul menjadi dua kelompok besar: mukjizat yang dapat dirasakan oleh pancaindera (hissiyyah) dan mukjizat yang hanya dapat dipahami oleh akal manusia (‘aqliyyah).
Mukjizat hissiyyah diperlihatkan oleh nabi-nabi yang berinteraksi dengan umat pada masa lampau, seperti Nabi Musa yang mampu mengubah tongkatnya menjadi ular untuk menghadapi para penyihir. Mukjizat semacam itu relevan dengan kemampuan dan pemahaman umat pada masa itu.
Terkait dengan Nabi Muhammad SAW, misinya bersifat universal dan ditujukan untuk seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Oleh karena itu, mukjizat beliau bersifat ‘aqliyyah, yang dapat dipahami oleh akal manusia yang cerdas dan memiliki kemampuan kognitif yang tinggi.
Tantangan terhadap daya nalar yang disampaikan oleh mukjizat Nabi Muhammad tidak terbatas pada wilayah atau waktu tertentu, melainkan bersifat universal, abadi, dan dapat dipahami serta dibuktikan kebenarannya oleh akal manusia.
Pengertian Mukjizat
Mukjizat berasal dari kata Arab a’jaza-yu’jizu-i’jāz, yang berarti melemahkan atau membuat tidak mampu. Orang yang melakukan tindakan melemahkan disebut mu’jiz, yang mampu melemahkan pihak lain sehingga dapat membungkam lawan, maka ia dinamakan mukjizat.
Penambahan ta’ marbūthah pada akhir kata ini mengandung makna mubālaghah (superlatif). Mukjizat didefinisikan oleh pakar sebagai peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang mengaku sebagai nabi, sebagai bukti kenabiannya yang ditujukan kepada mereka yang meragukan.
Hingga saat ini, tidak ada kesepakatan di antara ulama mengenai aspek-aspek kemukjizatan al-Qur’an. Namun demikian, aspek-aspek hal tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tiga hal, yaitu aspek kebahasaan, berita ghaib, dan isyarat ilmiah.
Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai materi ini, silahkan klik download.
10 komentar pada “Menilik Aspek-Aspek Kemukjizatan Al-Qur’an, Simak Ulasannya”
Coba jelaskan ke tiga aspek tentang kemukjizatan alqur’an antara lain,kebahasaan ,berita ghaib,dan isyarat ilmiah menurut pendapat pemateri masing masing suoaya lebih dipahami secara mendalam ?
Bagaimana kemukjizatan Alquran yang dapat dibuktikan sampai sekarang?
Bagaimana hubungan antara kemukjizatan Al-Qur’an dengan prediksi ilmiah yang terdapat dalam kitab suci tersebut?
Apa perbedaan mendasar pada mukjizat al Qur’an dan mukjizat lainnya? sertakan contoh!
Apa saja aspek aspek yang menjadi kemukjizatan Alquran?
Bagaimana peran teknologi dan ilmu pengetahuan modern dalam membantu mendalami dan mengapresiasi kemukjizatan Al-Qur’an?
Apa alasannya mengapa tidak ada kesepakatan di antara ulama mengenai aspek-aspek kemukzizatan Al-Qur’an?
Kenapa bisa al quran dikatakan mulia dari segi kemukzijatan bahasanya
Apa saja prediksi atau ramalan dalam Al-Quran yang telah terbukti kebenarannya?
menurut pemakalah bagaimana mukjizat itu dapat didefenisikan dan dibuktikan?