Nikmati Kemudahan Menemukan RPS dan Dokumen-dokumen Penting Lainnya

Konflik dan Konseling dalam Hubungan Orang Tua-Anak, Simak

DOKUMEN TATSQIFSalah satu masalah yang sering terjadi dalam hubungan antara orang tua dan anak adalah konflik atau perselisihan, yang muncul karena kurangnya pemahaman dan pengertian terhadap perasaan anak oleh orang tua. Anak seringkali merasa tidak dipahami dan terus-menerus disalahkan oleh orang tuanya.

Salah satu penyebab utama konflik ini adalah kurangnya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, sehingga perasaan anak tidak tersampaikan dengan jelas kepada orang tua.

Selain itu, masalah juga bisa muncul jika orang tua kurang memberikan perhatian atau dukungan yang memadai kepada anak, terutama jika ada beberapa anak dalam keluarga. Beberapa anak mungkin merasa bahwa mereka tidak mendapatkan perhatian atau pengakuan yang seimbang dibandingkan dengan saudara-saudaranya.

Akibatnya, anak-anak tersebut mulai merasa diabaikan atau tidak dihargai oleh orang tua, yang kemudian dapat mendorong mereka untuk mencari pengakuan atau kebebasan di luar lingkungan keluarga.

Di sisi lain, ada juga anak-anak yang merasa terkekang atau terbatasi karena orang tua mereka terlalu protektif. Orang tua yang terlalu khawatir atau cemas terhadap keselamatan anak mereka mungkin cenderung untuk membatasi kegiatan atau pengalaman anak, sehingga anak merasa tidak memiliki ruang untuk tumbuh dan belajar mandiri.

Hal ini dapat mengakibatkan rasa frustrasi dan keinginan anak untuk mendapatkan lebih banyak kebebasan dan otonomi dalam mengambil keputusan.

Dalam menghadapi masalah ini, penting bagi orang tua dan anak untuk terbuka satu sama lain dan menjalin komunikasi yang baik. Orang tua perlu mendengarkan dengan penuh perhatian terhadap perasaan dan kebutuhan anak mereka, sementara anak juga perlu belajar untuk mengkomunikasikan perasaan mereka secara jelas kepada orang tua.

Dengan adanya komunikasi yang efektif dan pengertian dari kedua belah pihak, banyak konflik dapat diatasi dan hubungan antara orang tua dan anak dapat menjadi lebih harmonis dan mendukung perkembangan anak secara positif.

Peran Konselor dalam Penyelesaian Konflik Orang Tua-Anak

Melansir dari laman radarsemarang.id, terkait permasalahan tersebut, konselor memiliki peran penting dalam membantu penyelesaiannya. Salah satu layanan konseling yang dapat diberikan adalah konseling individual, di mana konseli dapat berinteraksi langsung secara tatap muka dengan konselor untuk mengatasi masalah pribadi yang dihadapi (Hellen: 2000).

Pendekatan dan teknik yang digunakan dalam konseling individual bertujuan untuk mencapai tujuan yang terarah dan fokus pada penyelesaian masalah. Salah satu teknik yang digunakan adalah teknik pertanyaan keajaiban (miracle question) yang merupakan bagian dari Terapi Berfokus Solusi Singkat (Solution Focused Brief Therapy/SFBT).

Teknik pertanyaan keajaiban mengajak konseli untuk membayangkan kemungkinan perubahan masa depan yang diinginkan sebagai hasil dari suatu keajaiban. Konseli didorong untuk merenungkan jenis perubahan yang paling mereka inginkan. Contoh dari teknik ini adalah pertanyaan, “Andaikan malam ini terjadi keajaiban dan semua masalah Anda terselesaikan. Bagaimana Anda akan mengetahui apa yang terjadi ketika Anda bangun di pagi hari?”

Dalam penggunaannya untuk menetapkan tujuan, teknik ini membantu mengembangkan deskripsi yang jelas dan konkret tentang apa yang diharapkan klien capai melalui konseling. Konselor juga harus bersabar dan membantu klien memahami bagaimana cara mengatasi perbedaan antara visi positif masa depan yang diharapkan dengan keyakinan bahwa perubahan memang mungkin terjadi.

Tujuan dari teknik ini adalah mengarahkan konseli menuju pemikiran dan perilaku positif serta membantu mereka mengubah harapan menjadi tindakan konkret. Teknik pertanyaan keajaiban juga bermanfaat untuk membantu klien yang mungkin telah kehilangan optimisme atau harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Dengan menggunakan teknik ini, konselor dapat membantu klien mengidentifikasi solusi dan membentuk tujuan-tujuan konkret. Teknik ini juga dapat dikombinasikan dengan teknik penilaian skala (scaling) untuk membantu klien mendeskripsikan rencana perubahan yang diharapkan.

Evaluasi merupakan bagian penting dalam program konseling untuk memberikan umpan balik secara berkesinambungan terhadap perkembangan klien. Evaluasi ini bertujuan untuk mendapatkan data yang berguna dalam pengambilan keputusan untuk perbaikan dan pengembangan program konseling di masa yang akan datang.

Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai materi ini, silahkan klik download.

DOWNLOAD

6 komentar pada “Konflik dan Konseling dalam Hubungan Orang Tua-Anak, Simak

  • Bagaimana dampak konflik pada hubungan orang tua dan anak dalam waktu panjang

    Balas
  • bagaimana sih caranya menentukan siapa yang benar dalam konflik antara orang tua dan anak, apakah orang tua itu selalu benar atau anak bisa juga benar ?
    mohon penjelasannya lebih efektif dan akurat 🙏

    Balas
  • Mawaddah Siregar

    Bagaimana cara mengatasi konflik yang timbul dalam keluarga karena perbedaan nilai-nilai dan kepercayaan antara orang tua dan anak?

    Balas
  • Sri Hartati Pasaribu

    Apa yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mengajarkan anak tentang pentingnya toleransi dan kesadaran dalam menghadapi konflik?

    Balas
  • bagai mana tanggapan pemakalah tentang orang tua yg selalu melarang anak nya bergaul karna takut ikut ikutan sipat kawan nya .dan sianak ini ketika besar dia tidak bisa bergaul sama kawan” nya karna akibat orang tua nya yg selalu melarang nya bergaulpada waktu kecil?

    Balas
  • Bagaimana orang tua dapat mengatasi konflik dengan anak-anaknya dalam situasi yang menantang dan bagaimana konseling dapat membantu dalam proses penyelesaian konflik tersebut?

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Oops Berkontribusi Yuk

Berkontribusi Bersama Tatsqif: Menyelami Ilmu, Berkarya, dan Membentuk Kebermaknaan Bersama

Salam sahabat Tatsqif!

 

Send Us A Message

× Chat Kami Yuk