5 Jenis Puasa Sunnah dan Keutamaannya dalam Islam, Simak
TATSQIF ONLINE – Puasa merupakan ibadah yang memiliki tempat istimewa dalam Islam. Selain puasa wajib seperti puasa Ramadhan, Islam juga menganjurkan berbagai puasa sunnah. Puasa sunnah adalah bentuk ketaatan tambahan yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih pahala lebih. Selain itu, puasa sunnah memiliki manfaat spiritual dan kesehatan yang dapat dirasakan langsung oleh pelakunya.
Jenis-jenis puasa sunnah telah dijelaskan oleh para ulama berdasarkan dalil dari Al-Qur’an dan Sunnah. Pemahaman tentang jenis puasa ini dapat memotivasi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan meraih keberkahan dalam kehidupannya.
Pengertian Puasa Sunnah
Puasa sunnah adalah puasa yang tidak diwajibkan, tetapi memiliki keutamaan besar jika dikerjakan. Menurut Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Majmu’ Syarh Al-Muhadzdzab, puasa sunnah dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, menyempurnakan kekurangan dalam ibadah wajib, dan melatih kesabaran. Ibadah ini menjadi amalan tambahan yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Dalil Al-Qur’an tentang Keutamaan Puasa Sunnah
Allah SWT menegaskan keutamaan puasa secara umum dalam Al-Qur’an. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 184, Allah berfirman:
وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Artinya: Dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Ayat ini menunjukkan bahwa puasa, termasuk puasa sunnah, memiliki keutamaan besar bagi seorang mukmin. Imam Al-Qurtubi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa ayat ini mencakup semua jenis puasa, baik wajib maupun sunnah, karena keduanya membawa manfaat dunia dan akhirat.
Hadis tentang Keutamaan Puasa Sunnah
Rasulullah SAW bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بَعَّدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
Artinya: Barang siapa berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh tujuh puluh tahun perjalanan.”
Hadis ini menunjukkan keutamaan besar yang diberikan kepada orang yang melaksanakan puasa sunnah. Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menyebutkan bahwa keutamaan ini berlaku untuk setiap puasa sunnah yang dilakukan dengan niat ikhlas.
Jenis-jenis Puasa Sunnah
Puasa sunnah memiliki beragam jenis, dengan masing-masing memiliki keutamaan tersendiri. Berikut ini adalah penjelasan beberapa jenis puasa sunnah berdasarkan dalil yang sahih:
1. Puasa Senin dan Kamis
Rasulullah SAW menganjurkan puasa pada hari Senin dan Kamis. Dalam hadis riwayat Imam At-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ فَقَالَ: «ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَأُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ
Artinya: Hari Senin adalah hari aku dilahirkan dan hari diturunkannya wahyu kepadaku.”
Puasa Senin dan Kamis juga menjadi momen diangkatnya amal perbuatan manusia, sebagaimana dijelaskan dalam hadis riwayat Imam Muslim.
2. Puasa Ayyamul Bidh (Tanggal 13, 14, dan 15 Bulan Hijriah)
Rasulullah SAW menganjurkan puasa pada hari-hari putih setiap bulan. Dalam hadis riwayat Imam An-Nasa’i, beliau bersabda:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ: قَالَ لِيَ النَّبِيُّ ﷺ: «إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Artinya: Jika kamu berpuasa tiga hari setiap bulan, maka berpuasalah pada tanggal tiga belas, empat belas, dan lima belas.”
Puasa ini memiliki keutamaan besar, yaitu sebanding dengan puasa sepanjang tahun.
3. Puasa Asyura (10 Muharram)
Puasa pada hari Asyura dianjurkan sebagai bentuk syukur atas kemenangan Nabi Musa AS atas Fir’aun. Dalam hadis riwayat Imam Al-Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: «صَوْمُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Artinya: Puasa hari Asyura aku harapkan dapat menghapus dosa-dosa setahun sebelumnya.”
4, Puasa Syawal (Enam Hari setelah Idul Fitri)
Puasa enam hari di bulan Syawal memiliki keutamaan yang besar. Dalam hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: Barang siapa berpuasa Ramadhan, lalu dilanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa sepanjang tahun.”
5. Puasa Daud
Puasa Daud adalah puasa terbaik yang dilakukan secara berselang-seling, yaitu sehari puasa dan sehari tidak. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Imam Al-Bukhari:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «أَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ، كَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
Artinya: Puasa yang paling dicintai oleh Allah adalah puasa Daud. Ia berpuasa sehari dan tidak berpuasa sehari.”
Manfaat Puasa Sunnah
Puasa sunnah memiliki berbagai manfaat, baik spiritual maupun kesehatan. Secara spiritual, puasa sunnah meningkatkan ketakwaan, melatih kesabaran, dan mendekatkan diri kepada Allah. Secara kesehatan, puasa dapat membantu tubuh melakukan detoksifikasi, menjaga berat badan, dan meningkatkan fungsi metabolisme.
Kesimpulan
Puasa sunnah adalah ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam karena memiliki keutamaan besar. Jenis-jenisnya, seperti puasa Senin dan Kamis, Ayyamul Bidh, Asyura, dan puasa Syawal, memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak amal kebaikan.
Dalil dari Al-Qur’an dan hadis menunjukkan pentingnya ibadah ini dalam kehidupan seorang Muslim. Dengan melaksanakan puasa sunnah, seorang Muslim tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga memperoleh berbagai manfaat spiritual dan fisik yang luar biasa. Wallahua’lam.
Meisa Ayulia (Mahasiswi Prodi BKI UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan)
Materi:4, Puasa Syawal (Enam Hari setelah Idul Fitri) apa bila kita melaksanakan puasa Syawal tsb apakah boleh sekalian mengganti puasa kita ??