7 Langkah Mudah Tata Cara Salat Jenazah Sesuai Sunnah, Simak
TATSQIF ONLINE – Salat jenazah merupakan ibadah fardhu kifayah yang dilakukan untuk mendoakan seorang Muslim yang telah meninggal dunia. Ibadah ini merupakan salah satu bentuk penghormatan terakhir sekaligus permohonan kepada Allah untuk memberikan ampunan dan rahmat kepada jenazah. Pelaksanaannya sederhana, tanpa rukuk, sujud, dan duduk, tetapi memiliki keutamaan besar.
Dalam Islam, salat jenazah menjadi cerminan kepedulian umat terhadap sesama Muslim. Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa pahala bagi orang yang menyalatkan jenazah dan mengikuti pemakamannya sangat besar. Oleh karena itu, memahami tata cara salat jenazah berdasarkan dalil-dalil syariat sangat penting bagi setiap Muslim.
Dasar Hukum Salat Jenazah
1. Al-Qur’an
Perintah mendoakan umat Islam, termasuk yang telah wafat, terdapat dalam Surah At-Taubah ayat 103:
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka, serta doakanlah mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Ayat ini menunjukkan bahwa doa memiliki posisi penting dalam menenangkan jiwa, termasuk bagi orang yang telah meninggal.
2. Hadis Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ bersabda:
صَلُّوا عَلَى مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
Artinya: “Salatkanlah orang yang mengucapkan la ilaha illallah,” (HR Bukhari).
Hadis ini menjadi dasar bahwa setiap Muslim yang meninggal berhak untuk disalatkan selama mereka meninggal dalam keimanan.
Tata Cara Pelaksanaan Salat Jenazah
Salat jenazah dilakukan dengan mengikuti beberapa tahapan:
1. Niat: Niat diucapkan dalam hati untuk menyalatkan jenazah karena Allah. Niat merupakan rukun yang wajib dalam setiap ibadah.
2. Berdiri (Jika Mampu): Salat jenazah dilakukan sambil berdiri jika mampu, karena tidak ada rukuk, sujud, atau duduk.
3. Takbir Pertama: Setelah takbir pertama, membaca Surah Al-Fatihah. Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ
Artinya: “Tidak sah salat seseorang yang tidak membaca Al-Fatihah,” (HR Bukhari dan Muslim).
4. Takbir Kedua: Setelah takbir kedua, membaca shalawat kepada Nabi ﷺ seperti dalam tasyahud:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau melimpahkan shalawat kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”
5. Takbir Ketiga: Setelah takbir ketiga, membaca doa khusus untuk jenazah, misalnya:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia,” (HR Muslim).
6. Takbir Keempat: Setelah takbir keempat, membaca doa singkat seperti:
اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ
Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya dan janganlah Engkau timpakan fitnah kepada kami setelahnya.”
7. Salam: Salat diakhiri dengan salam ke kanan sekali, sebagaimana salam dalam salat biasa.
Keutamaan Salat Jenazah
Keutamaan salat jenazah sangat besar. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ، وَمَنْ شَهِدَهَا حَتَّى تُدْفَنَ فَلَهُ قِيرَاطَانِ
Artinya: “Barangsiapa menghadiri jenazah hingga disalatkan, maka baginya satu qirath. Barangsiapa menyertainya hingga dimakamkan, maka baginya dua qirath,”
(HR Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa setiap qirath pahalanya setara dengan Gunung Uhud.
Kesimpulan
Salat jenazah adalah kewajiban kolektif umat Islam yang sederhana namun penuh makna. Ibadah ini menegaskan pentingnya solidaritas, penghormatan, dan doa bagi sesama Muslim.
Pelaksanaannya yang sesuai syariat memberikan manfaat spiritual baik bagi jenazah maupun bagi yang menyalatkan. Memahami tata cara shalat jenazah dan keutamaannya menjadi kewajiban setiap Muslim agar ibadah ini dilakukan dengan sempurna dan penuh pahala. Wallahua’lam.
Dina Royani Sitohang (Mahasiswi Prodi BKI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)
Bagaimana posisi imam ketika menshalati jenazah lebih dari satu yang terdiri dari 1 laki-laki dewasa, 1 perempuan dewasa?
Bagaimana cara memandikan jenazah yang rusak (hancur) tubuhnya?
apa bila shalat jenazah tidak di laksanakan apa hukumnya
Apa yang membedakan pelaksanaan fardhu kifayah antara jenazah laki laki dan perempuan?
Mengapa dalam sholat jenazah tidak ada rukuk dan sujud?