Aqidah & AkhlakMancanegara

7 Alasan Wajib Membela Palestina, Sarat dengan Nilai-nilai Historis


TATSQIF ONLINE – Berita tentang kondisi penindasan warga di Negara Palestina setiap hari kian memilukan. Melansir dari Aljazeera News, sejak 7 Oktober 2023 hingga hari ini, jumlah korban kekejian tentara Israel di Palestina telah mencapai lebih dari 36.171 jiwa. 72 persen di antaranya adalah anak-anak.

Warganet Indonesia yang tergabung dalam Julid Fii Sabilillah, membela Palestina dengan menyerang akun-akun tentara Israel. Di samping itu, warga di dunia Barat semakin gencar membela Palestina melalui aksi unjuk rasa di depan kantor duta besar Israel di negara mereka.

Dalam pandangan seorang Muslim, membela Palestina tidak hanya merupakan tindakan kemanusiaan biasa, melainkan lebih dalam lagi, menyangkut masalah akidah umat Islam.

Berikut 7 alasan yang menjelaskan mengapa setiap Muslim wajib membela Palestina, mengutip dari ebook Tanah Palestina dan Rakyatnya karya Dr. Muhsin Muhammad Shaleh.

Seorang Muslim seharusnya tetap gigih dalam menyebarkan informasi tentang kekejaman bangsa Israel di Palestina, sesuai laporan para jurnalis yang berada di sana. Hal ini karena tanah Palestina merupakan tempat di mana para nabi diutus oleh Allah.

Di antara para nabi tersebut adalah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, Ismail AS, Ishak AS, Ya’qub AS, Yusuf AS, Luth AS, Daud AS, Shaleh AS, Zakariya AS, Yahya AS, dan Isa AS. Salah satu bukti keberadaan mereka di tanah Palestina terdapat dalam firman Allah Subhanahu wa ta’ala dalam surat Al-Anbiya’ ayat 71:

وَنَجَّيْنٰهُ وَلُوْطًا اِلَى الْاَرْضِ الَّتِيْ بٰرَكْناَ فِيْهَا لِلْعٰلَمِيْنَ 

Artinya: “Kami menyelamatkannya (Ibrahim) dan Lut ke tanah (Syam) yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam.”

Menurut Tafsir Tahlili, Allah SWT telah menyelamatkan Nabi Ibrahim AS  dari kejahatan penduduk kota Ur di Mesopotamia Selatan ke Palestina yang merupakan bagian Negeri Syam. 

Nabi Ya’qub pernah beristirahat pinggiran kota Tulkarm bernama Ertah. Bukti para nabi hidup di tanah Palestina, dengan adanya maqam (petilasan) yang tersebar di beberapa kota. 

Allah menjadikan Baitul Maqdis sebagai pintu menuju langit. Peristiwa ini mengagungkan tanah Palestina sebagai lokasi isra’nya Nabi Muhammad SAW.  Hal ini terkandung dalam firman Allah SWT surat Al-Isra ayat 1:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: “Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Umat Muslim wajib mengingat peristiwa ini setiap tanggal 27 Rajab. Inilah landasan kuat pembelaan setiap muslim di penjuru dunia untuk kemerdekaan Palestina.

Allah SWT menjadikan Masjid Al-Aqsa sebagai masjid ketiga baik status maupun kedudukannya, setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda dalam hadis:

لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِي هَذَا وَالْمَسْجِدِ الْأَقْصَ

Artinya : “Tidak dikerahkan melakukan suatu perjalanan kecuali menuju tiga Masjid, yaitu Masjid Al-Haram (di Mekkah), dan Masjidku (Masjid An-Nabawi di Madinah), dan Masjid Al-Aqsha (di Palestina),” (HR Bukhari dan Muslim).

Masjid Al-Aqsa juga dijadikan lokasi Nabi Muhammad SAW, sholat dan mengimami para nabi sebelum beliau. Dalam riwayat lain juga menyebutkan bahwa sholat di Masjid Al-Aqsha sebanding dengan 500 kali sholat. 

Seorang muslim sebaiknya menumbuhkan rasa rindu ingin mengunjungi Masjid Al-Aqsa. Namun, lokasi masjid ketiga umat Islam itu dalam kepungan Zionis laknatullah ‘alaihi. Tugas setiap muslim pula untuk membebaskannya. 

Allah SWT juga memberkahi tanah Palestina seperti yang disebutkan dalam firman-Nya di surat Saba’ ayat 18:

وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ الْقُرَى الَّتِيْ بٰرَكْنَا فِيْهَا قُرًى ظَاهِرَةً وَّقَدَّرْنَا فِيْهَا السَّيْرَۗ سِيْرُوْا فِيْهَا لَيَالِيَ وَاَيَّامًا اٰمِنِيْنَ 

Artinya: “Kami jadikan antara mereka dan negeri-negeri yang Kami berkahi (Syam) beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak) perjalanan. Berjalanlah kamu di negeri-negeri itu pada malam dan siang hari dengan aman.”

Maksud diberkahi menurut Tafsir Kemenag adalah rakyat yang tinggal di Palestina (bagian dari Syam) dapat bertahan hidup dengan bercocok taman sekadarnya pada waktu musim hujan. 

Warga Palestina juga dapat memelihara binatang ternak karena masih banyak padang rumput. Allah SWT menyuruh mereka memanfaatkan nikmat itu dengan sebaik-baiknya.

Begitu banyaknya nabi yang menempati tanah Palestina, sehingga Allah SWT menyebutnya sebagai tanah suci. Seperti yang terdapat dalam firman-Nya di surat Al-Maidah ayat 21:

يٰقَوْمِ ادْخُلُوا الْاَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِيْ كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوْا عَلٰٓى اَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوْا خٰسِرِيْنَ

Artinya: “Wahai kaumku, masuklah ke tanah suci (Baitulmaqdis) yang telah Allah tentukan bagimu dan janganlah berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang-orang yang rugi.”

Tanah suci tidak pantas dibanjiri darah orang-orang beriman. Alasan ini juga harus membuat setiap muslim lebih giat menyuarakan kebebasan Palestina dari kejahatan perang Israel laknatullah ‘alaihi.

Keunggulan Negara Palestina bagi Umat Islam adalah mendapat perlindungan langsung dari malaikat. Hal ini berdasarkan pada hadis riwayat Zaid bin Tsabit radiyallahu ‘anhu:

يَا طُوبَى لِلشَّامِ يَا طُوبَى لِلشَّامِ يَا طُوبَى لِلشَّامِ ، قَالُوا يَا رَسُولَ وَبِمَ ذَلِكَ قَالَ : تِلكَ مَلاَئِكَةُ اللهِ بَاسِطُوا أَجْنِحَتَهَا عَلَى الشَّامِ

Artinya: “Sungguh beruntung negeri Syam, sungguh beruntung negeri Syam, sungguh beruntung negeri Syam.” Lalu para sahabat bertanya, ‘Memang ada apa dengan Syam?’ Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Malaikat-malaikat Allah membentangkan sayapnya di atas negeri Syam,” (HR. Tirmidzi dan Ahmad). 

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa penduduk Palestina (dahulu masuk wilayah Syam) akan terus tampak pada mereka kebenaran sampai hari kiamat. Sebagaimana terdapat dalam hadis berikut:

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا هُشَيْمٌ عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِي هِنْدٍ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَزَالُ أَهْلُ الْغَرْبِ ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya, telah mengabarkan kepada kami Husyaim dari Daud bin Abu Hind dari Abu ‘Utsman dari Sa’d bin Abu Waqqash dia berkata, “Rasulullah  SAW bersabda, ‘Orang-orang Magrib (Syam) akan terus nampak di atas kebenaran hingga datang hari kiamat’,” (HR. Muslim).

Tujuh alasan tersebut harus memperkuat niat setiap muslim, untuk bisa membantu menyebarkan berita kebiadaban Israel terhadap Palestina di media sosial. 

Semoga dengan ikhtiar setiap muslim menyuarakan kejahatan Israel terhadap tanah suci ketiga Umat Islam, dapat menggetarkan hati pemimpin negeri-negeri muslim untuk mengakui kemerdekaan Palestina, aamiinWallahu A’lam

Author: Triana Amalia (Aktivis Dakwah Muslimah)
Editor: Sylvia Kurnia Ritonga (Founder tatsqif.com)

Tatsqif Media Dakwah & Kajian Islam

Tatsqif hadir sebagai platform edukasi digital yang dirintis oleh Team Tatsqif sejak 5 Januari 2024. Kami mengajak Anda untuk menjelajahi dunia dakwah, ilmu pengetahuan, dan wawasan keislaman melalui website kami. Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari kontributor syi'ar Islam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Chat Kami Yuk